Kisah Ginting di Mata Keluarga hingga Jadi Pemenang Thomas Cup 2020
Mengintip masa kecil Ginting hingga menjadi atlet kebanggaan Indonesia
18 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa yang tidak mengenal Ginting, atlet bulutangkis kebanggaan Indonesia yang memiliki nama lengkap Anthony Sinisuka Ginting ini kembali mengharumkan nama Indonesia di pertandingan Piala Thomas 2020.
Pertandingan antara Indonesia melawan China berlangsung pada tanggal 17 Oktober 2021 di Ceres Arena, Aarhus, Denmark.
Ginting menjadi kebanggaan Indonesia untuk ke sekian kalinya, lalu bagaimanakah masa kecil dari sosok atlet bulu tangkis nasional ini di mata keluarga hingga berhasil menjadi pemenang Thomas Cup 2020?
Berikut Popmama.com akan rangkum kisah Ginting di mata keluarga hingga ia bisa meraih kesuksesan hingga saat ini.
1. Berawal dari coba-coba saat diajak ayahnya bermain bulutangkis
Ginting merupakan anak ke-4 dari lima bersaudara. Semua saudaranya ternyata mencintai bidang olahraga masing-masing. Sedangkan perjalanan Ginting menjadi seorang atlet berawal dari ayah Ginting yang saat itu diajak coba-coba untuk bermain bulutangkis.
Kebetulan saat itu yang dibawa ialah Ginting beserta kakaknya. Di arena bulu tangkis, ternyata tersedia dua lapangan untuk pelatihan anak-anak.
Singkat cerita, pelatih saat itu menyadari bahwa ginting cukup berbakat. Dari situ lah orangtua ginting berpikir untuk memasukannya ke dalam sebuah klub.
2. Hingga SMP, orangtua belum merestui Ginting menjadi seorang atlet
Jadwal yang bentrokan membuat Ginting sering berdebat dengan mamanya karena waktu yang terbagi antara sekolah dan latihan. Kondisi seperti ini membuat kedua orangtua Ginting mencoba untuk menyeimbangkan waktu sekolah dan latihan agar keduanya tetap berjalan dengan baik.
Selain itu orangtua Ginting pun sempat berpikir bahwa tidak ada yang bisa dijanjikan dari seorang atlet. Keyakinan ini yang membuat dukungan untuk Ginting masih abu-abu pada saat itu.
3. Mendapat gaji pertama 5 juta sebulan pada kelas 1 SMP
Dalam sebuah interview yang dilakukan oleh ayah Ginting di channel Youtube Warta Kota Production, saat itu Ginting terpilih dari 40 anak seluruh Indonesia Emas.
Ginting mendapatkan gaji pertama sebesar 5 juta di saat Ginting baru menginjak kelas 1 SMP. Dari situlah orangtua merasa dengan jumlah itu bisa untuk membayar latihan Ginting ke depannya.
Editors' Pick
4. Ginting merupakan anak yang bertanggung jawab
Orangtua Ginting terutama ibunya sempat bersikeras untuk tidak menjadikan Ginting seorang atlet. Ia memberi syarat pada Ginting untuk selalu menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya dengan baik jika ingin terus diberi izin untuk berlatih bulutangkis.
Ternyata Ginting adalah anak yang bertanggung jawab, bahkan di dalam mobil pun sebisa mungkin ia menyelesaikan tugasnya.
Hal ini menandakan bahwa Ginting benar-benar ingin terus latihan dan tidak ingin mengecewakan kepercayaan yang sudah diberikan oleh orangtua kepadanya.
5. Usia 15 tahun menjadi juara 1 pada pertandingan Provinsi Jawa Barat
Saat ada pertandingan di Provinsi Jawa Barat, Ginting didaftarkan oleh orangtuanya untuk mengikuti pertandingan tersebut. Sempat tidak mendapat persetujuan dari rekan-rekan ayahnya karena menurut mereka Ginting masih sangat muda.
Memang usia Ginting saat itu masih baru mau menginjak 15 tahun. Dikhawatirkan Ginting mengalami stress karena lawannya memiliki skill yang bagus dan usia di atasnya.
6. Turut dalam kejuaraan nasional untuk pertama kalinya di Solo
Keberuntungan menyertai Ginting, lagi-lagi Ginting berhasil masuk ke semi final dan akhirnya dipanggil oleh Pelatnas. Setelah masuk pelatnas, orangtua merasa sudah tidak ada kewenangan untuk mengatur kegiatan Ginting.
Sepenuhnya diserahkan pada Pelatnas untuk masa depan Ginting.
7. Kondisi ekonomi keluarga sempat menjadi tantangan untuk mencukupi kebutuhan Ginting
Kondisi ekonomi keluarga yang saat itu terbilang sulit membuat orangtua Ginting harus berpikir keras bagaimana mendapatkan 2 kilo butir telur setiap harinya. Untuk bisa mensiasati keadaan ini, orangtua ginting hanya membeli 1 kilo butir telur saja dan menghampiri pedagang martabak.
Putih telur yang ada pada pedagang martabak diminta atau tukaran untuk mencukupi kebutuhan Ginting. Selain itu berbagai cara dilakukan seperti membeli ceker ayam yang kemudian dimasak dengan bayam merah.
8. Ginting bukanlah anak yang mudah mengeluh
Menurut orangtua Ginting, atlet bulutangkis ini tidak mudah mengeluh, menangis dan juga mengambek seperti anak lainnya. Ginting hanya akan merasa kelelahan pada saat tidur saja.
Bahkan orangtua Ginting sempat melihatnya mengigau saat sedang tidur karena begitu kelelahan, ini membuat orangtua terharu.
Ia memiliki keinginan bermain juga seperti anak-anak yang lain, namun keinginannya untuk latihan lebih besar daripada rasa ingin bermainnya. Jadi orangtua Ginting menyarankannya untuk bermain bersama dengan anak-anak yang ada di tempat latihannya saja.
9. Ginting semasa kecil menderita penyakit Amoeba
Orangtua Ginting mencerritakan bahwa semasa kecil, Ginting adalah anak yang sakit-sakitan. Bolak-balik ke dokter spesialis dan laboratorium.
Penyakit tersebut tidak sembuh-sembuh sampai akhirnya seorang kerabat dari orangtua Ginting menyarankan untuk mengonsumsi tomat yang direbus, lalu dicampur dengan air sedikit dan gula batu putih.
Tidak lama dari itu ketika diperiksakan kembali, penyakitnya sudah tidak ada. Orangtua Ginting menambahkan bahwa itu semua serba mengalir begitu saja.
Itulah kisah Ginting, atlet bulu tangkis kebanggaan Indonesia di mata keluarga hingga akhirnya kini berhasil menjadi pemenang Thomas Cup 2020. Usaha dan didikan dari orangtua yang luar biasa menjadikannya atlet kebanggaan milik Indonesia.
Baca juga:
- 8 Foto Peraih Medali Emas Atlet Bulutangkis Indonesia di Olimpiade
- Selamat! Pebulutangkis Marcus Fernaldi Gideon Resmi Jadi Seorang Papa
- Fakta Indonesia Juara Thomas Cup Setelah 19 Tahun, Penuh Lika-Liku