Belajar dari Kasus KDRT Tiga Setia Gara, Kenali Urutan Fase Kekerasan
Siklus atau fase kekerasan sebuah hubungan perlu diketahui nih, Ma!
17 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nama Tiga Setia Gara sedang viral karena sedang menjadi pembicaraan banyak orang karena menggunggah sebuah video yang membeberkan masalah di kehidupan rumah tangannya. Aktris Indonesia ini mengalami kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh suaminya bernama James Aaron saat tinggal di Amerika.
Dalam sebuah video berdurasi 3 menit 15 detik yang diunggah melalui InstaStory di akun @tigawat pada Senin (16/9/2019) menjelaskan kalau dirinya sedang meminta pertolongan kepada warganet untuk menghubungi pihak Duta Besar Indonesia di Amerika Serikat. Hal ini dikarenakan dirinya ingin segera pulang ke Indonesia.
"Buat orang-orang Indonesia, gue pengen jujur sama lo semua, kenapa gue pincang itu karena James tendang lutut gue sampai hancur. Makanya gue ada operasi dan gue tahan, gue bohong sama lawyer, gue bohong sama dokter. Gue bohong sama semua orang karena gue memprotect laki gue karena gue nggak mau dia dipenjara atau segala macem," ungkap Tiga dalam InstaStory pribadinya.
Di usia pernikahannya yang sudah 1 tahun, Tiga belum pernah melaporkan tindakan kekerasan yang dialami oleh dirinya selama menjalani pernikahan bersama James.
Menurut Alexandra Gabriella, pasangan suami istri yang sudah melakukan tindak kekerasan maka ini menjadi tolak ukur ketidaksehatan hubungan.
Perlahan-lahan, sikap toleransi dan empati yang diberikan ke pasangan pun akan semakin berkurang.
"Kekerasan itu memiliki banyak bentuk, seperti kekerasan verbal, fisik, emosional, finansial dan seksual. Biasanya orang yang sampai melakukan KDRT itu seringkali menujukkan sisi kekerasan dengan terlihat terlalu posesif dan mengekang dan senang merendahkan korban secara emosional," jelas Psikolog Alexandra Gabriella A., M.Psi, C.Ht
Terkait perilaku KDRT yang terjadi di dalam hubungan suami dan istri, Mama perlu mengetahui bahwa ada sebuah fase kekerasan yang akan terus berputar seperti roda.
Dilansir dari Domestic Violence Roudtable, kali ini Popmama.com telah merangkum fase kekerasan yang bisa terjadi dalam sebuah hubungan.
Semoga kasus dari Tiga Setia Gara dan beberapa korban kekerasan lain bisa menjadi pembelajaran tersendiri ya, Ma!
1. Fase ketegangan
Dalam fase ketegangan, maka kedua pasangan akan mulai mengalami berbagai masalah sebagai pemicu konflik dalam hubungan. Beberapa pertengkaran rumah tangga yang umum terjadi dikarenakan kecemburuan, masalah finansial, anak hingga merasa paling benar.
Dalam fase ini biasanya korban berusaha untuk mengendalikan situasi, namun tidak berhasil. Selain berusaha untuk mengendalikan situasi, korban pun seringkali dipermalukan hingga dirinya merasa putus asa.
Editors' Pick
2. Fase kekerasan
Usai situasi mulai tegang, hubungan kedua pasangan perlahan-lahan menjadi tidak sehat karena mulai ada kekerasan secara verbal dan fisik.
Tak hanya itu saja, pelaku pun akan posesif dengan membatasi ruang gerak hingga tidak diberikan nafkah secara layak. Dalam fase kekerasan biasanya korban mulai merasa takut, terperangkap dalam situasi yang kurang menyenangkan hingga semakin tak berdaya.
Pada fase kekerasan, korban yang sudah tidak tahan akan melakukan perlawanan dengan melindungi diri, menyerang balik atau bahkan mencari pertolongan untuk menghindari permasalahan yang ada.