Malam pertama selalu jadi hal yang menarik untuk dibicarakan. Banyak mitos yang sering dipercaya oleh banyak orang. Tenang, Popmama.com akan menjabarkan semuanya.
Malam pertama jadi momok bagi banyak calon pasangan yang akan menikah.
Begitu banyak anggapan yang dianggap menakutkan dan bahkan ada yang sampai menunda-nunda malam pertama karena merasa belum siap.
Hal ini disebabkan oleh banyaknya mitos yang beredar mengenai malam pertama.
Untuk itu, yuk cari tahu mana saja ya yang hanya mitos, mana saja yang ternyata ada benarnya.
1. Saat selaput dara robek, akan ada bercak darah
Freepik/cookie_studio
Hal yang masih dipercayai banyak orang hingga kini adalah bercak darah di malam pertama sebagai tanda keperawanan.
Tak sedikit laki-laki yang bingung bahkan tidak terima jika istrinya tidak berdarah saat pertama kali melakukan hubungan badan.
Nyatanya, ini sebuah mitos yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Selaput dara perempuan memiliki sifat yang berbeda-beda. Ada yang berbentuk cincin, ada yang elastis, dan ada yang berjaring.
Tidak setiap penetrasi saat berhubungan intim bisa merobek selaput dara dan membuat darah keluar dari vagina.
Faktanya, jika perempuan mendapat respon seksual yang sempurna, organ-organ reproduksinya bisa melentur dan tidak robek.
Editors' Pick
2. Semakin besar penis, semakin puas!
Freepik
Setiap penis laki-laki memiliki ukuran yang berbeda-beda. Bagi yang merasa penisnya besar, mungkin ia akan lebih percaya diri melewati malam pertama.
Sedangkan bagi laki-laki yang merasa penisnya kecil akan minder dan mencari alternatif untuk memperbesar penis. Tak heran jika banyak obat pembesar penis yang beredar di pasaran.
Jangan percaya mitos ini, ya. Ukuran pemuas pasangan bukanlah dari besar kecilnya, melainkan dari kekerasan penis itu sendiri. Jika penis besar tapi tidak bisa melakukan hubungan seks dengan baik, maka kepuasan tidak mudah tercapai.
Seperti contoh, takkan ada gunanya jika penis besar namun sering ejakulasi dini. Oleh karena itu, tak perlu khawatir dengan ukuran penis pasangan.
3. Malam pertama akan selalu nikmat
Freepik/yanalya
Begitu banyak bayangan tentang malam pertama. Biasanya orang beranggapan bahwa malam pertama akan seperti film erotis. Belum lagi komentar teman yang sudah lebih dulu menikah dan mengatakan bahwa hubungan intim di malam pertama akan terasa sangat nikmat.
Faktanya, tidak sedikit dari pasangan yang merasa kecewa dengan mitos tersebut. Menurut penelitian, masyarakat Indonesia tergolong enggan belajar secara otodidak, termasuk soal seks.
Selain itu, pelajaran dan pengetahuan tentang seks dianggap terlalu tabu. Tak heran jika banyak orang yang malu belajar tentang hal ini.
Sehingga mereka akan membiarkan hubungan intim berlangsung seperti apa adanya. Padahal, ada tips dan trik yang harus diketahui untuk memuaskan kedua belah pihak.
Saat tidak ada bekal yang cukup untuk berhubungan intim dengan baik dan tepat, tak heran jika aktivitas seks terasa jauh dari nikmat.
4. Bagi perempuan, pertama kali akan terasa sangat menyakitkan
Freepik/freepic.diller
Ini adalah mitos yang sering beredar di kalangan perempuan. Banyak yang mewanti-wanti bahwa malam pertama akan terasa menyakitkan dan jauh dari rasa nikmat.
Berbeda dengan para pria, mereka akan mengatakan bahwa malam pertama akan sangat nikmat.
Faktanya, tidak semua hubungan seks menimbulkan rasa sakit yang berlebihan. Jika rangsangan seksual dilakukan dengan tepat, maka vagina akan lebih rileks dan mudah menerima penetrasi.
Beda jika vagina masih terlalu kencang dan tegang, maka akan menolak semua bentuk penetrasi dan tentu akan terasa menyakitkan. Oleh karena itulah, penting sekali untuk cukup waktu melakukan foreplay sebelum penetrasi.
Membentuk suasana dan perasaan nyaman selama berhubungan intim juga tak kalah penting. Terakhir, selalu komunikasikan kepada pasangan tentang apa yang dirasakan. Jika terasa sakit, beritahu pasangan dan jangan diam saja.
5. Harus dilakukan di malam setelah resmi menjadi suami istri
Freepik/Racool_studio
Mengikuti namanya yaitu malam pertama, maka banyak yang beranggapan bahwa aktivitas ini harus dilakukan sesegera mungkin. Banyak yang memaksa harus dilakukan sesaat setelah resmi menajdi suami istri.
Hal ini tidak bisa dijadikan acuan yang benar. Ini dikarenakan setiap kondisi pasangan bisa saja berbeda. Ada yang harus pulang ke rumah orangtua setelah resepsi, sementara itu, ada juga yang terlalu lelah setelah pesta.
Mitos ini tidak perlu diikuti karena hubungan intim yang dipaksakan tidak akan berjalan dengan nyaman dan menyenangkan. Bayangkan sudah begitu lelah, tapi masih harus mencoba kegiatan yang mungkin belum pernah dilakukan sebelumnya.
Daripada pengalaman malam pertama jadi tidak menyenangkan, carilah waktu yang tepat untuk melakukannya.
Seperti contoh, daripada melakukannya di malam hari setelah resepsi, kenapa tidak coba di pagi harinya. Setelah tidur cukup, mulailah kegiatan seksual dengan lebih rileks dan nyaman.
Itulah aneka mitos tentang malam pertama yang tak perlu kamu khawatirkan lagi karena sangat berbeda dengan faktanya.