Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Woodplank
Woodplank digunakan sebagai pengganti material kayu pada bangunan
15 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pemilihan bahan material kayu akan menciptakan suasana bangunan yang alami dan natural. Tak hanya itu, penggunaan kayu juga akan membuat bangunan akan terkesan lebih hangat, estetik, dan nyaman.
Sayangnya penggunaan kayu memiliki perawatan yang cukup ekstra. Sebab, kayu adalah bahan alami yang rentan terhadap rayap, jamur, dan juga risiko terbakar. Ditambahan harga kayu juga cukup tinggi jika dibandingkan dengan material lainnya.
Tetapi dengan berkembangnya teknologi, manusia mulai menciptakan suatu material berbahan dasar semen yang dibentuk menyerupai kayu. Material ini dikenal dengan woodplank. Dikarenakan berbahan dasar semen, woodplank lebih terjangkau dan tahan lama. Hal ini membuat keinginan banyak orang untuk menciptakan hunian yang natural lebih mudah terwujud.
Sebelum memutuskan untuk menggunakan material woodplank, Popmama.com ingin memberitahukan apa kelebihan dan kekurangan penggunaan woodplank pada bangunan.
1. Pemasangan material yang cukup mudah
Penggunaan woodplank tidak sesulit yang dibayangkan. Pemasangan woodplank cukup mudah karena material ini bisa langsung dipasangkan ke material lain. Woodplank bisa langsung dipasang ke atas material metal atau bahkan kayu.
2. Woodplank tahan api dan anti rayap
Woodplank terbuat dari bahan dasar campuran semen yang bagian atasnya diberi ukiran menyerupai kayu.
Dikarenakan bahan dasar yang terbuat dari campuran semen, material ini tentu tidak mudah terbakar oleh api sehingga cenderung lebih aman.
Selain itu, rayap sudah tentu tidak bisa menggerogoti material ini. Jadi inilah mengapa penggunaan woodplank menjadi diminati.
Editors' Pick
3. Memiliki daya tahan yang lebih lama
Secara daya tahan, penggunaan woodplank tentu lebih tahan lama. Sebab, bahan material yang lebih solid jika dibandingkan dengan kayu membuat material ini lebih kuat.
Woodplank tidak akan mudah melengkung ataupun menyusut seiring bertambahnya waktu. Selain itu, woodplank juga tahan air sehingga terbebas dari lembab.
4. Pilihan yang lebih ramah lingkungan
Penggunaan woodplank juga bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi penebangan pohon yang sering dikaitkan dengan isu lingkungan.
Sebab, dalam penggunaan material kayu di sebuah bangunan pasti membutuhkan material yang banyak dan memerlukan beberapa batang pohon yang harus ditebang. Tetapi tidak halnya dengan woodplank.
Di samping isu lingkungan, woodplank dikatakan ramah lingkungan karena bebas dari kandungan asbes. Yang mana, asbes dapat menyebabkan masalah kesehatan pernapasan, seperti ISPA hingga kanker paru-paru.
5. Woodplank rentan terhadap benturan keras
Walaupun daya tahan woodplank dinilai lebih baik dari beberapa sisi, tetapi woodplank lebih rentan terhadap benturan keras.
Apalagi jika woodplank jatuh dari ketinggian saat pemasangan atau tertimpa benda yang berat. Woodplank juga cukup rentan dengan benda-benda tajam sebab ia akan mudah tergores.
6. Material yang lebih berat daripada kayu
Dikarenakan bahan dasar yang terdiri dari campuran semen, jangan heran jika woodplank cenderung lebih berat dibandingkan material kayu.
Oleh karena itu, gunakan material yang kokoh dan kuat untuk menopang material woodplank. Disarankan juga untuk menggunakan tenaga profesional untuk pemasangan woodplank pada bangunan. Hal tersebut untuk mengurangi risiko kesalahan saat pemasangan.
Penggunaan woodplank yang dinilai lebih baik daripada kayu membuat material ini cukup banyak diminati.
Apalagi secara harga dan perawatan penggunaan material ini lebih menguntungkan. Meskipun demikian, ada juga beberapa risiko yang harus dihadapi jika menggunakan material woodplank.
Baca juga:
- Mengenal Tren Hunian Co-Living yang Lebih Digemari Millennial
- Gaya Rumah Japandi yang Cocok Jadi Pilihan Hunian Masa Kini
- 7 Inspirasi Memilih Gorden Minimalis yang Cocok dengan Konsep Hunian