5 Fakta Menarik Keluarga Erina Gudono, Calon Istri Kaesang Pangarep
Mantan finalis putri Indonesia ini memiliki sosok mama yang kuat
9 Desember 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep akan menikahi mantan finalis Putri Indonesia 2020, Erina Gudono. Pernikahan Kaesang dan Erina akan berlangsung pada 10 Desember 2022. Nama Erina pun kini ramai jadi perbincangan setelah kabar pernikahan tersebut.
Erina diketahui lahir di Amerika Serikat pada 11 Desember 1996. Memiliki nama Lengkap Erina Sofia Gudono, dirinya mulai dikenal luas oleh publik ketika mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi finalis ajang Putri Indonesia.
Memiliki papa seorang profesor dan mama yang tegas, calon istri Kaesang ini mempunyai latar belakang keluarga yang sangat menarik untuk dikulik.
Penasaran seperti apa keluarga Erina Gudono? Kali ini Popmama.com telah merangkum beberapa fakta menarik keluarga Erina Gudono.
Yuk, disimak!
1. Papanya seorang profesor
Papa Erina diketahui bernama Prof. Dr. Gudono, MBA yang pernah menjadi dosen di Universitas Gadjah Mada (UGM), perguruan tinggi tempat Presiden Jokowi menuntut ilmu.
Profesor Gudono adalah dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gajah Mada (UGM) pada Departemen Akuntansi. Selain menjadi dosen, dia juga merupakan Guru Besar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM.
Papa Erina diketahui lahir di Semarang, 26 Mei 1963. Ia meninggal dunia pada tahun 2016 lalu.
Editors' Pick
2. Erina mengenang sosok papa yang membentuk karakternya
Pada Mei 28 2022, hari ulang tahun papanya, Erina mengunggah video singkat yang berisi kenangannya bersama sang profesor. Dia berkata sejak enam tahun papanya meninggal, rasa rindu terhadap sosok yang mengajarkannya banyak aspek kehidupan adalah hal yang muncul setiap hari.
"Sudah enam tahun sejak dia meninggal dan tidak ada hari yang aku habiskan untuk tidak merindukan dan memikirkannya. Dialah yang mengajariku untuk mandiri, tabah, penyayang, dengan anggun dan sikap," sebagaimana tertulis di salah satu unggahan Erina dalam bahasa Inggris.
Erina juga mengenang bahwa papanya selalu memberi tantangan agar dapat mendobrak batas. Bahkan napas terakhir papanya tetap digunakan untuk membentuk karakter anaknya menjadi seorang yang lebih mandiri.
"Hal terakhir yang aku ingat dia katakan kepada saya sebelum dia meninggal, 'aku (papanya) tidak akan tinggal selamanya di dunia ini membimbing kamu, jadi kamu harus bisa melakukan ini sendirian'," tulis Erina mengenang pelajaran hidup yang diberikan papanya.