6 Tanam Tanaman Herbal Khas Eropa Ini di Kebun Rumah
Menanam bahan bumbu dapur khas Eropa di rumah
19 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada banyak jenis makanan-makanan Eropa yang cukup digemari dan populer di Indonesia. Mulai dari pizza, spageti, lasagna, risotto, dan masih banyak lagi. Bahkan, restoran-restoran yang menjual makanan Eropa tersebut menjadi salah satu tempat populer di kalangan generasi muda.
Memang makanan khas Eropa memiliki citarasa unik yang sulit disamakan dengan masakan Indonesia. Makanan Eropa memiliki jenis bumbu yang berbeda dengan yang ada di Indonesia. Walaupun, makanan Eropa yang dijual di Indonesia sudah mengalami penyesuaian rasa sesuai selera lidah orang Indonesia, tetapi tetap ada rasa khas Eropa di dalamnya.
Jika Mama ingin membuat masakan khas Eropa, ada beberapa jenis herbal yang biasa digunakan. Sayangnya, herbal ini cukup mahal harganya dan sulit ditemukan di swalayan Indonesia. Namun menariknya, herbal-herbal tersebut bisa ditanam di Indonesia dengan iklim tropis.
Daripada Mama membeli jenis herbal-herbal tersebut, bagaimana jika menanam tanaman herbal khas Eropa ini di rumah?
Selain digunakan sebagai bumbu untuk membuat makanan khas Eropa, tanaman ini juga bisa menjadi salah satu aktivitas di rumah selama masa pandemi ini.
Ini dia beberapa rekomendasi Popmama.com untuk mencoba tanam tanaman herbal khas Eropa di kebun rumah.
1. Rosemary sering digunakan untuk masakan berbahan dasar daging atau seafood
Pada jenis makanan yang memerlukan pemanggangan atau pembakaran, daun rosemary sering digunakan untuk memberikan aroma dan rasa yang lebih lezat. Makanan yang beraroma kuat juga sering dipadukan dengan herbal khas Eropa yang satu ini, salah satunya seafood.
Mama bisa menanam tanaman herbal khas Eropa ini di rumah. Tanaman ini suka dengan sinar matahari dan kondisi tanah yang kering.
Sehingga, perawatan tanaman ini cenderung mudah karena tidak perlu menyiramnya setiap hari.
2. Basil adalah kemanginya Eropa
Jika Mama pernah mencoba pizza asli Italia, biasanya herbal yang satu ini sering digunakan sebagai salah satu bahan hiasan di bagian atas. Bukan hanya sebagai hiasan, basil juga menjadi bumbu penyedap pada masakan Eropa pada umumnya.
Daun ini mirip dengan kemangi. Namun herbal ini umum digunakan di dalam masakan Eropa. Memiliki aroma dan rasa yang wangi sehingga sangat cocok dijadikan penyedap rasa makanan.
Daun basil bisa ditemukan di beberapa supermarket. Namun, Mama juga bisa menanam tanaman herbal khas Eropa ini di rumah.
Perawatannya pun juga mudah. Hanya cukup sering disiram setiap pagi dan mendapatkan sinar yang cukup maka tanaman ini akan tumbuh dengan baik.
Editors' Pick
3. Thyme biasa digunakan sebagai marinasi daging atau seafood
Tanaman herbal yang satu ini sering digunakan dalam resep masakan mediterania. Sering digunakan sebagai bumbu, biasanya thyme digunakan untuk marinasi daging dan seafood atau sebagai bumbu pada makanan berkuah, contohnya sup.
Thyme memiliki bentuk daun yang kecil dan banyak. Untuk menanam tanaman herbal khas Eropa ini, thyme perlu diletakkan di tempat yang kering dan memiliki sistem drainase yang baik. Biasanya tanaman herbal ini bisa dipanen setelah 70 hari masa tanam.
4. Oregano sering menjadi bumbu pada masakan Italia
Tanaman herbal khas Eropa lainnya yang akan sering ditemukan pada resep masakan Eropa adalah oregano.
Tanaman herbal ini cukup sering ditemukan pada masakan Italia, seperti pizza, lasagna, salad, pasta, dan lain-lain. Oregano memiliki rasa yang sangat kuat. Meka, tak heran kalau oregano sering digunakan ke dalam beragam jenis makanan.
Membudidayakan tanaman herbal khas Eropa yang satu ini sangat bisa dilakukan di negara beriklim tropis seperti Indonesia.
Tanaman oregano membutuhkan tempat yang bisa mendapatkan sinar matahari yang cukup banyak. Penyiraman tanaman oregano pun tidak perlu terlalu sering.
Hal terpenting adalah Mama bisa memastikan kondisi tanah tidak terlalu kering dan sistem drainasenya pun bagus.
5. Mint tidak hanya digunakan pada masakan manis tapi juga makanan gurih
Tanaman herbal khas Eropa ini pasti sudah sering Mama jumpai di berbagai jenis masakan. Tidak hanya pada jenis masakan gurih, mint juga sering digunakan dalam makanan dan minuman manis.
Di Indonesia, mint memang paling sering digunakan ke dalam makanan manis, seperti es krim, pancake, smoothies, dan sebagainya. Tetapi, di Eropa sering menggunakan mint ke dalam salad, sup, dan sebagainya.
Menanam daun mint pun sangat bisa dilakukan di Indonesia. Walaupun tanaman herbal khas Eropa ini memiliki banyak jenis, tetapi sebagian besar mereka bisa tumbuh dengan baik di iklim tropis seperti Indonesia.
Jika Mama baru mencoba menanam tanaman, metode stek untuk mint akan jauh lebih mudah. Mama hanya perlu mengambil bagian pucuk tangkai mint.
Lalu, sisakan 4 lembar daun mint paling pucuk. Setelah itu, tancapkan pada media tanam. Mint sangat suka air. Jadi, pastikan untuk menyiram tanaman ini setiap hari.
6. Sage memiliki aroma yang harum dan sering dijadikan minuman teh
Mungkin tanaman herbal khas Eropa ini masih agak terasa asing di Indonesia ya. Tetapi, sage adalah salah satu tanaman herbal khas Eropa yang juga cukup sering digunakan pada masakan Eropa. Tidak hanya sebagai bumbu, aroma harum daun sage juga sering dijadikan minuman teh. Bahkan, sage juga digunakan sebagai salah satu bahan sabun dan produk kosmetik.
Cara menanam tanaman sage hampir mirip dengan mint. Metode yang paling mudah adalah dengan stek. Sage juga menyukai air dan kondisi tanah yang lembab. Jadi, untuk menanam daun sage pastikan untuk rajin menyiram tanaman ini.
Jika Mama salah satu penggemar makanan Eropa, tanamlah tanaman herbal khas Eropa ini. Selain dapat bermanfaat untuk membuat masakan Eropa, tanaman herbal ini juga bisa menjadi salah satu aktivitas berkebun di rumah selama masa pandemi ini.
Baca juga:
- 9 Bumbu Rahasia Masakan Italia agar Rasa seperti Aslinya
- 5 Jenis Daun Mint yang Bisa Ditanam di Rumah
- 7 Tanaman Obat Ini Bisa Dibudidayakan di Rumah