Ajak Main ke Pasar, Artika Sari Devi Mengajarkan Bahasa Daerah ke Anak
Saat liburan sesuatu tempat, Artika sering mengajak kedua anaknya ke pasar
11 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai Millennial Mama, Artika Sari Devi mengajarkan kedua anaknya bahasa daerah sejak kecil. Bagi Artika sendiri, dirinya ingin kemampuan bahasa dikuasai oleh Zoe dan Abbey.
Mama bisa meniru keterlibatan Artika dalam mengasah perkembangan anaknya karena mengajarkan berbagai macam bahasa daerah hingga asing. Sebagai orang Bangka Belitung, Artika pun mengajarkan pelan-pelan bahasa Bangka sebagai salah satu bahasa yang diketahui oleh anak-anaknya.
"Saya itu suka ngobrol dengan personal asisten menggunakan bahasa Sunda. Dia pun selalu mengajarkan saya beberapa kata atau kalimat menggunakan bahasa Sunda, terkadang anak-anak pun suka meniru karena lucu buat mereka. Bahkan sama asisten rumah tangga pun seringkali berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa halus, jadi Abbey dan Zoe pun memiliki keanekaragaman bahasa yang cukup luas," kata Artika disela-sela pemotretan.
Artika mengatakan bahwa kebiasaan berkomunikasi menggunakan bahasa daerah di rumah seringkali membuat rasa ingin tahu kedua anaknya semakin tinggi. Semakin bahasanya asing dan jarang didengar, Abbey dan Zoe akan bertanya mengenai arti kata-kata tersebut kepada sang Mama.
Untuk Mama yang penasaran mengenai cerita Artika Sari Devi saat pelan-pelan mengajarkan bahasa daerah kepada kedua putrinya, kali ini Popmama.com telah merangkum beberapa cerita menariknya melalui wawancara eksklusif disela-sela pemotretan Millennial Mama of the Month edisi September 2019.
Penasaran cerita Artika saat mengajarkan bahasa daerah kepada kedua anaknya? Yuk Ma, disimak hasil wawancaranya!
Editors' Pick
1. Artika sering membeli buku dongeng tradisional kepada anak-anaknya
Setiap orangtua tentu memiliki cara tersendiri dalam mengajarkan sebuah pembelajaran baru ya, Ma. Dalam memperkenalkan bahasa daerah pada anak-anak, Artika memiliki cara lain selain berkomunikasi yaitu melalui buku-buku dongeng tradisional.
"Di keluarga pun, saya memperkenalkan bahasa daerah menggunakan buku-buku bacaan. Selain beli buku-buku yang teks bahasa inggris dan bahasa indonesia untuk keperluan sekolah, saya juga membelikan buku-buku dongen tradisional," ucap Artika.
Kepada Popmama.com, Artika mengatakan kalau buku-buku dongeng tradisional yang dibeli memang bahasa pengantarnya tetap Indonesia. Hanya saja, ada beberapa percakapan antar tokoh di dalam buku menggunakan istilah-istilah bahasa daerah.
"Nanti setiap satu chapter, masing-masing cerita akan ada arti kosa kata dari istilah bahasa daerahnya. Buku-buku seperti ini seharusnya memang lebih sering dicetak dan dijual di toko-toko buku
Selain memang ingin memperkenalkan mengenai ragam kosakata bahasa daerah melalui sebuah buku, kedua anak dari Artika cenderung memiliki kedekatan terhadap buku dibandingkan mainan.
"Kalau saya mengajak ke toko buku, maka anak-anak lebih mudah memilih sesuatu yang diinginkannya. Dibandingkan ketika diajak ke toko mainan, mereka justru bingung mau membeli apa," kata Artika.
Cara Artika yang memperkenalkan bahasa daerah pada anak-anaknya melalui buku bacaan bahasa daerah bisa ditiru nih, Ma.
2. Artika mengajarkan bahasa daerah ke kedua anaknya dengan melihat interaksi banyak orang di pasar
Terkait pembicaraan mengenai cara mendidik anak terhadap bahasa daerah, Artika pun berbagi beberapa tips kepada orangtua berdasarkan pengalaman pribadinya.
Liburan sekaligus belajar bahasa daerah ke kedua anaknya menjadi cara lain yang menyenangkan bagi Artika serta keluarga.
"Sebenarnya cara mengajarkan bahasa daerah ke anak itu sangat mudah. Kita sebagai orangtua nggak mungkin untuk meminta anak mengikuti les bahasa karena menurut mereka les seperti itu kurang menarik. Cara paling mudah yaitu ketika mengajak anak-anak liburan ke sebuah tempat atau daerah tertentu, lalu ajaklah mereka untuk berinteraksi dengan warga lokal. Kalau saya pribadi lebih sering mengajak anak-anak ke pasar agar mereka mengetahui cara interaksi sosial menggunakan bahasa daerah setempat," jelas Artika.
Menurut Artika pribadi dengan mengajak anak-anak ke pasar, Abbey dan Zoe bisa melihat interaksi dari para penjual yang sedang tawar menawar menggunakan bahasa daerah. Walau sederhana, namun cara ini mampu memberikan pengalaman yang luar biasa kepada anak-anak.
"Bahasa itu menjadi salah satu kemampuan yang perlu dimiliki oleh anak-anak. Semakin banyak bahasa yang dikuasai, maka kesempatan untuk menguasai dunia akan lebih luas," pesan Artika.