Komunikasi saat Berhubungan Intim, Perlu Nggak Ya?
Ketahui tips berkomunikasi saat berhubungan intim
3 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hubungan intim jelas merupakan cara paling tepat untuk menjaga keharmonisan rumah tangga. Namun, menikmati setiap sentuhan saja dan diam seribu bahasa selama berhubungan seks ternyata tidak cukup, Ma.
Mama tetap perlu menjaga komunikasi dengan Papa saat berhubungan intim, baik secara verbal maupun non verbal. Bukan berarti lantas Mama harus ngobrol atau berdiskusi ketika sedang asyik melakukan gerakan tertentu.
Cek dulu yuk Ma, beberapa tips yang telah Popmama.com rangkum seputar berkomunikasi saat berhubungan intim. Ini bisa diterapkan malam ini bersama pasangan.
1. Membuka mata
Berapa banyak Mama yang memilih untuk memejamkan mata selama seks berlangsung? Memang sih seks dengan mata terpejam bisa mengantarkan Mama pada fantasi seks dalam imajinasi. Bagi beberapa orang, hal ini bisa membantu sesi bercinta jauh lebih nikmat.
Namun, membuka mata saat berhubungan seks justru semakin membuat Mama dan Papa kian intim dan mesra. Bertatapan dari jarak dekat, kurang dari 30 cm, mengaktifkan bagian limbik pada otak.
Sistem limbik adalah himpunan struktur otak yang terletak pada kedua sisi talamus, tepat di bawah serebrum. Sistem inilah yang bisa mengatur emosi, perilaku, motivasi, memori bagi seseorang.
Nah, bagian otak ini mengirimkan rasa nyaman, bahagia, dan tenang. Walhasil, usai mencoba tips ini, Mama bisa merasakan sikap Papa semakin mesra dan membuat Mama merasa disayangi lebih dari biasanya.
Editors' Pick
2. Menghargai pasangan lewat pujian
Mama tentu tahu banyak anggapan bahwa pria lebih suka mengungkapkan perasaan lewat perbuatan. Dalam hal ini, Papa kerap memberikan rangsangan seksual dahsyat yang membuat Mama terlena.
Sekarang, pernahkah Mama memuji keahlian Papa saat memanjakan Mama dengan sentuhan-sentuhannya? Kalau belum atau jarang, memuji Papa saat berhubungan seks menjadi bentuk penghargaan Mama pada kerja kerasnya.
Selain itu, Papa juga butuh pengakuan langsung secara tersurat dari Mama soal kegagahan dan keterampilannya memuaskan Mama. Jadi, nggak perlu ragu memuji Papa atas aksi hebatnya di ranjang.