Viral Antrean Pasutri yang Ingin Cerai di PA Bandung, Apa Pemicunya?
Dalam satu hari, Pengadilan Agama Soreang bisa menerima 150 berkas perceraian
25 Agustus 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernikahan memang bukan hal mudah. Banyak ujian di sepanjang perjalanannya. Jika tidak sanggup, maka perceraian sebagai langkah terakhir.
Sebuah video menunjukkan bagaimana ramainya orang yang ingin berpisah dari pasangannya. Bahkan antrean terlihat begitu panjang.
Disusun Popmama.com, inilah kisah mengenai kejadian tersebut.
1. Antrean itu berada di Pengadilan Agama Soreang, Kabupaten Bandung
Sebuah akun bernama @bandung.update memposting video yang akhirnya viral di internet. Video itu diposting pertama kali di Twitter oleh akun bernama @StefhanieQueen.
Dalam video terlihat panjangnya antrean orang yang berbaris rapi menuju ruang sidang untuk melakukan perceraian. Video ini berlokasi di Pengadilan Agama Soreang, Kabupaten Bandung.
Dalam postingan, ditulis seperti ini:
"Bandung'ers, jangan terkecoh ya, ini bukan antrian penerima bantuan sosial, tapi antrian orang-orang yang mau cerai di Pengadilan Agama Soreang."
Pihak PA Soreang pun membenarkan hal ini.
Editors' Pick
2. Jika padat, bisa ada 150 berkas yang masuk dalam sehari
Menurut Panitera Muda Gugatan Pengadilan Agama Soreang, Ahmad Sadikin, pemandangan ini sudah terlihat biasa. Ia mengungkapkan bahwa hari Senin, Selasa, dan Kamis akan dipadati oleh pasutri yang menggugat cerai.
Ahmad mengatakan bahwa satu hari mereka bisa melayani lebih dari 150 gugatan cerai. Selama bulan Agustus, sudah masuk lebih dari 500 gugatan.
Angka ini lebih tinggi dibanding saat bulan Juni. Sedangkan angka tersebut masih bisa bertambah mengingat bulan Agustus masih ada 1 minggu lagi.
3. Terlihat mengular karena ruang sidang yang terbatas
Antrean yang mengular tentu membuat banyak orang kaget. Meski angka perceraian di Bandung tergolong cukup tinggi akhir-akhir ini, namun ada alasan kenapa bisa sampai ada antrean mengular.
Ini disebabkan karena jumlah ruang sidang yang terbatas. Sedangkan gugatan cerai sedang cukup tinggi. Khususnya, tingkat perceraian di bandung pada bulan Maret, April, sampai Mei 2020 itulah yang tertinggi.
Dengan keadaan yang seperti itu, mau tak mau mereka harus antre sampai ke luar ruangan.
4. Alasan tingginya angka perceraian
Banyak alasan kenapa angka perceraian bisa tinggi di beberapa tempat. Seperti contoh di Cianjur yang mencapai 2.000 kasus perceraian.
Salah satu pemicu utamanya adalah adanya pandemi covid-19. Perubahan keadaan ekonomi, dan tingkat stres yang meninggi bisa jadi alasannya.
Tak hanya di Cianjur dan Bandung, Aceh juga memiliki angka perceraian yang tinggi yaitu sekitar 2.396 kasus selama 5 bulan terakhir.
Penyebabnya mulai dari masalah ekonomi keluarga, sampai kekerasan dalam rumah tangga.
5. Cara mempertahankan pernikahan di saat sulit
Bagaimanapun, pihak pengadilan menyarankan untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan terlebih dahulu. Jika perlu bantuan keluarga besar atau perangkat desa, jangan sungkan untuk memintanya.
Dengan membicarakan hal ini terlebih dahulu, diharapkan ada solusi lain selain perceraian.
Menikah memang bukanlah perkara mudah. Namun yang paling penting adalah bagaimana caranya saling bertahan di masa sulit. Jika masih ada yang bisa diperbaiki, lebih baik usahakan sampai maksimal.
Namun, jangan takut untuk keluar dari pernikahan yang berbahaya seperti KDRT atau perselingkuhan tiada akhir.
Baca juga:
- Pertimbangkan Baik-Baik, Begini 7 Efek Perceraian Orangtua Bagi Anak
- Apa Saja Dampak Buruk Perceraian pada Psikologis Anak?
- 7 Keburukan yang Merusak Pernikahan dan Menyebabkan Perceraian