Cara Penularan Mpox saat Berhubungan Seks, Bisa dari Bersentuhan
Sebagian besar kasus penularan Mpox terjadi karena berhubungan seks
2 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mpox (Monkeypox) atau cacar monyet rentan terjadi pada orang yang melakukan hubungan seks berisiko dibandingkan mereka yang berhubungan secara aman. Berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan RI pada 22 Agustus 2024, ada 88 kasus Mpox di Indonesia.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) terhadap 88 kasus Mpox terkonfirmasi, sebagian besar penyakit ditularkan melalui hubungan seks berisiko. Perilaku seks berisiko dalam hal ini diartikan dengan gonta-ganti pasangan dan seks sesama jenis.
Lantas, bagaimana cara penularan Mpox saat berhubungan seks? Berikut Popmama.com telah merangkum informasi selengkapnya.
Sebagian Besar Penularan Mpox karena Hubungan Seksual
WHO menetapkan status Mpox sebagai keadaan darurat kesehatan global pada 14 Agustus 2024 karena peningkatan kasusnya yang signifikan di Afrika. Berdasarkan kasus yang terkonfirmasi di kawasan Afrika pada 2024, 95 persen dilaporkan di Republik Demokratik Kongo (DRC).
Peningkatan kasus Mpox di DRC didorong oleh subclade I, yakni Ia dan Ib.
Wabah yang berkaitan dengan clade Ib Mpox di Kongo utamanya menyerang orang dewasa dengan cepat. Sebagian besar penyebabkan terkait dengan hubungan seksual yang tak semua terjadi secara eksklusif.
Virus tersebut meluas dalam jaringan terkait dengan seks komersial dan pekerja seks.
Editors' Pick
Cara Penularan Mpox saat Berhubungan Seks
WHO menjelaskan bahwa Mpox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox. Penyakit tersebut dikatakan zoonosis yang berarti ditularkan dari hewan ke manusia dan setelahnya bisa menyebar dari manusia ke manusia.
Penularan Mpox dari manusia ke manusia umumnya terjadi melalui kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi cacar monyet. Kontak dekat tersebut bisa meliputi kontak antara kulit ke kulit, mulut ke mulut, mulut ke kulit, dan bertatap muka dengan orang lain.
Tatap muka dengan orang lain yang menderita Mpox berisiko menularkan partikel pernapasan seperti berbicara atau bernapas berdekatan.
Seluruh cara penularan Mpox itu berpotensi terjadi selama berhubungan seks dan kemungkinan terinfeksi semakin besar saat melakukan aktivitas seksual yang berisiko. Misalnya saja seperti berciuman, bersentuhan, seks oral dan penetrasi vaginal atau anal dengan seseorang yang terinfeksi.
Seseorang yang melakukan kontak dengan pakaian, perlengkapan tidur, handuk, elektronik, dan permukaan lain yang disentuh oleh penderita Mpox juga berisiko.
Hindari Hubungan Seks jika Muncul Gejala Mpox
Disarankan pada siapa pun yang memiliki ruam atau lesi baru dan tak biasa harus menghindari hubungan seks atau kontak dekat lainnya dengan orang lain sampai menjalani tes infeksi menular seksual (IMS) dan Mpox.
Ruam tersebut bisa ditemukan di tempat sulit terlihat di dalam tubuh, seperti mulut, tenggorokan, alat kelamin, hingga area anus.
Walaupun virus cacar monyet telah ditemukan dalam air mani, namun kini belum diketahui apakah Mpox bisa menyebar melalui air mani atau cairan vagina.
Meskipun tak sepenuhnya melindungi, penggunaan kondom bisa mengurangi risiko atau tingkat paparan dan akan membantu melindungimu dan orang lain dari penularan HIV dan berbagai IMS lainnya.
Mereka yang terpapar Mpox disarankan untuk menggunakan kondom selama 12 minggu pasca mereka pulih.
Gejala Mpox dan Penanganannya
Gejala awal Mpox biasanya dimulai dalam seminggu, tapi bisa dimulai 1 sampai 21 hari usai terpapar. Gejala ini biasanya berlangsung 2-4 minggu, namun bisa berlangsung lebih lama pada seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Umumnya, Mpox menimbulkan gejala ruam, demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, energi berkurang, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Bagi sebagian orang, gejala pertama Mpox adalah ruam.
Ruam pada Mpox kerap muncul di wajah dan menyebar ke seluruh tubuh sampai ke telapak tangan dan telapak kaki. Ruang ini juga bisa muncul di bagian tubuh lain yang terkena, salah satunya alat kelamin.
Jika timbul gejala tersebut, penderitanya perlu melakukan pengobatan ke rumah sakit untuk mengatasi ruam, mengelola rasa sakit, dan mencegah komplikasi. Seseorang yang terinfeksi Mpox memerlukan waktu yang cukup lama untuk sembuh total.
Perlu diketahui bahwa obat cacar monyet sendiri belum ada. Namun, daya tahan tubuh memiliki peran penting dalam penyembuhan penyakit ini. Mereka yang memiliki daya tahan tubuh yang baik, bisa lebih cepat sembuh.
Demikian rangkuman mengenai cara penularan Mpox saat berhubungan seks. Dengan demikian, setiap orang wajib menghindari hubungan seksual berisiko apabila ingin mencegah virus Mpox.
Semoga bermanfaat ya, Ma.
Baca juga:
- Apakah Mpox atau Cacar Monyet Mematikan? Ini 7 Fakta Penting!
- WHO Memperingatkan Penularan Virus Mpox Bisa Lewat Droplet
- Pengobatan Cacar Monyet atau Mpox Bisa Dicover BPJS