Komunikasi dalam Rumah Tangga, Berikut Masalah dan Cara Mengatasinya
Dalam sesi di Muslimah Creative Day, pengunjung mendapat informasi juga seputar komunikasi keluarga
4 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehidupan rumah tangga merupakan hubungan antara dua individu dalam waktu lama sebagai pasangan. Tidak lagi secara pribadi, tetapi sebagai suami dan istri.
Menjadi pasangan suami istri berarti diperlukan kerja sama dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Baik dalam pengasuhan atau pun pengambilan keputusan. Hal yang paling berperan dalam hal ini, yaitu komunikasi.
Namun, komunikasi tidak selamanya berjalan dengan baik. Kadang kala, baik Mama atau Papa menemukan ketidaksesuaian komunikasi sehingga timbul beberapa masalah.
Secara lebih lanjut, berikut Popmama.com berikan masalah komunikasi dan cara mengatasi dalam kehidupan rumah tangga.
Editors' Pick
1. Masalah yang bisa timbul karena komunikasi buruk
Salah satu masalah yang mungkin timbul karena buruknya komunikasi dalam rumah tangga adalah perceraian. Hal ini didukung oleh fakta bahwa Indonesia termasuk negara yang memiliki kasus perceraian terbanyak. Berdasarkan data BPS, terdapat 374.500 kasus perceraian.
Menurut RR Finandita Utari, M.Psi. selaku psikologi, saat ditemui dalam Muslimah Creative Day (29/2/2020), "Perceraian rentan terjadi pada usia 5 tahun pertama pernikahan. Dengan usia pasangan di bawah 35 tahun. Masalahnya, tentu dalam pola komunikasi, salah satunya. Masih ada yang menganggap pernikahan seperti kehidupan berpacaran, dimana kalau tidak ada kecocokan mereka ganti pasangan,"
Masalah komunikasi ini bisa disebabkan oleh pendidikan dan pergaulan. Selain masalah komunikasi, adanya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) juga bisa menjadi penyebab terjadinya perceraian.
2. Perempuan lebih mudah berkomunikasi secara verbal
RR Finandita Utari, M.Psi. menjelaskan, "Masalah terbesar dalam rumah tangga adalah tentang komunikasi, baik suami, istri, maupun anak. Dimana kehidupan keluarga itu berinteraksi satu sama lain. Disitu lah biasanya terjadi masalah, misalnya antara ketidaksesuaian pola komunikasi ayah dan ibu di rumah."
Komunikasi pada dasarnya terbagi dalam 2 jenis, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non-verbal. Dalam komunikasi verbal, seseorang akan mengucapkan secara lisan atau dengan bahasa tulisan. Sedangkan pada komunikasi non-verbal, dilakukan dengan bahasa tubuh, mimik, sentuhan, atau suara.
Dari kedua jenis komunikasi tersebut, perempuan cenderung lebih mudah berkomunikasi secara verbal. Sedangkan laki-laki akan berkomunikasi secara non-verbal.
"Jadi, jangan saling menyalahkan, misalnya jika suami hanya menjawab pertanyaan dengan beberapa kata. Padahal, mungkin istri bertanya panjang lebar. Ya, karena memang seperti itu adanya. Ada perbedaan kemampuan verbal antara perempuan dan laki-laki. Dalam hal ini perempuan lebih banyak berbicara dengan lisan dibanding laki-laki," jelas RR Finandita Utari, M.Psi.