Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Membeli Rumah Setelah Menikah
Buat perencanaan keuangan dulu, begini caranya Ma
9 November 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah kamu dan pasanganmu adalah pengantin baru, atau mungkin ini pernikahanmu di tahun pertama? Kemudian kamu sedang mempertanyakan apakah harus membeli rumah setelah menikah?
Sementara banyak pasangan berpikir kalau investasi dengan membeli rumah setelah menikah adalah hal yang bagus. Namun, hal ini tidak selalu terjadi.
Dari segi keuangan keluarga, mungkin kamu perlu mempertimbangkan beberapa hal. Ada sejumlah faktor yang sangat penting untuk dipertimbangkan sebelum menghubungi agen properti.
Berikut ini Popmama.com memberi gambaran untuk jadi bahan diskusi kamu bersama pasangan sebelum membeli rumah setelah menikah.
1. Bisakah kamu dan pasangan membeli rumah?
Apakah secara finansial, secara keuangan keluarga baru kamu itu sudah siap untuk membeli rumah bersama?
Bagaimana kamu mengetahui, apakah itu saat yang sudah tepat?
Ini yang perlu kamu ketahui:
- Kamu dan pasanganmu harus memiliki nilai kredit yang bagus. Skor 750 atau lebih tinggi adalah yang terbaik, karena kamu cenderung menerima tingkat hipotek yang lebih rendah. Pinjaman dapat disetujui untuk nilai kredit di tingkat rendah 600-an.
- Memiliki 10-20% uang tunai yang tersedia untuk uang muka. Jelas, jumlah ini akan bervariasi tergantung pada biaya properti yang kamu minati. Semakin banyak kamu dapat membayar dimuka, semakin rendah pembayaran hipotek kamu.
- Jangan lupa untuk memperhitungkan prinsip, bunga, pajak dan asuransi saat membuat anggaran untuk biaya perumahan.
- Boleh saja membeli rumah, dengan catatan kamu terbebas dari hutang. Jika ini tidak mungkin, pastikan kamu telah melunasi semua hutang kartu kredit dan pinjaman pribadi kamu.
- Sisihkan dana darurat empat sampai enam bulan penghasilan. Dana darurat penting jika kamu berencana membeli rumah untuk menutupi biaya hidup selama masa sulit, perbaikan mahal atau pengangguran tak terduga.
- Selain itu, broker sering menyetujui orang untuk hipotek. Bahkan jika kamu memenuhi syarat untuk mendapatkan jumlah pinjaman lebih tinggi, luangkan waktu untuk memastikan itu benar-benar sesuatu yang sesuai kemampuan kamu dan pasangan.
Pedoman yang bagus untuk menghindari pembayaran hipotek yang membutuhkan lebih dari sekitar 30 persen dari gaji rumah bruto bulanan kamu.
Pasangan yang sudah menikah perlu membicarakan berapa banyak yang harus dikeluarkan untuk investasi rumah barunya.
Editors' Pick
2. Apakah ini sudah sesuai dengan kehidupan kamu?
Pertama, kamu dan pasangan hanya berencana melihat-lihat sebuah properti yang mungkin memang menarik perhatian kamu. Saat kamu mengunjungi dan ada agen atau marketing properti yang bertugas, mereka akan menjelaskan tentang keunggulan dari rumah tersebut.
Dengan mudah kamu dan pasangan akan tergiur dan merasa setuju untuk mengeluarkan booking fee. Ini yang penting untuk diingat.
Booking fee sifatnya tidak bisa dikembalikan jika ada pembatalan dari pihak pembeli properti. Kamu harus berhati-hati.
Pikir kembali, apakah ini sudah benar-benar sesuai dengan kamu dan pasangan.
3. Niatnya rumah baru hanya untuk disewakan setelah dibeli
Meskipun kamu jadi membeli rumah baru setelah menikah, kadang ada pasangan yang berniat ingin menyewakannya. Bukan untuk langsung ditempati.
Menyewakan rumah di masa mendatang setelah dibeli membutuhkan perencanaan. Perhatikan beberapa faktor berikut ini:
- Dekat dengan teman dan keluarga
- Prospek pekerjaan
- Panjang perjalanan harian kamu menuju kantor dan tujuan yang dihadiri secara rutin
- Zona sekolah
- Pilihan komunitas
- Taman, pasar tradisional, dan fasilitas umum
- Pusat kebugaran
Jangan terburu-buru melalui keputusan ini. Kamu dan pasangan harus meluangkan cukup banyak waktu untuk menyelidiki setiap detail ini sebelum memutuskan untuk membeli rumah.
4. Apakah kamu dan pasangan memiliki karier yang aman?
Kamu dan pasangan adalah orang yang paling memahami hal ini. Keuangan keluarga kecil kalian merupakan rincian catatan harian kalian. Apa yang kamu dan suami dapatkan dan selanjutnya apa yang dibelanjakan.
Untuk membantu menilai keamanan karier kamu dan pasangan, beberapa pertanyaan berikut ini bisa didiskusikan berdua:
- Apakah kamu senang dengan pekerjaan? Apakah kamu ingin mengubah karir kamu dalam beberapa tahun?
- Mungkinkah pekerjaan kamu mengharuskan kamu untuk pindah di masa mendatang?
- Apakah posisi kamu sangat penting? Kalau suatu hari perusahaan tempat kamu bekerja sedang melakukan perampingan karyawan apakah kamu aman?
- Apakah kamu berdua menikmati karier kamu atau tidak. Ubah jika kamu sedang dalam proses pengambilan keputusan.
Setiap anggaran perumahan dan kebutuhan perumahan pasangan berbeda. Jangan biarkan ekspektasi luar dan tekanan eksternal mendikte cara kamu dan pasangan dalam menentukan hal ini.