Cara Menghadapi Kesedihan Setelah Ditinggalkan Orang yang Kita Kasihi
Sedih saat berduka itu wajar, tetapi jangan berlarut-larut ya
14 Mei 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dua hari belakangan kita dikejutkan dengan berita tentang ledakan bom di Surabaya, apa tanggapan kamu?
Mungkin kamu adalah salah satu yang sudah memposting status belasungkawa atas ledakan bom Surabaya melalui media sosial.
Salah satu ledakan bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela pada hari Minggu (13/5) sempat mencelakai anak-anak juga.
Korban bernama Vincencius Evan, berusia 11 tahun mengalami luka yang cukup parah. Beberapa luka, terdiri dari luka bakar dan patah tulang. Evan yang sebelumnya di rawat di RS Bedah Surabaya, Jl. Raya Manyar dinyatakan meninggal dunia pada sekitar pukul 08.00 pagi.
Kemudian adik Evan bernama Nathanael juga menjadi korban.
Pada sore hari Nathanael masih dalam pantauan dokter dan perawatan intensif karena masih kritis, sayang Nathan tidak bertahan sehingga ikut berpulang pada malam harinya.
Baca Juga: Anak Berusia 8 dan 11 Tahun Ikut Menjadi Korban Bom Surabaya
Kehilangan orang yang dicintai pasti sangat menyedihkan dan membuat siapa pun terpukul ya, Ma. Namun, sebenarnya ada beberapa tips untuk mengatasi masa duka agar tidak berlarut-larut. Berikut tipsnya!
Editors' Pick
1. Ada waktu berduka
Namanya juga manusia ya, Ma. Menghadapi kehilangan seseorang yang Mama disayang pasti berat dan tidak bisa diterima dengan mudah.
Saat berduka, Mama harus melewati banyak proses perasaan seperti rasa penolakan karena ditinggal oleh orang yang disayangi, rasa amarah, kesedihan hingga depresi.
Meskipun ada banyak proses yang terjadi saat berduka, Mama harus bisa sampai pada titik di proses penerimaan ya.
Perasaan-perasaan saat berduka itu wajar terjadi. Proses seperti ini ada baiknya tidak ditolak ya, Ma. Berikan waktu kepada diri sendiri untuk mengalami perasaan berduka.
Perasaan yang sedang Mama rasakan ketika berduka usahakan untuk tidak ditutup-tutupi ya. Keluarkan semua energi dan perasaan negatif akibat rasa kehilangan yang Mama rasakan.
Di awal, Mama boleh menjalani proses berduka ini dengan diri sendiri terlebih dahulu, tetapi jangan lupakan orang-orang di sekeliling Mama yang lain ya. Mereka pasti tidak ingin kesedihan yang dirasakan Mama berlarut-larut.
2. Berkumpul bersama orang-orang terdekat
Saat bersedih dan terpukul akibat kehilang seseorang yang Mama cintai, ada baiknya lho untuk tidak mengurung diri sendirian. Berusaha untuk menyendiri dan seolah bisa menyelesaikan permasalahan duka ini sendirian hanya akan menyiksa Mama saja.
Jangan merasa kalau berita duka yang terjadi di dalam keluarga hanya Mama sendiri yang merasakan ya. Berkumpulah dengan orang-orang terdekat dan berceritalah tentang perasaan yang sedang Mama rasakan.
Namanya juga makhluk sosial pasti membutuhkan bantuan dari orang lain dan ini tidak sama sekali menandakan Mama sebagai orang ya lemah lho. Saat kehilangan seseorang, Mama membutuhkan orang lain yang bisa menjaga dan mendukung di situasi tersulit seperti ini.
Ingat ya Ma, kalau saling menguatkan perasaan akan lebih tenang daripada hanya menyimpannya sendiri.
3. Belajar menerima
Perasaan penolakan terhadap kejadian yang sedang Mama hadapi itu wajar kok. Namun, apa selamanya harus merasa sedih?
Setelah memberikan waktu untuk diri sendiri untuk menghadapi masa duka, ada baiknya Mama berusaha untuk menerima pelan-pelan kejadian yang sudah berlalu ya.
Belajarlah kalau dalam hidup ada hal-hal yang tidak selamanya menyenangkan. Ada perasaan sedih dan duka yang bisa saja muncul sewaktu-waktu. Percayalah kalau Mama berhak bahagia dan tidak selamanya berduka
Sekarang Mama kan, bagaimana sebaiknya bersikap ketika sedang berduka?
Bersedih itu wajar kok dan setiap orang memiliki durasi yang berbeda-beda. Ada yang setelah satu bulan kejadian sudah bisa menerima kehilangan orang yang dicintainya, ada juga butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa ikhlas.
Intinya, jangan sampai kesedihan terus menyelimuti kehidupan Mama. Tetap semangat ya, Ma!