Benarkah Banyaknya Perceraian Pertanda Kiamat? Ini Faktanya

1. Perceraian merupakan tanda kiamat kecil

Freepik/freepik

Apakah banyaknya perceraian pertanda kiamat? 

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Mama perlu mengetahui dua jenis kiamat yang terbagi menjadi kiamat sugra dan kiamat kubra. Kiamat sugra memiliki arti kiamat kecil, sedangkan kiamat kubra adalah kiamat besar. 

Perlu dipahami bahwa keduanya punya tanda-tanda yang tentu saja berbeda. 

Kiamat kubra adalah kehancuran seluruh makhluk di alam semesta ini dan menjadi akhir seluruh kehidupan di dunia.

Tanda kiamat kubra sendiri meliputi beberapa hal yang belum terjadi sekarang, di antaranya seperti turunnya Nabi Isa, turunnya Imam Mahdi, keluarnya Yakjuj dan Makjuj, dan masih banyak lagi. 

Kiamat sugra atau kiamat kecil merupakan matinya setiap individu dan bisa juga berupa bencana alam.

Beda dengan kiamat kubra yang tanda-tandanya belum muncul saat ini, tanda kiamat sugra sudah ada sejak zaman dahulu sampai sekarang, salah satunya adalah banyaknya perceraian.

Tanda kiamat sugra sudah terjadi sejak diutusnya Rasulullah SAW, beberapa di antaranya ialah wafatnya Rasul, amanat yang disia-siakan, penggembala menjadi kaya raya, terjadi banyak pembunuhan, fitnah di mana-mana, minimum ilmu, hingga banyak perceraian.

Akan tetapi tanda ini tidak bisa dijadikan acuan pasti soal kedatangan kiamat setelahnya, mengingat tanda-tanda ini sudah sering terjadi pada masa lampau.

Bisa jadi tanda-tanda tersebut terulang lagi di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Oleh karenanya, banyaknya perceraian pun belum bisa dijadikan tanda pasti datangnya hari kiamat.

2. Kasus perceraian di Indonesia semakin meningkat pada 2023

Freepik/gpointstudio

Belakangan ini kasus perceraian jadi masalah paling disorot di Indonesia, termasuk publik figur ternama. Berita soal masalah rumah tangga hingga putusan perceraian kerap wara-wiri menambah daftar tingginya kasus perceraian di Indonesia. 

Berdasarkan data laporan Statistik Indonesia 2023, kasus perceraian di Indonesia ini telah mencapai 516.334 kasus pada tahun 2022. 

Angka ini meningkat sebanyak 15 persen dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 447.743. 

Jumlah kasus perceraian ini jadi angka perceraian tertinggi yang terjadi dalam enam tahun terakhir. Penyebab utama perceraian paling tinggi di tahun 2022 ialah perselisihan dan pertengkaran. 

Faktor lainnya karena ada permasalahan soal ekonomi, sehingga salah satu pihak yang meninggalkan, poligami, sampai aksi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). 

3. Cara mencegah perceraian agar tak semakin banyak kasus serupa

Freepik/lifestylememory

Walau kasus perceraian hanyalah tanda kiamat kecil, alangkah baiknya untuk mencegah kasus tersebut agar tak semakin banyak pasangan yang berpisah.

Sebagai pasangan suami istri, ada beberapa cara yang bisa lakukan untuk mencegah terjadinya perceraian.

Salah satunya adalah tidak menyepelekan suatu masalah, baik itu masalah besar atau kecil di dalam rumah tangga.

Masalah kecil bisa berkembang menjadi masalah yang besar, bahkan bisa memupuk kebencian satu sama lain. Kondisi ini hanya akan menjadi bom waktu yang semakin memperburuk hubungan pernikahan.

Sebaiknya luangkan waktu untuk quality time bersama pasangan. Kesempatan tersebut bisa dimanfaatkan untuk saling cerita satu sama lain, mengungkap sesuatu yang kurang disepakati untuk ditemukan solusi selanjutnya.

Dengan cara sederhana seperti ini diharapkan bisa meminimalisir angka perceraian. 

Itulah rangkuman terkait fakta banyaknya perceraian pertanda kiamat. Semoga informasi ini bisa memberi pengetahuan baru soal perceraian, ya.

Baca juga:

• Bagaimana Hukum Perceraian dalam Islam?
• 10 Cara Menghindari Perceraian dalam Kehidupan Berumah Tangga
• Jangan Sampai Terjadi, Ini Penyebab Perceraian di Indonesia Era Modern