Mengapa Sampah Plastik Bisa Membuat Lingkungan Menjadi Rusak?

Sampah plastik merusak lingkungan mulai dari lautan hingga perubahan iklim

14 Desember 2024

Mengapa Sampah Plastik Bisa Membuat Lingkungan Menjadi Rusak
Freepik/Racool_studio

Masalah sampah plastik telah menjadi ancaman serius bagi lingkungan di seluruh dunia. Produksi plastik yang terus meningkat mengakibatkan dampak negatif yang signifikan pada ekosistem mulai dari pencemaran laut hingga risiko kesehatan manusia. 

Plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai secara alami, sehingga keberadaannya terus menumpuk di lingkungan. Ketika terdegradasi, plastik tidak benar-benar hilang, tetapi berubah menjadi mikroplastik yang mencemari tanah, air, bahkan makanan sehari-hari. Kondisi ini tentu menimbulkan ancaman besar bagi kesehatan dan keseimbangan ekosistem.

Lantas, mengapa sampah plastik bisa membuat lingkungan menjadi rusak? Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum beberapa informasi yang dapat menjawab pertanyaan tersebut secara lebih detail. 

Yuk, disimak informasinya!

Mengapa Sampah Plastik Bisa Membuat Lingkungan Menjadi Rusak?

Editors' Pick

1. Proses produksi dan kaitannya yang dapat merusak lingkungan

1. Proses produksi kaitan dapat merusak lingkungan
Freepik/wirestock

Proses produksi plastik berkontribusi signifikan terhadap emisi gas rumah kaca karena melibatkan bahan bakar fosil.

Selain itu, pembakaran plastik sebagai metode pembuangan menghasilkan gas beracun yang memperburuk pemanasan global. Di satu sisi, keberadaan sampah plastik yang terus menumpuk dapat mencemari lingkungan dikarenakan sifatnya yang sulit terurai.

Sampah plastik yang terus menumpuk memperbesar tantangan dalam mengatasi perubahan iklim. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan memperbanyak upaya daur ulang menjadi langkah penting, terutama untuk melindungi lingkungan dan meminimalkan jejak karbon.

2. Bisa memicu pencemaran laut

2. Bisa memicu pencemaran laut
Freepik/rorozoa

Lautan menjadi salah satu korban utama dari sampah plastik yang terus meningkat. Jutaan ton plastik masuk ke lautan setiap tahun, membahayakan kehidupan laut dan mengganggu keseimbangan ekosistem.

Perlu diketahui kalau penyu, burung laut, dan hewan lainnya sering kali mengira plastik sebagai makanan. Kondisi tersebut dapat menyebabkan kerusakan internal atau kematian.

Selain itu, pencemaran laut oleh plastik juga berdampak pada industri yang bergantung pada ekosistem laut, seperti perikanan dan pariwisata. Sampah plastik dapat merusak habitat alami ikan dan organisme laut, sehingga mengurangi populasi mereka dan merugikan ekonomi masyarakat pesisir.

3. Berdampak buruk terhadap satwa liar

3. Berdampak buruk terhadap satwa liar
Freepik

Satwa liar, baik di darat maupun di laut, seolah menghadapi risiko besar akibat sampah plastik. Banyak hewan terjerat dalam limbah plastik atau mengalami cedera akibat memakan plastik yang tidak dapat dicerna, seperti anjing laut yang sering terperangkap dalam jaring bekas.

Lebih jauh lagi, mikroplastik yang terakumulasi dalam rantai makanan dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada hewan. Ketika populasi hewan menurun akibat keracunan plastik, keseimbangan ekosistem terganggu, sehingga dapat menciptakan dampak jangka panjang pada keanekaragaman hayati.

4. Menjadi polusi tanah dan air

4. Menjadi polusi tanah air
Freepik

Sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik juga mencemari tanah dan sumber air tawar. Ketika plastik terurai, ia melepaskan zat kimia berbahaya yang dapat merusak kualitas tanah dan menghambat pertumbuhan tanaman. 

Di sisi lain, plastik yang masuk ke sungai dan danau terpecah menjadi mikroplastik, mencemari air yang digunakan untuk kebutuhan manusia dan hewan. Ini berpotensi menyebabkan masalah kesehatan serius bagi semua makhluk hidup yang bergantung pada sumber air tersebut.

"Mengapa sampah plastik bisa membuat lingkungan menjadi rusak?", alasannya sudah dirangkum dengan lebih detail. Semoga informasi di atas dapat menjawab pertanyaannya ya, Ma.

Sangat penting untuk memperhatikan kebersihan lingkungan dan penggunaan plastik. Mama bisa memulainya dengan membatasi penggunaan plastik sekali pakai, tidak membuang sampah sembarangan, dan mulai untuk mendaur ulang sampah plastik.

Baca juga:

The Latest