Saat anak-anak mulai kembali ke sekolah, maka Mama pun akan kembali disibukkan dengan segala hal yang berhubungan dengan kegiatannya di sekolah.
Salah satunya adalah dengan membuatkan bekal sebelum ia berangkat ke sekolah. Selain lebih sehat, membawakan bekal anak juga akan membuatnya menjadi pribadi yang lebih hemat.
Dengan begitu, ia dapat lebih banyak menabung dari uang sangu yang Mama berikan padanya.
Meskipun begitu banyak manfaat dari membawakannya bekal, namun jika sudah melihat dapur yang berantakan dan tidak tersusun rapi, maka bukan tidak mungkin jika Mama menjadi malas menyiapkannya.
Nah, untuk mengusir rasa malas tersebut, berikut Popmama.com telah merangkum 8 cara mudah menata dapur sebelum menyiapkan bekal anak!
1. Susun makanan ringan dengan rapi
cookntaste.net
Agar mudah menemukan makanan ringan untuk perbekalan sekolah, maka simpanlah makanan ringan seperti granola bar, buah kering, bungkus kacang, dan makanan sehat lainnya di dalam wadah plastik yang tertutup.
Simpanlah camilan kecil di wadah plastik bening agar Mama dapat lebih mudah melihat isi yang tersimpan di dalamnya.
Setelah menyimpannya di dalam wadah-wadah tersebut, kemudian kelompokkanlah dalam satu lemari dapur agar lebih mudah menemukannya.
2. Simpan makanan yang mudah rusak di dalam lemari es
reviewed.com
Frozen food seperti chicken nugget, sosis, beef, hingga sayuran beku sebaiknya ditempatkan pada wadah-wadah tersendiri.
Setelah tertutup rapat di dalam wadah yang bersih dan kering, maka simpanlah di dalam kulkas.
Dengan begitu, frozen food Mama menjadi lebih awet dan pastinya akan lebih mudah bagi Mama untuk menyiapkan bekal anak ke sekolah.
3. Perbanyak koleksi wadah plastik
Amazon.com
Jika Mama ingin selalu membawakan bekal untuk anak, maka kumpulkanlah wadah plastik sebagai penyimpanan terbaik.
Tak hanya untuk tempat bekal, wadah-wadah plastik tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk menyimpan persediaan makanan di rumah.
Dengan menyimpannya di wadah plastik yang tertutup, maka makanan di rumah pun akan lebih awet dan tidak mudah rusak.
Editors' Pick
4. Menata lemari es
harborappliance.com
Sebelum menatanya agar rapi, bersihkanlah rak kulkas secara rutin terlebih dahulu. Mama dapat mengelompokkan bahan makanan sesuai dengan rak kulkas yang tersedia.
Misalnya rak pertama berisi makanan beku, rak kedua difungsikan sebagai tempat penyimpanan buah dan sayuran, sedangkan rak ketiga dapat Mama manfaatkan untuk menyimpan kue kering dan makanan ringan.
Apakah lemari dapur sudah terlalu penuh sehingga Mama sulit untuk menyimpan barang lainnya?
Jangan khawatir ataupun justru membeli lemari dapur tambahan, yang perlu Mama lakukan hanyalah menambahkan rak tersembunyi di dapur.
Belilah rak gantung yang dapat Mama temukan di toko perlengkapan rumah tangga.
Selain hemat biaya, Mama juga dapat menghemat ruangan!
6. Membuat menu harian anak
Pinterest.com/ebony paige
Mama dapat melibatkan kegiatan yang satu ini dengan anak. Rencanakanlah menu harian anak sesuai dengan apa yang ia dan Mama inginkan.
Jika sudah tersusun selama 1 minggu, maka Mama dapat menggantungkannya pada pintu kulkas. Dengan begitu, setiap pagi Mama jadi tidak perlu memikirkan bekal apa yang akan Mama buat.
7. Menandai tempat bekal anak
thekitchn.com
Rasanya memang tak cukup jika hanya membawakan anak bekal nasi dan lauk pauk.
Bagaimana dengan vitamin yang perlu ia dapatkan?
Nah, untuk melengkapi nutrisinya, maka Mama juga perlu membawakannya buah-buahan.
Jangan campur wadah nasi dan lauk pauk dengan buah! Mama perlu memisahkannya dalam dua wadah tersendiri.
Agar anak tidak salah, berikanlah tanda pada tutup wadanya.
Setelah membeli buah-bahan di pasar ataupun super market, pastikan Mama telah mencucinya dengan bersih terlebih dahulu sebelum menyimpannya di kulkas.
Dengan mencucinya, maka anggota keluarga lain pun dapat lebih mudah mengonsumsinya. Selain itu, Mama juga dapat lebih praktis dalam menyiapkan bekal buah untuk anak.
Nah, itulah delapan tips menata dapur agar lebih mudah menyiapkan bekal anak ke sekolah.
Dengan penataan yang terorganisir ternyata akan mempermudah aktivitas Mama pula, bukan?
