7 Tips Menjaga Hubungan Harmonis dengan Mertua
Hubunganmu dengan mertua tidak akur? Yuk coba 7 tips ini agar hubungan kalian menjadi harmonis
31 Juli 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak yang bilang menikah itu bukan sekedar menyatukan dua orang yang berbeda, melainkan menyatukan dua keluarga yang berbeda dengan sebaik-baiknya.
Film yang beredar di televisi sering menampilkan kisah ibu mertua yang jahat pada menantunya.
Hal demikian memancing ketakutan tersendiri bagi kaum perempuan yang baru saja membina rumah tangga. Padahal banyak sekali di dunia ini kisah menantu dan mertua yang akur dan harmonis, hanya saja kurang menarik diangkat menjadi cerita di sinetron.
Sebenarnya tidaklah sulit untuk bisa harmonis dengan mertua.
Kalau kamu bisa menerima pasanganmu dengan segala kelebihan dan kekurangannya, maka kamu seharusnya juga dapat menerima kelebihan dan kekurangan orangtuanya. Karena setiap manusia, termasuk kamu pun memiliki kekurangan.
Bila memiliki rasa empati yang tinggi dan mau mendengarkan serta mengalah, bukan tidak mungkin hubunganmu dengan mertua akan harmonis selayaknya orangtua kandung sendiri.
Nah, Popmama.com telah merangkum 7 tips menjaga hubungan harmonis dengan mertua yang dapat kamu terapkan berikut ini:
1. Sayangi dan perlakukanlah mereka sebagaimana orangtua kandung
Hal pertama yang harus kamu setel di pikiranmu adalah menyayangi dan memperlakukan mertua sebagaimana orangtua kandung sendiri.
Dimana saat bersama orangtua kita akan menjadi diri sendiri apa adanya dan menyayangi serta mengasihi keduanya.
Ciptakanlah keakraban dengan banyak berdiskusi ataupun mengobrol dan jalan-jalan santai.
Kegiatan semacam itu dapat menghindarkan kita dari ketegangan dan konflik bersama mertua.
2. Memiliki empati
Memiliki empati sangat penting dalam menjaga keharmonisanmu dengan mertua.
Cobalah untuk melihat segala sesuatu tidak hanya dari kacamatamu sendiri, tetapi lihatlah dari sudut pandang orang lain khususnya mertuamu.
Dengan mencoba menempatkan diri pada posisi mereka maka kita akan lebih memahami sudut pandang dan jalan pikirannya.
Apabila kita sudah dapat memahami perasaannya, maka kita mampu berempati dan tidak terlalu mempermasalahkan perbedaan cara pikir dan sudut pandang.
Karena bagaimanapun sudut pandang merupakan pengalaman hidup seseorang dari waktu ke waktu yang bisa berbeda antara yang satu dengan yang lain.