Alasan Pasangan Bahagia Tidak Memamerkan Hubungannya di Media Sosial
Bagaimana dengan Mama dan pasangan?
23 Januari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernah nggak kamu mengalami kebosanan dan mual karena di media sosial melihat setiap pasangan lain memposting foto selfie mereka, foto perjalanan, perjalanan kuliner, dan apa saja berdua pasangannya.
Biasanya mereka menambahkan #RelationshipGoals di paling bawah caption mereka dan berharap yang likes foto mereka semakin banyak.
Yah, tidak juga. Terkadang mungkin kamu akan berpikir mengapa mereka selalu online dan bertanya-tanya apakah mereka selalu begitu setiap saat.
Sexolog, Nikki Goldstein mengatakan, “orang-orang yang memposting hampir setiap hal tentang hubungan mereka sebenarnya menutupi ketidakamanan dan hanya mencari kepastian dari orang lain. Di balik pintu tertutup, pasangan ini mungkin selalu bertengkar dan hampir berpisah.”
Tetapi masalahnya, pasangan yang benar-benar bahagia tidak memamerkan setiap kegiatan tentang hubungannya di media sosial.
Mereka tidak mencoba untuk mempromosikan hubungan mereka melalui status Facebook yang dilengkapi foto.
Berikut adalah 5 alasan mengapa pasangan yang senang posting lebih sedikit di media sosial.
Ketika kamu bahagia, kamu akan benar-benar merasakan momen itu. Kamu tidak berpikir untuk selalu memposting atau memamerkan kehidupan sempurna kamu di media sosial.
Mereka hidup untuk saat ini. Menjalani momen indah bersama pasangan dengan penuh penghargaan, jadi wajar tidak selalu posting di media sosial.
Namun, itu tidak berarti mereka tidak menghargai manfaat media sosial. Mereka tetap mendokumentasikan semua yang mereka lakukan tapi tidak dilepas untuk semua teman secara online. Berikut ini penjelasan lebih lanjut:
1. Menghindari publikasi setelah debat dengan pasangan
Mungkin kamu pernah lihat insta story temanmu yang berisi capture chat temanmu dengan pasangannya. Di situ sedang membahas suatu masalah. Lebih tepatnya mereka ribut dan memperdebatkan sesuatu.
Inilah publikasi yang berlebihan.
Sementara pasangan bahagia tahu bagaimana cara menghargai pasangan mereka. Mereka mungkin pernah adu argumen dengan pasangannya, tapi mereka memastikan itu tidak perlu dipublikasikan. Mereka akan membicarakan secara nyata, dan cepat-cepat menyudahi perdebatan.
Editors' Pick
2. Menghindari posting keributan kecil
Terjadi keributan kecil, lalu ‘si tukang pamer’ segera posting text yang sangat panjang. Mengeluh bahkan menceritakan keributan kecil dengan pasangannya.
Memposting perkelahian kecil dan argumen online akan mengubah profil kamu. Bermacam opini orang bisa muncul.
Pasangan bahagia tahu semakin banyak orang yang ditemui dalam suatu hubungan, semakin banyak masalah menumpuk. Permasalahan kecil adalah sesuatu yang mudah terjadi, tentu mereka menganggap mudah diatasi dan tidak perlu disiarkan di media sosial.
3. Pasangan berbaring, berpose untuk disebarkan melalui media sosial
Bersama-sama, mereka memiliki lebih sedikit waktu untuk mengklik foto.
Pasangan bahagia senang berbicara, berpelukan, tertawa, dan bersantai bersama. Bagi mereka, setiap momen kebersamaan itu berharga, dan mereka memanfaatkannya sebaik mungkin.
Media sosial, ponsel, dan kamera dapat terasa seperti rintangan bagi momen-momen pribadi dan intim tersebut.
Andai mereka mengambil foto bersama, mereka lebih setuju untuk menyimpannya dan mempostingnya saat ada momen tertentu. Bukan setiap kali setelah foto kemudian dibagikan di media sosial.
4. Pasangan bahagia tidak memerlukan komentar orang lain
Pasangan bahagia tidak membutuhkan komentar dari orang lain atas setiap foto yang posting pada laman media sosialnya.
Serius, mereka tidak membutuhkan itu Ma! Dua orang yang bahagia tidak perlu diyakinkan atau divalidasi untuk merasa bahagia, itu terjadi begitu saja. Hubungan mereka tidak terpengaruh oleh reaksi orang lain terhadapnya.
Pasangan bahagia memiliki keyakinan satu sama lain. Itu sudah cukup untuk mereka berdua sebagai pasangan yang bahagia.
5. Mereka menghindari perbandingan
Bukankah dibandingkan dengan orang lain itu rasanya tidak enak? Bisa jadi hal yang sangat menjengkelkan.
Ketika seseorang yang kamu kenal posting bunga yang diberikan pasangannya, tidak dapat disangkal ada sesuatu di dalam hati bagi sebagian orang yang melihatnya.
Apa itu? Perasaan seperti apa yang dimaksud?
Postingan yang penuh kasih sayang seperti surprise dari pasangan berupa hadiah yang manis seperti itu bisa menimbulkan kecemburuan, ketidakamanan, kekecewaan, dan kemarahan. Sebuah penelitian menunjukkan hubungan antara postingan di media sosial dan gejala depresi.
Namun, tidak demikian halnya dengan pasangan yang bahagia. Mereka menghindari perbandingan dan menikmati hal-hal offline. Mereka tidak perlu membuktikan atau membanggakan apa pun kepada siapa pun, terutama di media sosial.
Itulah 5 hal yang dilakukan pasangan bahagia. Demikian alasan mengapa pasangan bahagia tidak perlu memamerkan kemesraan di media sosial mereka masing-masing. Bagaimana dengan Mama dan pasangan?