Perbedaan Tunangan dan Lamaran, Mana yang Lebih Penting?
Serupa, tapi ternyata tak sama
4 Agustus 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pebulutangkis Kevin Sanjaya menjadi perbincangan pekan ini. Tepat di hari ulang tahunnya pada Selasa (2/8), Kevin melamar sang kekasih yakni Valencia Tanoesoedibjo di Jakarta International Stadium (JIS).
Dalam prosesi lamaran tersebut, tampak Kevin berlutut meminang Valencia di tengah hamparan bunga serba putih.
Momen bahagia dua sejoli itu langsung menyita perhatian. Sejumlah teman dekat dan saudara turut mengucapkan selamat dan doa.
Nah, kabar Kevin melamar Valencia ternyata juga memunculkan topik menarik. Tak sedikit orang yang mempertanyakan perbedaan tunangan dan lamaran.
Meski serupa, tapi keduanya memiliki makna berbeda. Lantas, apa yang dimaksud tunangan dan lamaran?
Berikut Popmama.com telah merangkum perbedaan tunangan dan lamaran dari berbagai sumber. Simak ulasan ini, yuk!
1. Pengertian lamaran
Perbedaan tunangan dan lamaran dapat diketahui dari pengertiannya masing-masing.
Dilansir Kamus Besar Bahasa Indonesia, lamaran atau pinangan adalah permintaan untuk meminang. Jadi, lamaran merupakan proses meminta seseorang untuk menjadi calon mempelainya.
Umumnya, lamaran digelar dengan mempertemukan dua keluarga.
Laki-laki dan keluarganya mendatangi rumah keluarga calon mempelai perempuan. Tujuan pertemuan tersebut adalah meminta persetujuan pihak perempuan dan keluarganya.
Apabila pihak perempuan dan keluarganya menerima pinangan, maka prosesi lamaran dilanjutkan dengan menentukan hari pernikahan.
Biasanya, lamaran diadakan dengan menggunakan adat istiadat tertentu. Sehingga, lamaran sering kali dianggap lebih sakral dibandingkan tunangan.
Kendati demikian, lamaran juga bisa diadakan secara personal yakni tanpa melibatkan keluarga terlebih dulu.
Caranya, laki-laki meminta persetujuan perempuan untuk menuju ke jenjang pernikahan. Lamaran bisa dilakukan secara privat, yakni hanya berdua saja. Akan tetapi, lamaran juga bisa diadakan di depan orang lain, seperti teman dekat.
Apabila lamaran diterima, mereka berarti sepakat merencanakan pernikahan lebih serius.
Editors' Pick
2. Pengertian tunangan
Perbedaan tunangan dan lamaran dapat dicermati dari pengertian tunangan juga, lho.
Sebetulnya, pengertian tunangan dan lamaran masih menjadi perdebatan sampai sekarang. Bahkan, banyak orang yang menganggap keduanya sama. Namun, tak sedikit orang juga yang membedakannya.
Berbeda dengan lamaran, tunangan diartikan sebagai proses bertukar cincin. Perhiasan ini sebagai tanda bahwa seseorang telah bertunangan dan sebentar lagi akan menikah.
Dengan kata lain, pertunangan adalah kesepakatan dua orang untuk menjadi suami istri. Ikatan janji diwujudkan dalam bentuk cincin.
Dalam bahasa Inggris, laki-laki yang bertunangan disebut dengan fiance (calon suami). Sementara itu, perempuan yang telah bertunangan disebut fiancee (calon istri).
3. Perbedaan tunangan dan lamaran berdasarkan konsep acara
Apabila dilihat dari konsep acaranya, tunangan dan lamaran sedikit berbeda meski keduanya memiliki makna yang hampir mirip, yakni meminta pasangan menjadi calon mempelai.
Namun, perbedaan ini tidak bersifat umum. Beberapa orang membedakan konsep acara lamaran dan tunangan, tapi beberapa orang menganggapnya sama.
Mereka yang menganggap konsep lamaran dan tunangan berbeda menitikberatkan pada prosesi acaranya.
Menurut beberapa orang, tunangan sebatas bertukar cincin. Sedangkan lamaran melibatkan proses yang lebih panjang dan formal.
Lamaran mempertemukan kedua belah keluarga. Pertemuan tersebut juga diiringi dengan seserahan yang berisi barang-barang yang diinginkan pihak perempuan.
Selain itu, pihak keluarga laki-laki juga membawakan banyak bingkisan sebagai bentuk penghormatan pada pihak keluarga perempuan.
Biasanya, setelah lamaran dari laki-laki, pihak keluarga perempuan mendatangi rumah pihak keluarga laki-laki. Mereka akan membawa bingkisan sebagai bentuk penghormatan juga.
Prosesi kadang disebut membalas lamaran.
4. Perbedaan tunangan dan lamaran berdasarkan waktu penyelenggaraan
Apakah waktu tunangan dan lamaran berbeda? Pertanyaan ini juga sering menjadi perdebatan.
Sebagian orang menilai keduanya bisa diselenggerakan bersamaan. Namun, sebagian orang menganggap tunangan bisa dilakukan beberapa tahun sebelum pernikahan.
Sementara itu, lamaran dilakukan menjelang pernikahan, yakni sekitar 3-6 bulan.
Perbedaan pendapat terkait waktu pelaksanaan tunangan dan lamaran adalah hal wajar. Ada baiknya tidak dipikirkan terlalu berat sampai menghalangi rencana pernikahan.
Perbedaan tunangan dan lamaran dalam Islam pun tidak terlalu dijelaskan. Tunangan sendiri tidak ada dalam Islam.
Proses perempuan menerima pinangan laki-laki dan tidak boleh menerima pinangan dari laki-laki lain disebut dengan khitbah. Untuk waktu pelaksanaannya pun tidak ada anjuran pasti.
Penentuan waktu ini bisa dimaknai sebagai kesepakatan antara kedua belah mempelai dan pihak keluarga. Jadi, waktu penyelenggaran tunangan dan lamaran bisa jadi berbeda-beda.
5. Tata cara lamaran menurut Islam
Sekarang, kamu sudah tahu kan perbedaan tunangan dan lamaran?
Untuk kamu yang beragama Islam, ada tata cara lamaran menurut Islam yang bisa diperhatikan. Lamaran atau khitbah dalam Islam adalah proses menyatakan keseriusan laki-laki pada perempuan yang ingin dinikahinya.
Caranya, dengan mendatangi kediaman calon pasangan. Kemudian, sampaikan tujuan kedatangan dengan jelas kepada orangtua atau wali calon pasangan.
Utarakan keseriusan dengan tekad kuat. Setelah itu, tunggu jawaban dari perempuan.
Apabila perempuan menerima, maka kedua keluarga bisa menentukan jadwal pernikahan yang paling realistis untuk keduanya.
Nah, itulah perbedaan tunangan dan lamaran.
Pada akhirnya, perbedaan tersebut harus disikapi dengan bijaksana. Bahkan, sebaiknya perbedaan pendapat tidak menjadi halangan utama untuk menuju pernikahan.
Semoga bermanfaat.
Baca Juga:
- 5 Tujuan Pernikahan dalam Ajaran Islam, Bisa Jadi Pedoman Hidup
- Pandangan Islam tentang Selingkuh, Termasuk Berkhianat dengan Pasangan
- Bagaimana Hukum Bertunangan menurut Islam?
