5 Trik Berbaikan Setelah Bertengkar dengan Saudara Ipar
Yuk pererat hubungan silaturahmi dengan saudara ipar, Ma
15 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hubungan dengan saudara ipar seringkali terasa sulit sekaligus mudah. Tak sedikit kemudian risiko pertengkaran terjadi.
Jika sudah demikian, sebaiknya hindari membiarkannya terlalu berlarut-larut dan segera cari solusi untuk segera berbaikan ya, Ma.
Selain tidak baik bagi kesehatan mental, pertengkaran juga bisa memecah belah keutuhan keluarga.
Nah, ingat Ma, saat bulan suci adalah waktu terbaik untuk kembali membersihkan diri dari semua amarah.
Yuk, manfaatkan untuk lebih mempererat tali silahturahmi yang baik dengan keluarga ipar.
Berikut Popmama.com rangkum cara terbaik berbaikan dengan saudara ipar untuk Mama.
1. Diskusi dengan pasangan
Jangan lupa untuk melibatkan juga Papa. Biar bagaimanapun, Mama memiliki masalah dengan saudaranya.
Tak perlu melibatkan Papa secara langsung, cukup dengan meminta pendapatnya. Tanyakan seperti apa sebenarnya watak dari saudaranya tersebut. Adakah hal yang mungkin disukai atau tidak disukainya.
Dengan begitu, Mama bisa lebih mengenal secara dalam sifat dan watak dari saudara ipar.
Apabila Mama sudah punya rencana akan berbicara empat mata, tak ada salahnya juga Mama meminta pendapat Papa apakah hal tersebut sudah tepat atau belum.
Saat meminta pendapat, hindari menjelek-jelekkan saudara ipar di depan Papa ya, Ma. Tetap jaga perasaan pasangan dengan tidak berbicara buruk tentang anggota keluarganya.
Editors' Pick
2. Ajak bicara langsung
Ada baiknya Mama berbicara langsung dengan ipar, tanpa perlu perantara. Bicara dengan sambungan telepon atau chat di media sosial juga sebaiknya dihindari.
Dengan berbicara langsung empat mata, ekspresi dan nada bicara bisa disampaikan dengan tepat. Hal ini juga bisa mencegah terjadinya salah paham.
Hindari juga meminta Papa atau anggota keluarga lain untuk menyampaikan perasaan Mama. Ini justru bisa membuatnya semakin tak menghargai Mama.
Meminta orang lain menjadi perantara juga bisa memicu kesalahpahaman dalam menyampaikan isi pesan, Ma. Jadi beranikan diri untuk menghadapinya, ya.