Apa Itu Battered Woman Syndrome? Kerasnya Menjalani Rumah Tangga
Apa itu sindrom SWB, dan bagaimana apa penyebabnya? Cari tahu penjelasan sindrom ini di artikel ini
31 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah kalian tahu mengenai Battered Woman Syndrome (BWS)? Istilah ini mungkin cukup asing di telinga kita. Sindrom ini ternyata cukup berbeda dari sindrom lainnya.
Ini bukan merupakan diagnosis medis, melainkan pola perilaku seseorang yang berkaitan dengan gangguan stres pascatrauma atau pasca trauma stress disorder (PTSD).
Pada artikel kali ini, Popmama.com akan membahas lebih lanjut mengenai sindrom BWS ini. Yuk cari tahu penjelasan dan bahaya dari sindrom yang satu ini.
1. Apa itu Battered Woman Syndrome?
Battered Woman Syndrome adalah kondisi stres secara psikologis akibat pengalaman menerima kekerasan secara terus-menerus, baik itu secara fisik dan emosional. Kekerasan yang terjadi umumnya dilakukan oleh orang-orang terdekat korban, seperti pasangan, maupun seseorang yang dicintai lainnya.
Pada kondisi ini, seseorang yang menerima pelecehan dan kekerasan tidak lagi melawan melainkan menerima tindakan yang tertuju padanya dengan pemikiran bahwa ialah penyebab timbulnya tindak pelecahan dan merasa bahwa ia pantas untuk menerimanya.
Sindrom yang muncul ke permukaan di tahun 1970-an. Sindrom ini tidak menjadikan perempuan saja sebagai korbannya. laki-laki juga dapat menjadi korbannya.
Hanya saja, sindrom yang disebabkan oleh kekerasan ini lebih banyak di jumpai pada kaum hawa. Sekitar 94 persen perempuan di Amerika Serikat menjadi korban kekerasan yang berujung pada pembunuhan oleh pasangan intim mereka, demikian dilansir dari laman Healthline.
Editors' Pick
2. Mengapa sindrom Ini berbahaya ?
Sindrom Battered Woman Syndrome ini tentunya berbahaya, dan bahkan mengancam nyawa korban juga pelaku jika dibiarkan. Secara umum, seseorang yang menerima perlakuan kasar secara terus-menerus tanpa kemampuan dan kehendak untuk melawan akan sangat berdampak pada fisik dan emosionalnya.
Bahkan tidak menutup kemungkinan korban menderita luka parah yang sulit disembuhkan.
Berdasarkan sumber yang dilansir dari situs dokter sehat, penelitian pernah menyatakan bahwa orang-orang yang lari dari hubungan yang kasarberada dalam bahaya.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di A.S, hal ini disebabkan karena hampir separuh perempuan yang terbunuh di Amerika Serikat dibunuh oleh pasanganmereka maupun oleh mantan mereka sendiri.
Lebih dari itu, sindrom ini bahkan sering digunakan oleh perempuan yang terjerat kasus pembunuhan sebagai pembelaan.
Dikarenakan beberapa pengadilan mampu menurunkan tingkat keparahan hukuman kasus tersebut. Meski sesungguhnya, perempuan yang menderita sindrom ini tidak akan membunuh pelaku karena mereka umumnya berpasrah pada kekerasan yang mereka alami.
3. Gejala Battered Woman Syndrome
Orang-orang yang menderita sindrom ini biasanya menunjukan tanda-tanda gangguan stres pascatrauma. Gejala tersebut bahkan Gejala ini juga dapat berlanjut bahkan saat meninggalkan hubungan yang buruk tersebut.
Terdapat juga gejala lainnya, seperti;
- Sulit tidur, termasuk mimpi buruk
- Rasa takut yang intens
- Berusaha menghindari situasi yang mengingatkan tentang pelecehan yang dialami
- Perasaan marah, sedih, dan merasa tidak berharga
- Menyembunyikan perlakuan kasar yang ia alami dari teman dan keluarga
- Ketakutan akan keselamatannya dan keselamatan anak-anaknya
- Percaya bahwa mereka pantas mendapat perilaku demikian
- Menolak meninggalkan hubungan
4. Tahapan perkembangan Battered Woman Syndrome
Terdapat 4 tahapan yang dialami pria atau waita yang memiliki sindrom ini, diantaranya;
- Penyangkalan
Pada tahap ini, korban tidak dapat menerima tindakan pasangan yang melukainya. Ia berusaha membela atau mengutarakan rasa tidak nyaman diperlakukan demikian.
- Perasaan Bersalah
Korban mulai berfikir kalau ialah penyebab perbuatan kekerasan tersebut.
- Pencerahan
Pada tahap ini, korban kembali sadar kalau ia tidak pantas diperlakukan demikian. Korban juga mulai beranggapan kalau pasangannya memiliki sifat yang kasar.
- Pertanggung jawaban
Ini merupakan tahap dimana korban mulai mencoba untuk kabur dari hubungannya. Pada tahap ini juga korban mulai menilai bahwa semua yang telah terjadi ialah tanggung jawab pasangannya.
Sayangnya, beberapa dari korban dalam hubungan yang kasar tidak dapat beranjak melewati 2 ataupun 3 tahap pertama. Karena kekerasan dalam rumah tangga yang dapat berujung fatal.
5. Cara yang tepat untuk mengatasinya
Langkah pertama dalam mengobati Sindrom Wanita Babak Belur ialah membawa korban ke tempat yang aman dan jauh dari pelaku kekerasan. Ia tidak akan aman sebelum melakukan ini.
Selanjutnya periksakan juga kepada ahli terapis yang berpengalaman dengan PTSD berkaitan dengan luka fisik dan psikis yang dialami. Terapi juga harus dapat memberdayakannya, dengan memberitahu kalau ini semua bukanlah kesalahnnya.
Selain itu, terapis harus mengevaluasi kondisi kesehatan mental lainnya dan faktor-faktor yang terjadi pada tahap awal pelecehan.
Untuk itu, perlu dilakukan pemberian obat anti kecemasan, obat anti depresi, dan terapi interpersonal, yang merupakan terapi terfokus bagi mereka yang mengalami depresi.
Penting bagi para pasangan untuk tidak melakukan tindakan kekerasan dalam bentuk apapun itu dalam menjalankan hubungan.
Itu tidak akan berdampak positif bagi korban, yang ada ia akan semakin menderita karena sindrom ini, maupun karena gangguan psikis atau fisik lainnya.
Gunakan komunikasi yang baik dalam hubungan antar pasangan. Komunikasi yang sehat akan menjaga hubungan dan kesehatan keduanya.
Baca juga:
- 7 Fakta Ini Membuktikan Kalau Perempuan Chubby Tipe Pasangan Idaman
- 5 Rahasia Suami yang Biasa Disembunyikan dari Istrinya
- Pengaruh Jarang Bercinta bagi Kesehatan Tubuh dan Mental