Lewat Media Kulkas, Didiet Maulana Ceritakan Filosofi Proses Kehidupan
Didiet Maulana memadukan budaya Indonesia dan Italia dalam lukisan terbarunya
16 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kolaborasi antara SMEG dan desainer Didiet Maulana menghasilkan kulkas unik yang berfungsi sebagai karya seni SMEG FAB28 Free Standing Refrigerator One Door memadukan elemen budaya Italia dan Indonesia. Desain ini merayakan kreativitas dan kekayaan warisan dua tradisi yang berbeda.
Dalam acara konferensi pers dalam acara kolaborasi tersebut pada Selasa (15/10/2024), di Indonesia Design District, Didiet Maulana membagikan informasi terkait makna dari motif pada kulkas hasil kolaborasinya.
Motif-motif dalam lukisan tangan ini mencerminkan filosofi kehidupan dan pertumbuhan. Setiap elemen memiliki makna mendalam, seolah menggambarkan perjalanan hidup dan harmoni antara budaya.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum terkait kumpulan filosofi lukisan terbaru Didiet Maulana dengan media kulkas secara lebih detail.
Yuk, disimak fakta dari karya terbaru Didiet Maulana ini!
1. Garis putus-putus sebagai simbol keindahan dan proses transformasi
Garis kuning putus-putus dalam desain kulkas merepresentasikan pemahaman bahwa hidup adalah sebuah proses. Di tengah era digital yang serba cepat, Didiet Maulana ingin mengingatkan bahwa keindahan muncul dari proses atau perjalanan itu sendiri.
"Di era digitalisasi sekarang sepertinya semua terkemas secara singkat dan menurut aku proses itu sangat indah. Ketika tahun 2017, aku ke Tanimbar waktu itu mengadakan pelatihan sana, kemudian aku jatuh cinta dengan satu motif ulat dari Maluku," ucap Didiet.
Pengalamannya di Tanimbar pada 2017 menginspirasi penggunaan motif ulat yang melambangkan transformasi menjadi kupu-kupu. Ini menggambarkan bahwa dari keterbatasan dan kesulitan, sebuah keindahan bisa saja lahir.
"Garis putus-putus dan ada yang kuning-kuningnya, itu tuh menggambarkan ulat. Ulat itu menandakan bahwa semuanya itu berproses. Dari ulat dulu, kemudian membentuk kepompong, dan justru dari keterbatasan itu akhirnya mereka menjadi sesuatu yang indah, utuh, dengan semuanya. Jadi di sini sebenarnya aku juga ingin memasukkan makna sebuah proses. Bahwa betapa indahnya proses," jelas Didiet.
Editors' Pick
2. Simbol pertumbuhan dan hubungan harmonis dalam motif pucuk rebung
"Teman-teman kalau melihat desain aku pasti selalu ada pucuk rebung. Pucuk rebung di situ yang seperti gunung-gunung di sekeliling kulkas. Nah, kenapa sih memasukkan filosofi bambu? Karena bambu itu mulai dari daunnya, batangnya, hingga akar, semuanya memberikan manfaat. Seperti itulah kira-kira yang ingin dihadirkan," ucap Didiet Maulana.
Pucuk rebung selalu menjadi elemen penting dalam desain Didiet, seolah melambangkan pertumbuhan dan hubungan antara manusia dengan Tuhan serta sesama. Bambu, dari daun hingga akarnya, memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya.
"Pucuk rebung itu juga menggambarkan hubungan antara manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia. Jadi dari situ sebenarnya aku berpikir, oh, cantik juga ya kalau ini filosofi yang indah. Pucuk rebung ini aku masukkan ke sana," jelas Didiet.
Dengan memasukkan motif pucuk rebung ke dalam desain kulkas, Didiet ingin menekankan pentingnya saling memberi manfaat. Desain ini juga mencerminkan pentingnya menjaga hubungan yang harmonis.