Yunita Siregar merupakan seorang aktris berdarah Sunda-Batak dari kedua orangtuanya. Sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara, Yunita jadi satu-satunya anggota keluarga yang memilih menekuni karier di industri hiburan.
Perbedaan profesi tersebut tak membuat Yunita kehilangan dukungan dari keluarga. Sang aktris tetap memperoleh kasih sayang dan dukungan penuh ketika memilih untuk mengikuti bakatnya tersebut.
Perjalanan hidup Yunita Siregar penuh tantangan, terutama ketika ia kehilangan kedua orangtuanya di usianya yang masih muda.
Berikut ini Popmama.com bagikan sejumlah rangkuman mengenai fakta keluarga Yunita Siregar yang dilansir dari berbagai sumber.
Kumpulan Fakta Keluarga Yunita Siregar
1. Orangtuanya berasal dari suku Sunda dan Batak
Instagram.com/yunitasiregar/lidyakarlina
Yunita Siregar lahir pada 19 Juni 1994 di Bogor, Jawa Barat dari pasangan Sofia dan Marihot Siregar. Sebagai anak bungsu, Yunita punya satu kakak laki-laki dan kakak perempuan.
Kakak laki-lakinya bernama Dherry Siregar dan kakak perempuannya bernama Lidya Karlina Siregar.
Dilihat dari namanya, Yunita merupakan keturunan Batak dari papanya dan memiliki marga Siregar. Bagi adat Batak, seorang anak harus menyandang marga yang dimiliki oleh papanya.
Kedua orangtua Yunita Siregar bertemu di Bogor yang menjadi tempat asal sang mama. Oleh sebab itu, Yunita serta kedua kakaknya merupakan keturunan campuran dari suku Sunda dan Batak.
Editors' Pick
2. Tiga bersaudara dengan profesi yang berbeda
Instagram.com/yunitasiregar
Yunita Siregar jadi satu-satunya anggota keluarga yang menggeluti karier di industri entertainment. Kakak pertamanya Yunita mengikuti jejak keluarga di bidang keuangan, tepatnya di Badan Pengawasan Keuangan (BPK) Medan.
Sementara itu, kakak keduanya adalah seorang ibu rumah tangga yang kini juga aktif membuat konten soal kecantikan di media sosial.
Meskipun sempat ambil jurusan finance and banking serta manajemen saat kuliah, namun Yunita tetap mengikuti bakatnya di dalam industri hiburan.
3. Papanya Yunita bekerja di Kementerian Keuangan Medan
Instagram.com/yunitasiregar
Papanya Yunita Siregar yang bernama Marihot Siregar, merupakan seorang pekerja di Kementerian Keuangan. Profesi tersebut kemudian dilanjutkan oleh putra pertamanya yang menjadi seorang pegawai di BPK Medan.
Meskipun menjalani karier yang berbeda, Yunita tetap mendapat dukungan penuh dari keluarga dalam menjalani karier di industri hiburan sebagai model hingga aktris.
Papanya mempersilakan Yunita untuk melanjutkan profesinya di industri hiburan dengan syarat ia harus bisa menyelesaikan pendidikannya.
4. Mamanya Yunita meninggal setelah berjuang melawan penyakit kanker
Instagram.com/yunitasiregar
Mamanya Yunita Siregar meninggal dunia di saat usia sang anak bungsu baru menginjak 12 tahun, tepat ketika ia baru duduk di bangku SMP. Diketahui, sang mama saat itu menderita penyakit kanker rahim.
Yunita yang masih kecil tak banyak tahu soal penyakit yang diderita mamanya. Saat itu yang ia lakukan hanya berdoa agar sang mama segera sembuh.
"Aku tiap malam doain mama, anak kecil dulu sok sok baca Yasin di depan air, airnya nanti aku kasih ke mama, padahal aku nggak tau. Itu kayak usaha aku aja gitu," jelas Yunita Siregar di kanal YouTube Daniel Mananta Network.
5. Papanya meninggal dunia saat Yunita Siregar ada di puncak karier
Instagram.com/lidyakarlina
Lagi-lagi Yunita Siregar harus merelakan kepergian orangtuanya. Sang papa meninggal dunia pada Kamis, (4/2/2015) karena penyakit yang dideritanya. Jenazah Marihot Siregar dikebumikan di kawasan Tanah Kusir keesokan harinya.
Saat itu, Yunita tak sempat bertemu dengan papanya sebelum mengembuskan napas terakhir karena ia sedang ada di lokasi syuting sinetron Diam-Diam Suka (DDS). Momen ini juga bertepatan ketika posisi Yunita di industri hiburan sedang berada di puncaknya.
Walau tak ada lagi sosok sang papa, namun Yunita berusaha mewujudkan keinginan terakhir papanya untuk menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi.
Itulah beberapa fakta keluarga Yunita Siregar yang telah dirangkum. Meskipun kini tak ada lagi sosok orangtua yang menemani dan memberi dukungan, namun ia masih memperoleh kedua hal itu dari kedua kakak tercintanya.