6 Cara Bijak Jalin Kedekatan Antar Anak Sambung
Sambutan manis untuk anggota keluarga baru
9 Desember 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orang pasti menginginkan jalan hidup yang mulus tanpa digoda banyak rintangan. Tapi kadang, dari cobaan itulah muncul kehidupan yang lebih baik untuk kita.
Seperti saat Mama memutuskan berpisah dari pasangan lalu menikah lagi dengan laki-laki lain. Kondisi Mama dan pasangan baru yang sama-sama sudah memiliki anak mendatangkan tantangan baru. Pernikahan kedua ini bukan hanya menyatukan sepasang laki-laki dan perempuan, tapi juga dua orang anak dari latar belakang keluarga berbeda.
Merekatkan hubungan antar anak sambung yang masih kecil lebih mudah dilakukan ketimbang usia remaja atau dewasa. Karakter dan kondisi emosional mereka masih berubah-ubah. Apalagi jika usia saudara tirinya nggak berbeda jauh, justru bisa menjadi teman main yang menyenangkan.
Untuk Mama yang baru berencana atau sudah menikah lagi, Popmama.com punya tips bijak membina kedekatan antar anak sambung di bawah ini.
1. Dekatkan dengan orangtua terlebih dahulu
Sebelum kedua anak sambung dipertemukan, dekatkan dulu masing-masing anak dengan orangtua barunya.
Beri kesempatan anak Mama menghabiskan waktu dengan calon Papa baru dan sebaliknya. Pahami dulu karakter anak sambung yang sudah terbentuk dari pola asuh orangtua sebelumnya.
Meski melakukan pendekatan dengan anak-anak lebih mudah ketimbang orang dewasa, mereka tetap membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Lakukan dengan sabar dan hati-hati, agar tercipta suasana nyaman.
2. Libatkan dalam kegiatan bersama
Setelah tinggal serumah, Mama harus sering melibatkan mereka dalam kegiatan bersama. Mulai dari berbagi mainan, makan bersama, belajar, bahkan kalau perlu buatkan mereka kamar tidur bersama. Anak sambung dengan jenis kelamin yang sama, lebih mudah dalam melakukan pendekatan. Mereka bisa kembaran baju atau bertukar mainan.
Saat mereka sedang melakukan aktivitas bersama, coba untuk tidak ikut bergabung. Mama hanya perlu mengamati saja dari kejauhan agar mereka tidak canggung. Biarkan kedekatan mereka terjalin secara natural.
Editors' Pick
3. Ciptakan kekompakan dengan anak sambung
Banyak menghabiskan waktu bersama akan memupuk kekompakan di antara anak sambung. Mereka tidak lagi merasa seperti sepasang orang asing, tapi mulai terbiasa menerima kehadiran satu sama lain.
Kekompakan ini bisa Mama wujudkan dengan cara pergi liburan bersama, membelikan barang yang sama, dan selalu berusaha menunjukkan kasih sayang yang setara.
4. Tentukan panggilan sesuai usia
Sebelum Mama dan Papa menikah lagi, mereka masing-masing adalah anak tunggal di keluarga. Ketika pernikahan itu terjadi, si Kecil jadi punya saudara yang nggak tahu mesti ia panggil Adik atau Kakak.
Ini adalah tugas Mama dan Papa untuk menentukan panggilan sesuai usia mereka. Jika anak Mama yang lebih tua, maka ia menjadi Kakak dan anak dari Papa adalah adiknya.
Biasakan panggilan itu sejak mereka dipertemukan pertama kali. Terapkan dalam kehidupan sehari-hari agar jalinan persaudaraan mereka semakin erat.
5. Beri kebebasan bertemu dengan orangtua kandung
Ketika orangtuanya berpisah, seorang anak harus rela membagi waktu untuk menemui keduanya. Jika ia memutuskan ikut dengan Mama dan keluarga barunya, tetaplah beri kebebasan untuk bertemu dengan Papa kandung.
Begitu juga pada anak dari suami baru Mama, biarkan ia sesekali bertemu dengan Mama kandungnya untuk melepas rindu.Mengasuh anak hasil perceraian tidaklah semudah keluarga utuh lainnya. Mereka masih terlalu kecil untuk memahami apa yang terjadi dengan kedua orangtuanya.
Menerima kehadiran orangtua dan saudara baru saja sudah cukup membingungkan. Maka jangan sampai membatasi kesempatannya bertemu dengan orangtua kandung.
6. Jangan memaksa
Inilah poin yang paling penting, jangan memaksa. Tidak semua anak bisa dengan mudah dan cepat menerima perubahan dalam hidupnya.
Jika ia masih belum ingin terlalu dekat dengan Mama atau Papa dan saudara barunya, jangan dipaksa. Coba terus dengan sabar dan telaten hingga ia luluh dengan sendirinya.
Baca juga:
- 9 Potret Keluarga Bahagia Sandiaga Uno dan Nur Asia
- Wafat di Usia 60 Tahun, Ini 7 Potret Maradona dengan Keluarga
- Rating Tinggi, 5 Cerita Persaingan Keluarga di KDrama ‘The Penthouse’