6 Adab Istri yang Harus Dilakukan saat Suami Marah dalam Islam
Usahakan selalu jaga ucapan dan emosi saat suami marah
10 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada dasarnya dalam kehidupan ini mengalami emosi marah adalah hal yang normal. Bahkan kondisi tersebut masuk dalam ciri-ciri manusia yang berperasaan.
Ketika terdapat suatu hal yang menyulut emosi seseorang, marah adalah cara untuk menyalurkannya. Begitu juga dalam hubungan pernikahan, baik istri ataupun suami marah adalah suatu kewajaran.
Namun, sebaiknya pada saat suami marah, istri harus bisa meredamnya atau tidak melakukan hal yang bisa memperkeruh suasana. Berikut ini, Popmama.com telah merangkum informasi mengenai beberapa adab istri yang harus dilakukan saat suami marah dalam Islam.
Mari kita simak baik-baik!
Deretan Adab Istri yang Harus Dilakukan saat Suami Marah dalam Islam
1. Menghindari kata-kata kasar beserta ancaman
Suami yang marah akan menyebabkan hubungan rumah tangga menjadi tidak baik-baik saja. Dalam menghadapi ujian ini, ada baiknya istri harus mengontrol emosi agar tidak tersulut dalam permasalahan.
Hindarilah kata-kata kasar agar tidak keluar dari mulut istri. Apabila hal ini terjadi, maka mungkin saja akan menyakitkan hati suami dan menjadi ancaman untuknya.
Menyalurkan emosi marah dengan nada yang tinggi terkadang tidak bisa dihindari oleh manusia. Oleh karena itu, jika Mama menyadari suami sedang marah, usahakan jangan larut dalam emosi tersebut.
Pastikan juga untuk jaga ucapan, ya.
Editors' Pick
2. Jangan katakan "cerai" atau talak
Perceraian adalah mimpi buruk di setiap pernikahan. Penyebab dari terjadinya perceraian salah satunya adalah keputusan yang diambil saat sedang marah.
Melontarkan kata "cerai" ketika marah dapat dianggap sah. Maka dari itu, kata tersebut tak boleh diucapkan secara sembarangan.
Mau sekecewa apa pun istri pada perlakuan suami yang sedang marah. Janganlah sebut kata cerai, tanpa memikirkannya terlebih dahulu.
Hal ini dijelaskan pada hadis dari HR. Abu Daud yang menyampaikan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
Tiga perkara yang serius dan bercandanya sama-sama dianggap serius, yakni nikah, talak, dan rujuk,” (HR. Abu Daud).
3. Jangan mengungkit-ungkit masalah di masa lalu
Mengungkit masalah di masa lalu menjadi salah satu penyakit yang sering sekali terjadi dalam hubungan pernikahan. Khususnya ketika kondisinya sedang berselisih paham.
Sebagai istri, tidak seharusnya menanggapi amarah suami dengan membahas hal-hal yang sudah lalu. Sesungguhnya, tak akan ada manfaat dengan melakukan hal tersebut.
Hal ini dijelaskan pada hadis shahih dari HR. Bukhari dan Muslim yang menyampaikan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Mereka bertanya, “Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau, “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka kufur pada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Maka, untuk menyikapi kondisi suami yang sedang marah, berhati-hatilah dalam berucap. Janganlah mengungkit masa lalu, apalagi yang dapat memperkeruh suasana rumah tangga.
4. Jangan ikuti hawa nafsu
Menahan hawa nafsu dalam keadaan hubungan rumah tangga yang panas, sesungguhnya hal yang sulit untuk dilakukan. Namun, mau tidak mau, suka tidak suka, hawa nafsu tetap harus dikendalikan oleh diri sendiri. Tujuannya agar suami tidak semakin meledak-ledak.
Pada dasarnya seseorang yang kuat adalah dia yang bisa mengendalikan dirinya sendiri. Hal ini diterangkan dalam hadis dari HR. Bukhari dan Muslim yang menyampaikan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
Orang kuat bukan diukur dengan bertarung. Orang kuat adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ustadz Salim A. Fillah, dalam kajiannya juga pernah menyampaikan mengenai hal ini.
"Ketika marah, harap tidak melampau batas sampai pada titik di mana yang ditegur oleh Rasulullah SAW pada wanita adalah, kalian melupakan kebaikan suami," jelasnya.
5. Membuka komunikasi dengan saling memberi nasihat
Perlu dipahami bahwa dalam hubungan rumah tangga, komunikasi memegang peranan paling penting untuk mewujudkan keharmonisan. Dalam kondisi saat suami sedang marah kepada istri, Mama harus pintar membaca situasi.
Apabila suami sudah mulai reda dengan emosinya, maka Mama bisa melakukan pendekatan. Dalam hal ini, cobalah diskusikan dengan kepala dingin tentang apa yang menjadi penyebab suami marah.
Sesungguhnya, istri yang saliha ialah yang bisa mengambil hati suami, dengan berkomunikasi secara lemah dan lembut.
Pada saat berdiskusi, Mama juga bisa menyampaikan hal-hal yang sekiranya tak disukai ketika suami sedang marah. Dengan cara ini, niscaya masalah yang terjadi pun akan selesai dengan damai dan tenteram.
6. Curhat kepada Allah SWT
Selain dengan berkomunikasi dengan pasangan, salah satu adab ketika sedang menghadapi suami yang marah yaitu kembalikan kepada Allah SWT. Kita dianjurkan untuk meredam emosi diri dengan berwudhu dan salat sunnah.
Setelah menunaikan salat, curhatlah kepada Sang Pencipta tentang masalah yang terjadi dalam rumah tangga. Sesungguhnya tidak ada tempat berkeluh kesan yang terbaik, selain kepada Allah SWT.
Hal ini dijelaskan dalam Q.S Al-Baqarah Ayat 153 yang berbunyi:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar," (Q.S Al- Baqarah Ayat 153).
Curahkanlah seluruh emosi kepada Allah SWT, sesungguhnya Ia Maha Mendengar dan Penyayang kepada umat yang selalu takwa dalam beragama dan selalu mengingatNya.
Nah Ma, itulah beberapa adab istri yang harus dilakukan saat suami marah dalam Islam. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk Mama, apabila sedang dalam kondisi ini, ya.
Baca juga:
- Hukum Suami Tidur dengan Keadaan Marah dalam Islam, Patut Istri Pahami
- Hadis tentang Kewajiban Istri Melayani Suami dalam Islam
- Suami Menjatuhkan Talak dalam Kondisi Marah, Apa Hukumnya dalam Islam?