Eksklusif: Memaksimalkan Bonding Keluarga Selama #RamadandiRumahAja
Banyak beragam kegiatan ibadah Ramadan yang dapat jadi sarana bonding nih, Ma
30 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pandemi virus Covid-19 membawa kehidupan keluarga menjadi lebih banyak melakukan aktivitas di rumah saja. Mulai dari kegiatan belajar, bekerja, hingga beribadah.
Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan di rumah adalah mengikuti berbagai jenis kelas online yang bermanfaat untuk Mama. Salah satunya adalah Popmama Online Class (POC).
Popmama Online Class (POC) adalah kuliah memakai aplikasi Whatsapp atau Kulwap yang mempertemukan narasumber ahli dan komunitas Popmama.com di ruang maya.
Menurut Sandra Ratnasari sebagai Editor In Chief, POC pertama kali diinisiasi setelah adanya imbauan social distancing serta kampanye #DiRumahAja yang digaungkan dalam rangka memutus rantai penyebaran infeksi Covid-19.
"Selain kegiatan Popmama Arisan dan forum di Kanal Community di Popmama.com, nantinya POC juga akan dipakai oleh para Mama sebagai alternatif ruang bertemu secara online," kata Sandra.
Pada Kamis, 30 April 2020, POC kembali diselenggarakan untuk kelima kalinya. Kali ini, Popmama.com bekerjasama dengan Ibunda.id, sebuah platform yang menyediakan konsultasi mengenai kesehatan mental dengan psikolog secara profesional baik secara online dan offline, berusaha menghadirkan tips dalam memaksimalkan bonding antara orangtua dengan anak.
Pada POC kali ini, hadir secara online, Hertha Christabelle Hambalie, M.Psi., Psikolog Klinis Anak associate dari Ibunda.id yang membahas mengenai pentingnya bonding pada anak selama Ramadan.
Pada saat Ramadan penting untuk orangtua melakukan bonding dengan anak. Bonding merupakan proses membentuk koneksi dan kelekatan antara Mama, Papa, dan si Kecil.
Apabila Mama ingin mengetahui apa saja cara yang tepat dalam memaksimalkan bonding dengan keluarga selama di rumah, berikut Popmama.com telah merangkum penjelasan dari Hertha Christabelle Hambalie.
1. Pengalaman yang membentuk bonding
Hertha Christabelle Hambalie menjelaskan, terdapat 2 pengalaman yang bisa membentuk bonding antara orangtua dan anak.
- Perilaku dalam pengasuhan
Hal ini sudah terjadi secara alami, mulai dari saat Mama memberikan ASI atau ketika Papa memandikan dan menggantikan pakaian anak. Selama memberikan kebutuhan anak inilah ada perilaku, seperti memeluk atau mencium.
- Menghabiskan waktu bersama
Dalam menghabiskan waktu bersama keluarga, bukan kuantitas atau lamanya jangka waktu yang dihabiskan. Namun, seberapa berkualitas waktu kebersamaan orangtua dengan anak.
"Poin penting yang perlu diperhatikan adalah baik Mama dan Papa benar-benar hadir secara fisik maupun psikologis bagi si Kecil," jelas Hertha.
Bentuk bonding melalui pengalaman ini, yaitu adanya kontak mata, interaksi, kedekatan fisik, tertawa, dan tersenyum.
Editors' Pick
2. Pentingnya bonding bagi anak
Sebuah penelitian menunjukkan pentingnya bonding dalam keluarga. Terutama manfaatnya pada anak.
Secara umum, ada 4 alasan pentingnya bonding bagi anak:
- Dasar pola hubungan di masa depan
- Lebih mandiri
- Punya gambaran diri yang baik
- Mampu membangun hubungan sosial yang lebih baik
Hal ini juga didukung sebuah penelitian yang menemukan bahwa pola keterikatan (bonding) sejak awal kehidupan dapat bermanfaat. Misalnya, anak dapat mengembangkan harga diri yang lebih kuat dan kemandirian yang lebih baik saat mereka tumbuh dewasa.
Anak-anak ini juga cenderung lebih mandiri, berprestasi lebih baik di sekolah, memiliki hubungan tujuan yang sukses, dan mengalami lebih sedikit depresi dan kecemasan.
3. Ibadah puasa di rumah sebagai bentuk bonding
Kegiatan ibadah puasa bersama di rumah juga dapat orangtua manfaatkan sebagai sarana bonding pada anak, lho.
Menurut Hertha, Mama dan Papa bisa menciptakan bonding dengan 5 cara sederhana selama bulan Ramadan:
- Perkenalkan bulan puasa dan maknanya soal menahan "keinginan",
- Bantu dengan video atau buku anak sehingga ada gambaran yang dapat membantu,
- Perkenalkan rutinitas yang harus dijalankan sesuai dengan tradisi dalam keluarga, misalnya, sahur, salat bersama, tidur siang, mendengarkan ceramah, buka puasa bersama, dan salat tarawih,
- Bantu anak buat daftar kegiatan harian untuk membantu anak memahami dan juga mengingatkan,
- Libatkan anak untuk ikut serta dalam kegiatan, seperti menyiapkan hidangan buka puasa dan lainnya.
4. Tips ibadah bersama si Kecil
Mengingat pikiran dan pemahaman anak tidak seperti orang dewasa, Mama dan Papa perlu mengajarkan tentang ibadah puasa pada buah hati secara perlahan.
Tentu saja dengan menggunakan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami dan perlu kesabaran, Ma.
Hertha Christabelle Hambalie menjelaskan, "Beritahu anak dan lakukan persiapkan sebelumnya. Lakukan secara bertahap dengan memberikan contoh-contoh agar anak lebih mudah memahami. Kemudian, berikan reinforcement jika berhasil secara bertahap atau keseluruhan, misalnya pujian, pelukan, dan kesempatan."
5. Pilihan kegiatan ibadah bersama anak
Orangtua bisa memanfaatkan waktu selama ibadah Ramadan di rumah dengan beragam kegiatan. Selain menambah ilmu serta pengetahuan agama, kegiatan ibadah ini juga bisa menjadi cara untuk Mama dan Papa bonding bersama anak.
Hertha menerangkan, ada beragam kegiatan ibadah yang dapat melatih kemampuan fisik, emosi, maupun kognitifnya. Berikut ide kegiatan yang bisa Mama lakukan dengan buah hati.
- Fisik
Misalnya, bantu melakukan pekerjaan rumah, memasak, membereskan tempat tidur, merapikan pakaian, membuat prakarya tentang bulan Ramadan, atau bermain.
- Emosi
Misalnya mendengarkan ceramah bersama melalui TV atau internet, bercerita tentang kisah nabi ataupun cerita bergambar, gunakan alat peraga hand puppet atau mainan.
- Kognitif
Misalnya, belajar mengaji bersama untuk melatih daya ingat dan konsentrasi serta meredakan stres.
Itulah informasi terkait materi pentingnya bonding bersama anak saat Ramadan. Terlebih, Ramadan tahun ini kita tengah menghadapi situasi pandemi yang mewajibkan semua anggota keluarga berada di rumah, maka manfaatkan waktu ini sebagai momen yang tepat untuk lebih dekat.
Baca juga:
- Tips Bonding dengan Anak Introvert Setelah Kehilangan Keluarga Inti
- Perkembangan Bayi Usia 3 Minggu: Masalah Kolik dan Bonding
- Ma, Jangan Lupa Tetap Jaga Bonding dengan Anak Meski Sibuk Kerja Ya!