5 Faktor Pasangan Selingkuh yang Harus Diketahui
Pasangan yang terlihat baik pun bisa saja melakukan perselingkuhan, lantas apa faktornya?
21 Juni 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini kasus perselingkuhan sedang menjadi isu yang hangat diperbincangkan di Indonesia. Ada banyak pasangan artis yang diketahui selingkuh sampai pernikahannya harus berakhir dengan perceraian.
Menanggapi hal tersebut, Popmama.com melakukan obrolan bersama psikologi klinis bernama Wiwin Narti, M.Psi dengan tema "Dampak Perselingkuhan Terhadap Psikologis Keluarga" yang berlangsung melalui Live TikTok Popmama.com pada Senin (29/5/2023).
Salah satu hal yang ia paparkan perihal faktor pasangan melakukan perselingkuhan. Kira-kira kenapa pasangan bisa selingkuh ya, Ma?
Ketahui lebih lengkap terkait beberapa faktor pasangan selingkuh berikut ini yang sudah Popmama.com rangkum, yuk!
1. Tidak punya komitmen
Faktor pasangan selingkuh yang pertama bisa jadi karena tidak memiliki komitmen sejak awal. Komitmen sendiri bukan satu hal yang sepele, melainkan cukup penting dimiliki sebuah hubungan pernikahan.
"Komitmen di awal pra-nikah itu penting sekali, jadi pasangan tau kalau seandainya dia sudah melakukan itu (selingkuh) adalah sesuatu yang tidak bisa ditoleransi oleh pasangan. Sebenarnya di awal pernikahan itu perlu adanya komitmen," kata Wiwin Narti, M.Psi selaku psikolog klinis.
Editors' Pick
2. Cintanya pernah ditolak di masa lampau
Wiwin sebagai psikolog sering menangani soal kasus perselingkuhan. Menurutnya, salah satu faktor laki-laki melakukan perselingkuhan adalah cintanya pernah ditolak di masa lampau.
"Dulu sebelum dia menginjak usia matang, dia adalah orang yang pernah ditolak, gitu ya istilahnya. Pernah ditolak, kemudian juga tidak punya power, kepribadiannya juga tidak asik. Jadi ketika dia merasa sudah punya power, perekonomian sudah bagus nih, dia merasa dirinya sukses," katanya.
Pada intinya perubahan seseorang tersebut membuatnya ingin mendapat pengakuan dari orang lain, seperti ingin meningkatkan harga dirinya.