Tips Menjadi Single Mama yang Sukses dan Bahagia
Menjadi orangtua tunggal bukan alasan untuk tidak berbahagia. Simak tipsnya berikut ini
10 November 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak ada seorangpun yang menginginkan perceraian. Setiap orang pasti mendambakan keluarga yang utuh dan bahagia. Namun, ada kondisi tertentu yang membuat perceraian menjadi jalan yang terbaik bagi kedua belah pihak.
Pada sebagian besar kasus, perempuan memilih menjadi single mom pasca bercerai. Tugas menjadi orangtua tunggal tentulah tidak mudah.
Seorang Mama yang harus merawat, mendidik dan membesarkan anaknya seorang diri memiliki beban mental yang lebih besar.
Demi anak-anaknya, seorang Mama harus berperan ganda, menjadi ibu sekaligus menggantikan sosok ayah yang hilang.
Belum lagi jika mantan suami ternyata melepaskan tanggung jawabnya dengan tidak menafkahi anaknya. Maka mau tak mau, peran sebagai pencari nafkah pun ditanggung pula oleh Mama.
Meski demikian, kondisi tersebut tak lantas menyurutkan semangat Mama untuk bangkit dan membangun keluarga yang bahagia meskipun tanpa kehadiran suami. Ada banyak cara yang bisa Mama lakukan untuk menjadi orangtua tunggal yang sukses dan bahagia, simak tipsnya berikut ini.
1. Berpikir positif
Hal terpenting yang perlu Mama lakukan adalah mengubah pola pikir atau mindset. Enyahkan trauma masa lalu dan yakinkan diri bahwa Mama bisa menjalaninya. Dengan berpikir positif, segala tantangan yang Mama hadapi akan terasa lebih mudah.
2. Jangan membohongi anak
Apapun alasan yang menyebabkan perceraian, jangan pernah membohongi anak. Ketika anak mama sudah mulai besar dan memahami keadaan, beri penjelasan secara perlahan mengapa Mama dan Papa harus berpisah serta alasan mengapa Papa tidak bisa tinggal bersama.
Beri penguatan pada anak bahwa Mama sangat mencintainya dan akan selalu ada untuknya. Dengan demikian, anak akan merasa tenang dan tidak minder atau iri ketika melihat teman-temannya yang memiliki keluarga yang utuh.
Editors' Pick
3. Cari pekerjaan yang tepat
Jika mantan suami masih menafkahi segala keperluan anak, hal itu tentu meringankan beban Mama. Meski demikian, Mama tetap harus siap dengan kondisi ketika mantan suami tiba-tiba berhenti menafkahi.
Cari pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan Mama. Akan lebih baik jika pekerjaan tersebut memiliki waktu yang fleksibel, sehingga Mama bisa tetap fokus merawat anak. Jika memungkinkan, sisihkan gaji untuk mengamankan tabungan atau investasi pendidikan anak jangka panjang.
4. Me time bersama anak
Manfaatkan waktu luang untuk quality time bersama anak. Lakukan hal-hal menyenangkan yang dapat dinikmati bersama, seperti berenang, berkuda, atau sekedar menjelajah kuliner bersama. Sesekali, luangkan waktu untuk menjemput anak sekolah dan mengantarnya pergi les.
Aktivitas ini akan membuat Mama dan anak merasa lebih santai, bahagia dan tentunya menguatkan bonding antara Mama dan anak.
5. Jaga penampilan mama
Melakukan berbagai macam tugas sekaligus bukan berarti membuat Mama mengabaikan penampilan lho! Sisihkan penghasilan Mama untuk merawat diri ke salon, membeli baju baru atau sekedar membeli produk makeup dan skincare.
Menjaga penampilan agar terlihat menarik merupakan salah satu bentuk perhatian serta penghargaan terhadap diri sendiri. Selain itu, mungkin saja ada pria diujung sana yang memperhatikan Mama.
6. Figur ayah untuk anak
Mama tidak harus mencari pasangan baru untuk memberikan sosok ayah kepada anak. Anak mama tetap bisa mendapatkan figur ayah melalui paman atau kakeknya.
Sesekali ajaklah anak berkunjung ke rumah paman atau kakeknya dan beri kesempatan kepada mereka untuk menikmati waktu bersama. Dengan demikian, anak tetap mendapatkan sosok ayah yang dibutuhkannya.