5 Tips Memperoleh Pencahayaan Ramah Lingkungan di Rumah
Salah satunya dengan menggunakan lampu yang terbuat dari produk daur ulang
30 Juli 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sustainable living merupakan penerapan gaya hidup berkelanjutan dan ramah lingkungan, yang berfungsi meminimalisir kerusakan lingkungan akibat kegiatan manusia dalam setiap aspek sehari-hari.
Dalam sebuah hunian, sebagian besar penghuni rumah pasti berusaha menghindari tagihan listrik tinggi, limbah rumah tangga di mana-mana, serta pencahayaan rumah yang buruk.
Ketika matahari sudah terbenam, pasti kita memerlukan lampu dalam kondisi menyala, tetapi di sisi lain kita juga memikirkan tentang tagihan listrik yang terus membengkak karena penggunaan lampu.
Lalu apa yang bisa dilakukan? Alihkan pencahayaan di rumah dengan opsi berkelanjutan. Pikirkan sustainable living untuk menjaga bumi kita.
Melansir dari berbagai sumber, berikut Popmama.com telah siapkan sejumlah tips memperoleh pencahayaan ramah lingkungan di rumah.
1. Pilih lampu yang terbuat dari komponen daur ulang ramah lingkungan
Saat berbelanja untuk kebutuhan lampu baru, cobalah beli lampu yang menggunakan komponen daur ulang. Atau bila Mama suka berkreasi, bisa juga lho membuat lampu sendiri di rumah.
Misalnya, botol kaca tidak terpakai di rumah dapat disulap menjadi lampu meja yang cantik hanya dengan menambahkan beberapa aksesori tambahan, kemudian pasang soket lampu, dan mengebor lubang untuk kabel listrik.
Selain itu, ternyata di Indonesia ada pabrik yang telah memproduksi luminer cetak 3D dengan material 100 persen polikarbonat dapat didaur ulang, dan dirancang untuk digunakan kembali sepenuhnya pada akhir masa pakai, sehingga menghindari adanya limbah.
“Lampu buatan kita ini produknya ramah lingkungan. 100 persen recycle material. Kualitasnya rentu sudah melalui riset development. Ini sangat tahan lama, tahan banting, jadi merupakan suatu produk yang berkualitas.Warnanya juga beda karena tidak melewati sistem pewarnaan,” kata Lea Kartika Indra, Head of Public & Government Affairs Signify Indonesia, dalam acara ‘Peresmian Pabrik Lumier Cetak 3D Signify untuk Indonesia Berkelanjutan’, Rabu (27/7/2022).
Editors' Pick
2. Gunakan perabotan yang ada sebagai sekat ruangan satu dengan ruangan lain
Dengan lebih sedikit dinding di rumah, pencahayaan alami bisa menyebar lebih jauh di area rumah. Pertimbangkan untuk tidak meletakkan banyak penyangga atau sekat demi memisahkan ruang yang satu dengan ruang lain.
Lebih baik gunakan perabotan saja, sehingga rumah pun bisa tampak lebih minimalis. Biarkan cahaya dari ruangan satu menerobos masuk menerangi ruangan lainnya.
Bonusnya, denah lantai terbuka memungkinkan keluarga untuk mengobrol secara terbuka. Mama tidak akan merasa sendiri ketika sedang memasak di dapur, karena orang lain bisa melihat Mama meski mereka berada di ruang tamu.