Hukum Istri Menolak Ajakan Suami Berhubungan Seks dalam Islam
Akan ada kemungkinan suami berpaling pada perempuan lain jika istri menolak ajakannya bersetubuh
3 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Islam adalah salah satu agama yang mengajarkan pernikahan sebagai sesuatu yang sangat sakral. Bahkan pernikahan termasuk dalam ibadah, dan barang siapa umat muslim yang melaksanakan hal tersebut dengan sungguh-sungguh maka ia telah menyempurnakan ibadahnya dari Allah SWT.
Dalam bahtera rumah tangga, suami dan istri memiliki peran dan kewajibannya masing-masing. Selain itu, mereka juga harus bisa membahagiakan pasangannya satu sama lain.
Cara istri memberikan kebahagiaan pada suaminya, yaitu dengan memenuhi dan melayani dengan tulus dan ikhlas. Hal tersebut tersebut menjadi kewajiban utama istri yang tidak boleh ditinggalkan.
Maka dari itu, akan berbahaya apabila istri menolak ajakan suami untuk melakukan hubungan seks. Banyak konsekuensi yang harus ditanggung dari penolakan yang istri lakukan.
Nah, penasaran seperti apa penjelasannya bila menggunakan sudut pandang agama? Berikut ini, Popmama.com telah merangkum informasi hukum istri menolak ajakan suami berhubungan seks dalam Islam.
Mari kita simak penjelasannya Ma!
Fakta Hukum Istri Menolak Ajakan Suami Berhubungan Seks dalam Islam
1. Hukumnya dosa, apabila menolak tanpa alasan yang jelas
Salah satu dari tujuan pernikahan dalam agama Islam yaitu untuk mendapatkan keturunan. Tentunya Mama dan Papa ingin memiliki generasi penerus.
Nah, untuk mewujudkan hal tersebut suami dan istri perlu melakukan hubungan seks. Tidak hanya untuk memperoleh keturunan, berhubungan seks dengan suami juga bisa meningkatkan keharmonisan dalam rumah tangga.
Dari Thalqu bin Ali, Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa:
Apabila seorang suami mengajak istrinya untuk berkumpul hendaknya perempuan itu mendatanginya sekalipun ia berada di dapur," (HR.Tirmidzi: 4/387).
Dalam hadis tersebut jelas dipahami bahwa seorang perempuan yang sudah menjadi istri, wajib untuk melayani suaminya meskipun saat itu ia sedang melakukan suatu pekerjaan. Jadi, suami harus diprioritaskan oleh istri dari segala hal yang lainnya.
Hukum bagi istri yang menolak ajakan suaminya untuk berhubungan seks sebenarnya tidak diperbolehkan. Bahkan ia akan mendapatkan dosa jika menolak dengan alasan yang tidak jelas.
Hal ini disampaikan dalam HR. Bukhari bahwa:
Jika suami memanggil istrinya untuk tidur bersama (bersenggama), lalu istri menolah sehingga semalam itu suami menjadi jengkel (marah) pada istrinya. Maka para malaikat akan mengutuk istri itu hingga pagi hari," (HR. Bukhari).
Islam memang mengajarkan seorang istri harus hormat dan patuh pada suaminya. Hal ini dikarenakan suami memiliki tanggung jawab dan peran yang lebih besar dalam keluarga. Perlu diingat kalu suami berperan menanggung keluarganya, baik di dunia dan di akhirat.
Seperti yang telah disebutkan dalam HR. Bukhari bahwa, murkanya malaikat kepada istri yang menolak ajakan suaminya. Istri akan dikutuk hingga pagi hari. Bahkan, jika istri berani meninggalkan suaminya dari tempat tidur, maka malaikat pun tetap melaknat perempuan tersebut.
Editors' Pick
2. Istri diperbolehkan berhubungan seks dengan syarat tertentu
Islam memang agama yang cukup tegas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan suatu peraturan. Namun, bukan berarti Islam tidak menoleransi keadaan yang sifatnya memang tak bisa dipaksakan.
Begitupun dengan yang berlaku pada hubungan suami dan istri. Hukum menolak ajakan bersetubuh dengan suami diperbolehkan, apabila sesuai dengan syarat-syarat berikut ini:
- Istri sedang dalam kondisi haid
Berhubungan seks dengan istri saat dirinya tengah haid hukumnya haram. Hal ini diterangkan dalam QS. Al- Baqarah ayat 22 yang berbunyi:
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Artinya:
"Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri," (QS. Al-Baqarah ayat 222).
- Istri sedang dalam kondisi mengandung
Perempuan yang sedang dalam kondisi hamil banyak kegiatannya terbatas, lantaran kondisi fisik yang berubah. Salah satunya yaitu berhubungan seksual, dalam hal ini istri diperbolehkan menolak ajakan suami bila kondisi tubuhnya benar-benar tidak mendukung.
Khawatirnya jika istri tetap menuruti keinginan suami, kehamilannya dapat terganggu dan lebih buruknya lagi akan membahayakan janin yang ada di dalam kandungannya.
- Istri sedang sakit
Setiap manusia memiliki kadar kemampuan tubuh yang berbeda-beda, semua tidak bisa disamakan. Terlebih perempuan dan laki-laki jelas memiliki fisik yang sangat beda.
Nah, dalam konteks berhubungan seks, istri diperbolehkan menolak ajakan suami apabila dirinya sedang dalam kondisi tidak bugar. Sakit yang dimaksud yaitu yang membuat tubuhnya tidak memiliki kemampuan dan tenaga untuk melakukan aktivitas.
Tentunya sebagai suami yang pengertian, Papa juga harus bisa memahami kondisi istri di setiap waktunya.
3. Berpotensi menimbulkan konflik dalam hubungan rumah tangga
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa berhubungan seks dengan pasangan hidup dapat menciptakan gelora keharmonisan dalam rumah tangga.
Maka perlu untuk dipahami bahwa menolak ajakan suami untuk berhubungan seks, maka akan berpotensi menimbulkan konflik. Menolak berhubungan seks dengan cara yang kasar dan menyakiti hati, bahkan suami bisa membuat pasangan kecewa. Tentunya hal ini akan berpengaruh pada kerhamonisan rumah tangga.
Mama pasti tidak mau kalau punya hubungan yang merenggang dengan pasangan, bukan?
4. Konsekuensi dosa yang ditanggung istri apabila menolak berhubungan seks dengan suami
Setidaknya ada beberapa konsekuensi yang akan ditanggung oleh istri yang menolak ajakan suaminya untuk berhubungan seks, yaitu sebagai berikut:
- Dilaknat dan dikutuk oleh malaikat hingga pagi hari
Berdasarkan pada sebuah hadis, murkanya malaikat kepada istri yang tidak melayani suaminya yaitu ia akan mengutuk perempuan tersebut hingga pagi tiba.
- Salatnya tidak akan diterima
Al-Imam Ath-Thabrani meriwayatkan dari Jabir bin Abdillah RA, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Ada tiga orang yang shalatnya tidak akan diterima, dan kebaikan mereka tidak akan naik kepada Allah. 1) orang yang mabuk hingga dia sadar, 2) seorang perempuan yang dibenci suaminya, dan 3) seorang hamba sahaya yang lari hingga dia kembali dan meletakkan tangannya ditangan tuannya.”
Maksud dari perempuan yang dibenci oleh suaminya yaitu karena ia menolak ajakan berhubungan seks.
- Kebaikannya tidak akan diterima
Sama halnya dengan beribadah salat, bagi istri yang berani terang-terangan menolak suaminya, hal baik apapun yang ia lakukan tidak akan diterima. Kecuali ia menyadari kesalahannya, dan bertobat serta meminta ampun kepada suami dan Allah SWT.
- Tidak dapat masuk ke surga karena tidak mendapatkan rida suami dan Allah SWT
Dalam agama Islam seorang perempuan yang sudah menjadi istri, surganya berada di rida suami. Maka, akan mustahil bagi istri yang enggan melayani suaminya, masuk ke surganya Allah SWT.
Hal ini diterangkan dalam HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi, bahwa:
Siapa saja perempuan yang meninggal dunia sedang suaminya rida terhadapnya, maka pastilah ia masuk surga,” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi).
- Mendapatkan dosa
Istri yang bersedia melayani sang suami sepanjang hidupnya dengan penuh rasa tulus dan ikhlas, akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Namun, sebaliknya jika ia durhaka dan menolak perintah serta ajakan dari suami maka ia akan mendapatkan dosa.
- Suami akan berpaling ke perempuan lain
Pernikahan hadir tidak hanya untuk melengkapi ibadah seseorang, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan biologis perempuan dan laki-laki. Seperti yang kita ketahui, laki-laki memiliki hasrat yang lebih besar dibandingkan dengan perempuan.
Maka apabila suami tidak bisa mendapatkan kebutuhannya dari sang istri, akan ada kemungkinan ia mencari perempuan lain yang bersedia hidup bersamanya. Konsekuensi ini menjadi yang paling berbahaya, karena tidak ada hubungan yang menginginkan terjadinya perselingkuhan.
5. Melayani suami dengan tulus dan ikhlas, maka surga menjadi hak bagi istri
Perihal berhubungan seks, memang sudah menjadi kewajiban yang harus dipenuhi oleh istri maupun suami. Maka sebelum memutuskan untuk menikah, baik perempuan atau laki-laki harus mengetahui terlebih dahulu tanggung jawab apa yang nantinya akan mereka emban setelah sah menjadi suami istri.
Perempuan yang terbaik yaitu ia yang bersedia memberikan pelayanan pada suaminya secara tulus dan ikhlas. Dengan begitu, hati suami pun akan bahagia dan istri berhak mendapat rida surga atas perbuatan mulianya dalam rumah tangga.
Nah Ma, itulah hukum istri menolak ajakan suami berhubungan seks dalam Islam. Semoga informasi tersebut bermanfaat untuk kehidupan rumah tangga Mama ya.
Baca juga:
- Hukum Istri Meminta Cerai dalam Islam, Alasannya Harus Kuat dan Jelas
- Hukum Istri Melawan Suami menurut Islam, Neraka dan Surga Jaminannya
- Hukum Pisah Ranjang Lebih dari 3 Hari menurut Islam