Cara Rainbow Kiss yang Aman saat Menstruasi, Harus Hati-hati!
Sebelum melakukan rainbow kiss, kamu perlu memperhatikan beberapa cara berikut ini
11 Juli 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Membangun kedekatan dengan pasangan bisa dilakukan dengan berhubungan intim. Suami dan istri saling mengeksplorasi keinginan seksual dan mencari variasi agar tetap merasa bergairah.
Aktivitas seksual dapat membuat hubungan tidak hambar dan monoton. Namun, hubungan seks kadang dihentikan saat istri sedang menstruasi.
Tahukah kamu bahwa aktivitas seksual saat menstruasi tetap bisa dilakukan? Caranya dengan rainbow kiss.
Istilah ini rainbow kiss belum terlalu populer di kalangan masyarakat. Gaya seks ini memang terbilang aneh, tapi cukup menantang.
Tak sedikit pasangan yang masih takut melakukan rainbow kiss. Mereka menganggap gaya hubungan intim ini tidak aman.
Padahal, apabila dilakukan dengan cara benar, rainbow kiss bisa jadi gaya seks alternatif selama masa menstruasi. Nah, Popmama.com sudah merangkum cara rainbow kiss yang perlu kamu ketahui.
1. Pengertian rainbow kiss
Bagi sebagian besar pasangan, rainbow kiss atau ciuman pelangi adalah variasi hubungan seks yang kurang familier. Pasalnya, aktivitas ini dilakukan saat perempuan sedang menstruasi.
Sementara itu, kebanyakan pasangan berpikir bahwa hubungan intim tidak bisa dilakukan saat masa haid karena vagina mengeluarkan darah.
Dilansir Women`s Health, rainbow kiss termasuk variasi hubungan intim yang dapat menambah gairah dan meningkatkan adrenalin. Dengan rainbow kiss, aktivitas seksual tetap mungkin terjadi saat menstruasi.
Rainbow kiss identik dengan pertukaran cairan tubuh antara laki-laki dan perempuan, yakni darah menstruasi dan air mani ketika keduanya orgasme. Sederhananya, rainbow kiss adalah hubungan intim dengan cara oral seks melalui gaya bercinta 69.
2. Ketahui syarat melakukan rainbow kiss yang aman
Apakah rainbow kiss aman?
Pertanyaan ini masih sering menghantui banyak pasangan. Sampai akhirnya mereka urung melakukan hubungan intim saat menstruasi.
Sebenarnya, rainbow kiss cukup aman, asalkan tidak terlalu sering dilakukan. Selain itu, diskusikan dulu dengan pasangan agar tidak salah paham, sama-sama siap, dan tidak ada pihak yang merasa terpaksa.
Prinsip rainbow kiss, sama seperti hubungan seksual pada umumnya, yakni harus berlandaskan consent (persetujuan). Pihak-pihak yang terlibat memberikan consent secara sadar.
Menurut Staci Tanouye, MD, ginekolog bersertifikat di Jacksonville, rainbow kiss cukup aman dilakukan. Namun, kamu harus paham bahwa rainbow kiss tetap berisiko.
Ciuman pelangi memiliki risiko kesehatan yang sama dengan aktivitas seksual pada umumnya. Misalnya, risiko penularan penyakit menular seksual, seperti HIV, hepatitis, gonore, sifilis, klamidia, atau herpes.
Pertukaran caiaran tubuh saat oral seks dapat meningkatkan risiko tersebut. Untuk itu, memiliki pasangan yang tepat menjadi kunci melakukan rainbow kiss.
Pastikan kamu dan pasangan sama-sama menerapkan aktivitas seksual yang aman. Jangan lupa rutin memeriksakan diri agar tahu kesehatan organ reproduksi.
Apabila disimpulkan, ada beberapa syarat untuk melakukan rainbow kiss yang tidak berbahaya. Apa saja?
- Punya pemahaman rainbow kiss yang tepat
- Lakukan dengan consent
- Pahami risiko
- Jaga kesehatan diri dan organ reproduksi
- Terapkan aktivitas seksual yang tidak berisiko
- Bersikap terbuka dengan pasangan.
Pastikan syarat-syarat tersebut terpenuhi. Sehingga kamu dan pasangan bisa melakukan rainbow kiss dengan minim risiko.