5 Cara Bersikap agar si Anak Mau Curhat dan Jujur pada Mama
Hubungan semacam ini penting agar Mama bisa memahami si Kecil
27 Januari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai orangtua, tentu penting bagi Mama untuk memahami dan mengetahui apa saja yang sudah dialami oleh si Anak selama seharian ini.
Misalnya bagaimana aktivitas ia di sekolah, pergaulannya dengan teman-teman sebaya, serta kegiatan apa saja yang ia sukai selama hari ini.
Jadi, apabila anak sedang mengalami masalah atau ada sesuatu hal yang tak ia pahami, Mama bisa menjadi pendengar yang baik dan mungkin memberikan masukan.
Jangan anggap remeh sesi curhat dan pertanyaan ‘bagaimana kegiatan hari ini di sekolah, Nak?’ lho, Ma. Ini bisa menjadi peluang untuk mendekatkan diri Mama dengan si Anak.
Berikut cara-cara yang bisa diterapkan agar anak mau percaya dan bersikap terbuka dengan Mama dan Papa:
1. Memulai pertanyaan dengan pilihan
Saat menyapa anak, tanyakan pad mereka ‘apakah kamu mengalami hari yang super atau yang luar biasa keren?’, jika memang ia sedang bermasalah, maka kemungkinan ia akan menjawab sampai batas ‘biasa saja, Ma’.
Nah, memberikan awal pertanyaan dengan pilihan yang positif seperti ini akan membuat anak memikirkan hal-hal positif terlebih dahulu.
Saat ia sudah menjawab, tanyakan kembali apa yang membuat hari ini terasa begitu istimewa. Jangan lupa tunjukkan ekspresi penasaran agar si Kecil pun bisa dengan leluasa bercerita dan merasa benar-benar didengarkan.
Sebaliknya, jika jawaban yang ia berikan justru biasa saja dan kemudian anak tampak murung, Mama bisa bersikap empati terlebih dahulu dan secara perlahan-lahan menanyakan penyebabnya.
Hati-hati, Ma. Besar kemungkinan anak tidak akan bercerita karena mungkin khawatir Mama akan meledek atau tidak menyukai ceritanya. Agar tidak terjadi demikian, dengarkan cerita anak tanpa memotongnya terlebih dahulu, ya.
Memotong pembicaraan anak, apalagi sambil marah atau menunjukkan ekspresi tidak suka, akan membuat anak menjadi kecewa dan mungkin enggan untuk bercerita lagi pada Mama.
Editors' Pick
2. Menunjukkan contoh
Saat makan malam bersama, tak ada salahnya Mama mencoba untuk memberikan contoh pentingnya bercerita dengan anggota keluarga sebagai orang terdekat.
Misalnya dengan memulai pembicaraan tentang apa yang Mama rasakan hari ini. Bagaimana aktivitas di rumah, serta apa yang Mama harapkan bisa dilakukan Papa dan anak untuk membantu meringankan pekerjaan rumah.
Setelah itu, tanyakan kepada Papa tentang kesehariannya. Baru kemudian tanyakan pada anak. Dengan begitu, sesi makan malam bisa menjadi sesi berkomunikasi yang hangat.
Percaya, Ma. Membiasakan diri melakukan aktivitas seperti ini sejak anak masih kecil bisa membantu menumbuhkan kepercayaan dirinya saat remaja kelak.
Anak akan merasa memiliki teman di rumah, sehingga menghindari risiko anak merasa diacuhkan.