Mengenal Tren Hunian Co-Living yang Lebih Digemari Millennial
Hunian yang lebih hemat dan menyenangkan bagi kaum milenial
11 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Milenial memiliki cara hidup yang berbeda dari generasi sebelumnya.
Generasi milenial cenderung menginginkan sesuatu yang lebih mudah, praktis, dan fleksibel.
Mereka tidak terlalu suka terhadap sesuatu yang kaku dan terlalu mengikat.
Oleh karena itu, tren co-working space menjadi populer di kalangan millennial.
Dibandingkan dengan bekerja kantoran yang terlalu kaku dan baku pada peraturan perusahaan, generasi milenial akan lebih memilih pekerjaan yang lebih fleksibel, baik secara peraturan maupun waktu kerja. Itulah mengapa co-working space sangat diminati milenial.
Adanya co-working space sangat membantu generasi milenial yang lebih senang bekerja berpindah tempat ataupun yang menjadi pekerja lepas.
Mereka dapat memiliki ruang kerjanya sendiri tanpa harus mengeluarkan uang yang banyak.
Gaya hidup yang serba praktis dan fleksibel ini juga berlaku pada pemilihan hunian.
Milenial cenderung memilih hunian sewa daripada membeli properti. Itulah sebabnya konsep hunian co-living mulai populer saat ini.
Tapi apakah yang dimaksud dengan co-living? Simak penjelasan Popmama.com berikut ini ya.
Editors' Pick
Mengenal Konsep dari Hunian Co-Living
Co-living atau communal living adalah konsep hunian yang diadopsi dari hunian asrama. Dimana setiap penghuni hidup dalam sebuah bangunan vertikal dengan berbagai fasilitas untuk bersama.
Setiap penghuni mendapatkan satu kamar beserta kamar mandi di dalamnya. Sedangkan fasilitas rumah lainnya digunakan secara bersama, seperti dapur, ruang makan, ruang kerja, kolam renang, gimnastik, hingga ruang bermain.
Hunian co-living menjadi lebih diminati kaum milenial lantaran biaya sewanya yang lebih terjangkau dan jangka waktu sewa yang bisa cenderung lebih singkat.
Selain itu, hunian co-living dinilai lebih menarik karena penghuni tidak perlu memikirkan biaya listrik, air, serta kebutuhan primer lainnya karena semua sudah tersedia.
Kecenderungan milenial yang cepat bosan juga mendorong mereka untuk lebih sering bepergian.
Oleh karena itulah konsep hunian co-living lebih diminati kaum milenial dibanding menetap di satu tempat.
Alasan Hunian Co-Living Digemari Millennial
Ini beberapa alasan mengapa generasi milenial lebih menyugai hunian co-living daripada memiliki properti sendiri.
1. Desain interior yang lebih modern
Alasan hunian co-living menjadi digemari oleh generasi milenial diantaranya adalah desain interior hunian yang lebih modern dan bisa disesuaikan dengan preferensi penghuninya. Sehingga penghuni akan merasa lebih nyaman.
2. Tidah dibebani pekerjaan rumahan setiap hari
Selain itu, mereka juga tidak dibebani pekerjaan rumahan harian karena fasilitas digunakan bersama. Tentu aktivitas berbenah rumah akan menjadi lebih mudah karena tidak harus dilakukan sendiri dan setiap hari.
3. Memiliki fasilitas yang lengkap
Alasan lain yang membuat hunian co-living menjadi digemari kaum milenial adalah adanya berbagai fasilitas rumah lengkap. Mereka bisa menikmati fasilitas seperti kolam renang, gimnastik, atau fasilitas lainnya.
4. Tinggal bersama di dalam lingkup komunitas
Kemudian, kecenderungan kaum milenial yang lebih senang berkumpul dalam komunitas dan berkolaborasi membuat hunian co-living terasa lebih menyenangkan. Penghuni bisa menjalin jaringan yang lebih luas untuk bersosialisasi karena mereka akan mendapatkan banyak teman dalam satu hunian.
5. Biaya sewa yang relatif lebih murah
Ditambah biaya sewa yang relatif lebih murah dan waktu sewa yang relatif lebih singkat membuat kaum milenial lebih memilih untuk tinggal di hunian co-living.
Baca juga:
- Malas Bersihkan Rumah? Ini Manfaat Decluttering di Rumah
- 5 Cara Liburan di Rumah Ketika Terjebak Masa Karantina
- 7 Kebiasaan Baik untuk Lingkungan yang Lebih Sehat