5 Metode Urban Farming yang Bisa Diterapkan di Rumah Perkotaan
Ada banyak pilihan metode untuk berkebun di rumah nih, Ma!
28 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak orang masih beranggapan bahwa jika tinggal di perkotaan, maka tidak bisa melakukan aktivitas berkebun.
Namun hal itu dibantah dengan munculnya sistem perkebunan di tengah kota atau yang biasa dikenal dengan urban farming.
Urban farming artinya memanfaatkan ruang terbuka menjadi lahan hijau yang produktif. Lahan tanam yang sempit di kota-kota besar, membuat kegiatan urban farming bisa dilakukan di mana saja, seperti di halaman, kantor, balkon bahkan atap rumah.
Urban farming pun termasuk kegiatan bertani yang sangat mudah. Dengan memanfaatkan barang-barang yang tidak terpakai seperti kaleng cat bekas, paralon hingga botol air bekas bisa dijadikan wadah untuk bercocok tanam.
Jika ingin mengenal apa saja beberapa metode urban farming, kali ini Popmama.com sudah merangkum informasinya untuk Mama. Disimak ya!
1. Aquaponik
Aquaponik adalah proses budidaya yang memadukan konsep budidaya tanam dengan budidaya simbiosis ikan sekaligus.
Tanaman yang cocok untuk menggunakan metode ini antara lain kangkung, pakcoy, selada dan juga jenis ikan seperti lele, nila, dan ikan mas.
Aquaponik juga bisa sekaligus menghasilkan ternak untuk ikan lho, Ma. Cara ini bisa menghasilkan tanaman yang tinggi nutrisi.
Editors' Pick
2. Budidaya kangkung dan lele dalam ember
Budidaya ini konsepnya sederhana dan tidak membutuhkan modal besar serta bisa dilakukan di lahan sempit.
Ember yang cukup besar dengan kapasitas 60 liter atau lebih dapat menampung sebanyak 60 ekor ikan lele.
Selain ember, dibutuhkan juga beberapa pot berbahan plastik air mineral, media tanam seperti arang, sekam dan lain-lain serta kawat jemuran. Ini bertujuan untuk pengait pot ke ember, sehingga mudah didapat dari sampah rumah tangga.
Budidaya kangkung dan lele dalam ember merupakan salah satu metode urban farming yang juga sangat cocok untuk lintas masyarakat.
Terutama bagi mereka yang sulit memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri di rumah atau mungkin sedang mencoba sebuah pengalaman baru.