Apakah Anak Butuh "Me-Time" dari Orangtuanya?
Ternyata butuh, Ma
3 Juni 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama ini, hanya Mama yang dianggap butuh "me-time". Namun ternyata, anak juga butuh waktu sendiri dari orangtuanya. Disusun Popmama.com, inilah alasannya.
Selama ini, Mama selalu menyadari si Kecil kerap berada di sisi dan tak ada waktu untuk berpisah walau sebentar. Akhirnya, banyak orangtua yang mengatakan butuh waktu sendiri dari anak-anak mereka.
Jika diperhatikan, ternyata anak-anak juga butuh waktu sendiri atau "me-time" dari orangtuanya.
Berikut jenis "me-time" yang dibutuhkan anak:
1. Saat bayi, anak butuh "me-time" saat terlalu ramai
Bayi yang biasanya selalu ingin berada dekat Mamanya juga bisa merasa penat dan stres sehingga butuh "me-time".
Tandanya adalah saat ia sering rewel di tempat yang terlalu ramai, atau kala banyak orang yang mengerubunginya.
Cobalah bawa ke tempat sepi dan lihat perubahannya. Bayi yang butuh waktu sendiri akan berubah jadi tenang di tempat yang sepi.
Selain itu, waktu sendiri yang ingin dimiliki bayi adalah saat ia bangun tidur dalam keadaan tenang. Di momen ini, ia bisa bangun tidur dengan tenang dan menghabiskan waktu bermain sendiri seperti melomot tangan atau bermain tangan dan kaki.
Sampai pada akhirnya, ia akan menangis mencari keberadaan orangtuanya. Itulah akhir dari "me-time" si Kecil.
Editors' Pick
2. Saat bermain peran, biasanya ia tak ingin didekati orangtua
Sadarkah, saat si Kecil berumur 3 atau 4 tahun dan mereka suka bermain peran. Misal, main masak-masakan dengan bonekanya, atau mejadi dokter dan pasiennya adalah bonekanya.
Di saat seperti ini, ia akan malu dan enggan didekati atau ditanya orangtuanya. Biarkan ia memiliki waktunya sendiri.
Karena di umur ini, imajinasinya tengah berkembang pesat. Yang perlu Mama lakukan hanya memperhatikannya dari kejauhan. Terlebih jika bermain dengan temannya, tetap harus diperhatikan, ya.