IMS 2020: Najwa Shihab Khawatir dengan Stigma pada Mama yang Bekerja
Saat ingin memilih wanita karier atau sebagai ibu rumah tangga, suami harus menjadi sparing partner
19 Januari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bekerja atau berumah tangga? Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang sulit untuk dijawab bagi kebanyakan Mama di Indonesia.
Pandangan masyarakat yang mengharuskan perempuan setelah menikah untuk berada di rumah sangat kental.
Isu ini ternyata sangat disorot oleh seorang Najwa Shihab. Tuan rumah acara Mata Najwa ini merasa sangat khawatir dengan sebuah pandangan atau stigma mengenai Mama yang bekerja bukan Mama yang baik. Menurutnya, Isu ini merupakan hal yang paling banyak dibicarakan tetapi masih belum banyak dipahami oleh masyarakat.
“Kita sebagai perempuan, hidup di dunia yang tidak adil, tetapi pilihannya adalah berbuat sesuatu atau berani berbicara atau mendiamkan seolah hal itu pantas. Karena sekali lagi what we get in life is what you have the courage to go for,” ujar Najwa saat menjadi pembicara di acara Indonesia Millenial Summit 2020 pada hari kedua, Sabtu (18/01/2020).
Untuk itu Najwa Shihab membagikan tips untuk Mama yang sedang berkarir namun diserang oleh stigma “Mama yang bekerja bukan Mama yang baik”. Berikut ini tiga tips yang telah Popmama.com rangkum:
Editors' Pick
1. Percaya bahwa ibu yang berkarya di luar rumah bukan berarti tidak bahagia
Pada kesempatan bertemu dengan para Millennial di IMS 2020, Najwa menyampaikan bahwa kunci agar para Mama tetap percaya diri ketika memilih harus bekerja atau stay at home Mama adalah percaya bahwa ini merupakan pilihan yang terbaik untuk diri sendiri maupun keluarga.
“Jangan pernah menyalahkan diri sendiri, jangan pernah merasa sempurna, tidak apa-apa tidak jadi sempurna, dan yakin lah kita bisa bahagia dengan pilihan yang kita ambil," kata Najwa.
Najwa mengatakan bahwa percaya bahwa Mama yang berkarya di luar rumah bukan berarti tidak bahagia. Mungkin ada banyak tantangan, dari pola pengasuhan si Anak yang berbeda atau jika si Anak masih menyusui yang berarti ada tantangannya tersendiri untuk memerah ASI agar dapat dikonsumsi si Anak ketika sedang bersama anak.
Ya, Ma apapun pilihan Mama, jangan takut! Jika Mama percaya diri dan bisa mempertanggung jawabkan dengan baik, keputusan untuk menjadi ibu rumah tangga atau jadi wanita karir adalah yang terbaik.
2. Pastikan pasangan kamu sebagai sparing partner
Pasangan hidup adalah orang yang memiliki komitmen dan selalu bersama kamu, bayangkan kalau ia tidak bisa menjadi bagian dari support system kamu? Begitupun sebaliknya. Dalam dukungan tersebut, pastinya sudah termasuk berbagai hal seperti memahami, melindungi, menyayangi, dan menghargai kamu.
Menurut Najwa, seperti halnya sebuah pertandingan, pastikan pasangan kamu adalah orang yang benar-benar bisa menjadi kapten pertandingan atau pemain cadangan. "Pastikan juga pasangan kamu adalah orang yang bisa memaksimalkan potensi yang ada di dalam diri kamu. Jika ia benar-benar menyayangi kamu, dia akan membiarkan kamu melakukan aktivitas yang disukai seperti bekerja sesuai passion," katanya.