Sebagai Mama, Kate Middleton Pernah Merasa Bersalah pada Anaknya
Meski anggota kerajaan, dirinya tak luput dari perasaan bersalah
25 Februari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Wajar adanya jika Mama merasa bersalah pada si Kecil jika merasa melakukan kesalahan. Baik itu kesalahan yang besar, atau yang sepele dan tidak disengaja.
Setiap Mama sepertinya pernah merasa bersalah pada anak-anaknya. Termasuk Mama dari calon raja Inggris, Kate Middleton.
Istri dari Pangeran William itu baru-baru ini menjadi bintang tamu dari podcast Happy Mum, Happy Baby. Ia membagikan cerita bagaimana dirinya menjadi seorang Mama dari anggota kerajaan.
Disusun Popmama.com, inilah kisah lengkapnya.
1. Ia merasa bersalah sepanjang waktu
Kala ditanya apakah ia pernah merasa bersalah pada kedua anaknya, dengan jujur Kate menjawab bahwa ia merasa bersalah hampir sepanjang waktu.
Ia mencontohkan, ada kalanya dirinya tidak bisa mengantar anak-anak ke sekolah. Kedua anaknya dengan jujur merasa kecewa akan hal itu dan membuat Kate merasa bersalah sebagai Mama.
Menurut Duchess of Cambridge, Mama yang tak merasa bersalah, mungkin mereka sedang berbohong.
Pada dasarnya, setiap Mama pasti ada sedikit rasa bersalah pada anak-anaknya.
Editors' Pick
2. Memiliki segalanya tak membuatnya jadi sempurna
Kebanyakan orang menganggap hidup Kate Middleton adalah contoh yang sempurna. Mama ini memiliki segalanya.
Namun nyatanya, hal itu tidak membuatnya merasa sempurna. Selalu ada perasaan kurang maksimal sebagai Mama.
Kate mengatakan, "Kita selalu mempertanyakan pilihan yang telah diambil. Kemudian menilai diri sendiri terlalu keras dan menjadikan pilihan tersebut seakan hal yang salah. Aku rasa, perasaan tersebut sudah hadir semenjak kita melahirkan bayi".
3. Perasaan ini dialami hampir semua Mama
Sebuah survei dilakukan oleh perusahaan perlengkapan bayi bernama Nuk.
Mereka menanyakan pada 2.000 Mama di Inggris apakah mereka pernah merasa bersalah pada anak-anaknya.
87% Mama merasa bersalah pada anaknya. Kemudian 21% di antaranya merasa bersalah sepanjang waktu akan apa yang telah dilakukannya kepada buah hatinya.
Sementara 69% Mama merasa bersalah atas ketidakmampuannya membagi waktu yang adil antara pekerjaan dan keluarga.
Lalu 40% lainnya merasa bersalah tidak bisa memberikan waktu maksimal pada anak-anaknya.
4. Sekarang bagaimana caranya merubah rasa bersalah itu?
Seorang Psikolog bernama dr Holly Ruhl mengatakan, kita pasti merasa kurang maksimal sebagai orangtua. Ada kalanya Mama merasa terlalu lelah menghadapi rewelnya anak sehingga terlontar kemarahan yang tidak perlu.
Atau, tidak sengaja melakukan kesalahan pada si Kecil yang berujung pada rasa bersalah yang tak ada habisnya.
Intinya, anak-anak akan selalu menerima diri Mama apa adanya.
"Anak-anak tidak mengingat dan menyimpan dendam atas kesalahan yang Mama lakukan. Mereka menyayangi Mama dan mereka sangat ingin melihat senyum Mama. Bagi anak-anak, Mama adalah seluruh dunianya," ungkap dr Ruhl.
5. Rasa bersalah berasal dari ekspektasi yang terlalu tinggi
Ketahuilah, Mama pasti sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengurus anak dan keluarga. Mama tak pantas merasa bersalah jika sudah melakukan yang terbaik.
Rasa bersalah itu timbul dari ekspektasi yang terlalu tinggi. Di era teknologi, akan mudah sekali melihat gaya parenting orang lain. Baik itu gaya parenting teman sebaya, atau seleb idola.
Mereka membagikan hal yang manis dan itu membuat Mama merasa selalu kurang baik dan maksimal dalam mengurus buah hati. Padahal, belum tentu keseharian mereka sesempurna itu.
Mama tak bisa selalu sempurna setiap waktu dan itu adalah hal yang wajar. Bahkan Kate Middleton pun merasa tidak sempurna.
Yang terpenting, cintai anak-anak dengan sepenuh hati dan mereka akan merasa Mama adalah segalanya.
Baca juga:
- Cara Tepat Mendidik Anak yang Cerdas Kinestetik
- Penting! Cara Mendidik Anak Menjadi Proaktif untuk Masa Depan Gemilang
- 10 Manfaat Mendidik Anak dengan Dua Bahasa Sejak Dini