Ketahuan Bohong Soal Merokok, Andhika dan Ussy Minta Maaf ke Anak-Anak

1. Ussy punya impian untuk hidup berkeluarga yang jauh dari rokok 

Instagram.com/ussypratama

Aku hidup di lingkungan perokok melihat ada beberapa yang jatuh sakit karena rokok. Aku ingin keluarga kecilku nggak menyentuh rokok. Saat itu harapanku ketika menikah nanti. 

Suatu hari bertahun-tahun yang lalu. Andhika Pratama yang saat itu masih menjadi pacarku berjanji untuk stop merokok. Aku pegang janji itu dan kami menikah. Sejujurnya hal yang selalu bikin kita ribut adalah karena suamiku berkali-kali berbohong tentang kebiasaan dia yang ternyata belum bisa di hilangkan total yaitu ROKOK, aku benci di bohongin dan aku takut dia sakit.

Begitulah ungkapan dari Ussy di Instagram usai mengunggah video sesi Teman Tidur Spesial yang berjudul "Pengakuan Papa Tentang Rokok, Maafin Kebohongan Kami Amel & Ara" setelah ditonton lebih dari 180.000 kali. 

Mungkin banyak istri yang memiliki keinginan sama seperti Ussy ketika ingin pasangannya berhenti dari rokok. Jika Mama sedang menghadapi permasalahan serupa, maka bantulah pasangan untuk berhenti secara perlahan-lahan tanpa ada paksaan. 

Berikan beberapa saran yang dapat membantunya berhenti seperti kekhawatiran terhadap kesehatan. Selain itu, beritahu bahwa dirinya perlu memerhatikan sebagai risiko yang dapat terjadi pada keluarga sebagai perokok pasif.

2. Ussy memiliki alasan tersendiri saat tidak ingin Andhika merokok 

Instagram.com/ussypratama

"Kita berdua selalu ribut hanya gara-gara rokok karena aku nggak setuju Andhika itu merokok. Tidak setujunya karena lebih karena kesehatan, aku nggak mau dia sakit. Apalagi pasti ada efek dari rokok itu buat kesehatan. Lalu yang kedua adalah anak kita itu semua perempuan, waktu itu pun belum ada Sheva. Aku sama sekali nggak mau sampai anak-anak aku itu benar merokok karena melihat Papa-nya merokok," jelas Ussy Sulistiawaty.

Meskipun memiliki alasan tersendiri saat Ussy tidak setuju sang Suami merokok, namun pada akhirnya pasangan ini memiliki kesepakatan tersendiri. 

"Suatu ketika aku sudah lelah dan nggak mau berantem terus hanya gara-gara rokok. Akhirnya aku izinkanlah Andhika boleh merokok asalkan tidak di depan anak-anak, begitu perjanjiannya dulu," lanjut Ussy. 

Melalui curhatannya di Instagram, Ussy pun ikhlas suaminya merokok asal mengetahui batasan dan tidak ingin sampai anak-anaknya tahu. 

3. Amel dan Ara sudah mengetahui Andhika merokok sejak tahun 2017 

Instagram.com/ussypratama

Kebiasaan buruk Andhika yang masih merokok sejak bertahun-tahun lalu ini pun diketahui oleh kedua putrinya, Amel dan Ara. 

Awalnya Ussy mengira kalau kebiasaan buruk Andhika ini aman tanpa diketahui oleh anak-anak mereka. Dirinya pun masih menganggap kalau Andhika masih selalu menjadi sosok sempurna di mata anak-anak, tetapi Ussy salah menduga. 

Hari minggu kemarin tanpa sengaja di perbincangan singkatku. Aku baru dengar kalau Ara dan Amel sudah tahu kebohongan kami berdua dari tahun 2017, semalam semua terkuak. Semua dengan jelas kami dengar pengakuan anak-anak tentang kami.

Dear kakak Amel dan kakak Ara maafin Mama Papa. Maafin kebohongan Papa, Maafin kebohongan Mama yang selalu menyembunyikan ini dari kalian. Ambil yang baiknya ya kak, buang yang jeleknya. Mulai sekarang nggak ada bohong lagi. We love you. 

Selain permintaan maaf dari Ussy yang sempat dituliskannya di Instagram. Dalam sesi pembicara di sesi 'Teman Tidur Spesial', Andhika pun meminta maaf kepada kedua putrinya secara langsung karena telah berbohong. 

"Papa meminta maaf lebih karena selama ini tidak jujur mengenai masalah rokok. Terus membuat kalian menjadi menduga-duga hingga merasa kecewa di belakang Papa," begitu ucapan permintaan maaf Andhika di depan kedua anaknya. 

Permintaan maaf dari Andhika pun akhirnya disambut baik oleh Amel dan Ara. 

4. Andhika tidak ingin mendidik anaknya belajar berbohong

Instagram.com/andhiiikapratama

Andhika pun sempat berterima kasih kepada kedua anaknya karena telah jujur dan terbuka. Meskipun telah berbohong masalah rokok kepada anak-anaknya, Andhika sebagai seorang Papa tidak ingin kedua putrinya berbohong karena meniru atas kesalahannya dulu.  

Andhika ingin keluarganya bisa tetap sehat tanpa membohongi satu sama lain. 

"Terima kasih sudah dimaafkan, InsyaAllah kapan-kapan Papa bisa berhenti. Berhenti untuk nggak membohongi kalian dan nggak merokok lagi," kata Andhika. 

Melalui video ini pun, Andhika dan Ussy pun belajar kalau keterbukaan dengan anak sangat penting tanpa perlu menutupi sesuatu dengan kebohongan. Perlu diketahui kalau bisa saja kebohongan yang dilakukan oleh orangtua justru menjadi contoh buruk dan diikuti oleh anak-anaknya kelak di masa depan. 

Baca juga: 6 Cara Menghadapi Anak yang Suka Berbohong

5. Pembelajaran yang bisa dipetik dari fase yang dilalui oleh Ussy dan Andhika

Instagram.com/ussypratama

Jika Mama perhatikan ada pembelajaran berharga yang bisa diambil dari kisah Ussy dan Andhika mengenai kebiasaan buruk merokok serta menutupinya dengan kebohongan. Jika pasangan juga masih sulit untuk berhenti merokok mungkin kisah Ussy dan Andhika bisa menjadi pembelajaran berharga. 

"Ini bisa menjadi pembelajaran untuk orang lain. Aku telah melakukan bad habbit, bukan hanya merokok aja tetapi berbohong di depan anak-anak. Bohong pun tidak menyelesaikan masalah karena takutnya justru akan membuat anak jadi belajar berbohong juga," ucap Andhika. 

Dibalik pengakuan tentang rokok dari Andhika karena sudah ketahuan oleh kedua anaknya, Ussy termasuk orang yang mendidik semua anaknya untuk menjauhi alkohol, obat-obatan dan rokok. 

"Jangan ngerokok, kalau ngerokok bisa masuk neraka," ucap Ussy kepada anak-anaknya saat masih kecil. 

Buat Ussy, rokok merupakan gerbang untuk apapun dalam arti hal-hal negatif yang bisa merusak perkembangan anak.  

Melalui fase yang dilalui oleh Ussy dan Andhika ini semoga bisa memberikan pembelajaran tersendiri ya, Ma. 

Baca juga: 

• Keluarga Inspiratif: Andhika Pratama & Ussy Sulistiawaty
• Anak Menjadi Korban Bully, Ussy Sulistiawaty Berusaha 'Pasang Badan'
• Elea, Anak Ussy Sulistiawaty Masuk Final Kompetisi Matematika Jepang