Saat kucing sakit, biasanya mereka akan mengalami perubahan tertentu, baik secara fisik maupun melalui perilakunya yang tak biasa. Beberapa kucing saat sakit akan jadi lebih pendiam dan nafsu makan berkurang.
Gejala lain yang menjadi tanda bahwa kucing sakit adalah muntah busa. Apabila kucing di rumah Mama mengalami muntah busa, maka Mama harus mencari tahu kemungkinan penyebabnya agar bisa mengatasi masalah tersebut.
Yuk Ma, disimak baik-baik untuk menjaga kesehatan hewan peliharaan di rumah!
Kumpulan Kenapa Kucing Muntah Busa dan Cara Mengatasinya
1. Terlambat saat makan
Pexels/Tatiana Abramova
Saat perut kucing siap untuk makan, ia akan mengeluarkan cairan empedu, lambung, asam klorida. Komponen-komponen ini diperlukan untuk melancarkan proses pencernaan.
Namun, jika kucing tidak segera diberi makan saat di mana perut mereka siap makan, maka asam klorida mampu menyebabkan iritasi pada perut mereka. Akibatnya, tubuh kucing akan merespons dengan menghilangkan asam sehingga kucing akan muntah busa.
Untuk mengatasi masalah ini, Mama sebaiknya memperhatikan jadwal dan porsi makan kucing di rumah agar makan mereka jadi lebih teratur.
2. Bola bulu atau hair ball
Pexels/Suzanne Jutzeler
Secara alami, kucing menjilati tubuhnya yang memiliki bulu sebagai bentuk perawatan dirinya dan hal ini adalah hal yang lumrah. Namun, sering kali bulu-bulu tersebut menjadi ikut tertelan masuk ke pencernaan kucing.
Terkadang bulu-bulu yang menumpuk di perut akan menjadi susah keluar sehingga menyebabkan kucing memuntahkan busa untuk menarik bulu itu keluar.
Masalah bola bulu atau hair ball ini dapat diatasi dengan merawat dan menjaga bulu kucing agar tidak mudah rontok. Selain itu, Mama bisa juga menyikat gigi kucing secara rutin agar membantu menyingkirkan bulu pada mulut dan menghindari kucing dari tersedak bulu-bulu itu.
3. Radang atau iritasi perut
Pexels/Nicolás León
Radang bagian perut biasanya terjadi pada kucing kecil yang masih di tahap suka mengunyah atau makan sesuatu yang seharusnya tidak dimakan.
Tindakan kucing ini bisa membuat kemungkinan perut akan teriritasi, sehingga ia akan mengalami muntah busa berwarna putih. Bahkan, terkadang muntah tersebut juga bisa mengandung darah.
Jika sudah demikian, Mama sebaiknya menyingkirkan benda-benda beracun atau berukuran kecil yang bisa jadi sasaran kucing untuk bermain-main dengan gigi dan mulutnya.
4. Sindrom iritasi pada usus
Pexels/Kha Ruxury
Penyebab kucing muntah busa yang paling umum adalah karena sindrom iritasi atau radang pada usus.
Biasanya, kucing yang menderita radang usus akan mengalami diare dan dekompensasi yang bisa menjadi kronis.
Untuk mengetahui secara pasti, Mama bisa membawa kucing Mama yang muntah busa ke dokter hewan untuk dilakukan pemeriksaaan laboratorium lebih lanjut. Diagnosis dokter akan didukung dengan pemberian saran penanganan dan obat-obatan yang tepat.
Editors' Pick
5. Insufisiensi organ hati
Pexels/Daka
Kucing yang menderita penyakit hati biasanya menunjukkan beberapa gejala yang tidak spesifik, seperti muntah, kurang nafsu makan, atau penurunan berat badan.
Gejala lebih parah yang dapat terjadi ialah penyakit kuning atau kondisi di mana kulit dan sklera (bagian putih mata) menguning.
Untuk mengatasi dan memastikan penyakit hati kucing ini, Mama sebaiknya membawa kucing ke dokter hewan untuk dilakukan perawatan hingga kucing merasa lebih baik.
6. Insufisiensi organ ginjal
Pexels/freestocks.org
Selain hati, insufisiensi juga bisa menyerang organ ginjal kucing. Penyakit ginjal kronis atau CKD adalah penyakit umum yang biasanya dialami oleh kucing-kucing yang sudah cukup tua.
Penyakit ini ditandai dengan muntah busa, dehidrasi, hilangnya nafsu makan, serta perubahan pada tekstur dan juga tampilan bulu kucing.
Jika kucing Mama menunjukkan tanda-tanda tersebut, bawalah kucing ke dokter hewan agar bisa memastikan penyakitnya dan mendapatkan perawatan yang tepat untuk masalah tersebut.
7. Penyakit hipertiroidisme
Pexels/Onur MARISTO
Bukan hanya penyakit ginjal, kucing-kucing yang sudah cukup tua secara umum juga rentan akan penyakit tiroid.
Selain muntah, gejala lain dari penyakit ini adalah penurunan berat badan di saat makan terbilang teratur dan normal, diare, dan peningkatan buang air kecil.
Untuk mendeteksi penyakit ini, biasanya dokter hewan akan melakukan mengambil sampel darah untuk dilakukan pemeriksaan tiroid dan hormon kucing.
8. Penyakit pankreatitis
Unsplash/Krists Šidlovskis
Penyakit pankreatitis biasanya memang menyerang manusia dan hewan anjing. Namun, faktanya kucing peliharan juga bisa menderita penyakit dalam ini, lho. Biasanya, penyakit ini bisa menjadi komplikasi yang memicu penyakit lain seperti gastrointestinal, penyakit hati, dan diabetes.
Ciri-ciri lain dari kucing yang mengalami pankreatitis selain muntah busa adalah lesu, hilangnya nafsu makan, dehidrasi, penurunan berat badan dan suhu tubuh, demam, dan juga sakit perut.
Jika kucing Mama di rumah menunjukkan cici-ciri penyakit pankreatitis, sebaiknya segera bawa kucing Mama ke dokter hewan untuk dilakukan terapi cairan dan pemberian obat-obatan.
9. Diabetes pada kucing
Pexels/Amir Goorchiani
Tak hanya manusia dan anjing, diabetes juga bisa menyerang hewan kucing. Kucing yang diabetes biasanya akan menjadi lebih sering buang air kecil dan lebih sering minum. Selain muntah busa, diabetes pada kucing juga bisa ditandai dengan kehilangan berat badan secara perlahan.
Tingkat keparahan diabetes pada kucing pun berbeda-beda. Perawatan terhadap penyakit ini akan ditentukan berdasarkan tingkat keparahan dari hasil pemeriksaan tersebut.
Mama sebaiknya segera bawa kucing ke dokter hewan apabila kucing sudah menunjukkan gejala-gejala diabetes. Dengan demikian, dokter akan menentukan cara penanganan dan perawatan yang tepat untuk kucing Mama.
10. Ada parasit di tubuh
Pexels/Karolina Grabowska
Obat cacing pada kucing adalah hal wajib yang harus diberikan kepada kucing saat usianya sudah menginjak 2-3 bulan. Jika anak kucing maupun kucing dewasa belum diberikan obat kucing, maka muntah busa pada kucing tersebut bisa disebabkan karena infeksi parasit dalam tubuh.
Untuk mencegah masalah parasit ini, Mama sebaiknya memberikan obat cacing pada kucing sesuai waktunya dan jaga pola makan kucing di rumah.
Dokter biasanya akan memerika sampel kotoran kucing untuk memastikan keberadaan parasit dan akan membuat resep obat cacing pada kucing yang bisa dikonsumsi.
11. Keracunan makanan
Unsplash/Marina Hanna
Hal pertama yang harus dilakukan saat kucing mengalami muntah busa adalah mengingat makanan yang terakhir kali dikonsumsi kucing. Apabila makanan tersebut adalah makanan yang baru diberi pada kucing Mama, bisa jadi ia tidak cocok dengan makanan baru tersebut.
Telusuri lebih lanjut juga apakah ada sesuatu yang beracun di sekitar rumah, mulai dari racun tikus, atau makanan yang sudah basi atau busuk.
Apabila kucing dipastikan mengalami keracunan dari makanan yang dikonsumsinya, segera bawa kucing ke dokter hewan untuk menentukan penanganan yang tepat untuk masalah itu.
Itulah 11 kenapa kucing muntah busa dan cara mengatasinya. Bagaimanapun juga, Mama tetap harus selalu memperhatikan kesehatan kucing agar bisa mengatasi masalah-masalah penyakit ini ya, Ma!