Komunitas Single Moms Indonesia Tak Ingin Anak Menjadi Korban Bullying
Maureen Hitipeuw terapkan tiga tips ini!
12 Mei 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perilaku bullying yang terjadi pada anak-anak memang meningkat ya, Ma. Banyak sekali pemberitaan mengenai kasus bullying yang menyebabkan korbannya mengalami rasa trauma.
Seperti yang Mama ketahui bahwa perilaku bullying memang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan kekerasan fisik ataupun psikis, sehingga membuat para korban menjadi lemah seolah tidak berharga.
Tak jarang, anak-anak yang hidup dengan satu orangtua seperti ibu tunggal mengalami bullying karena dianggap berbeda.
Selain stigma negatif yang masih dicap kepada ibu tunggal, perbedaan inilah yang membuat sebagian anak menjadi korban bullying.
Sebelumnya, mungkin Mama sudah mengenal Komunitas Single Moms Indonesia. Komunitas ini seolah hadir sebagai sebuah 'rumah' yang nyaman karena bebas dari penghakiman khusus untuk ibu tunggal.
Maureen Hitipeuw sebagai orang yang menginisiasikan Komunitas Single Moms Indonesia tak ingin kalau ada anak-anak yang menjadi korban bullying.
Dirinya pun menerapkan beberapa cara kepada para anggotanya di Komunitas Single Moms Indonesia agar lebih mengurangi permasalahan yang terjadi pada anak-anak ini.
Untuk Mama yang ingin mengetahui beberapa tips dari Maureen Hitipeuw, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.
Semoga wawancara eksklusif ini bisa memberikan pembelajaran dan inspirasi tersendiri ya, Ma!
Editors' Pick
1. Melakukan komunikasi yang intens dengan anak
Di dalam keluarga, komunikasi memang terlu intens dilakukan khususnya antara orangtua dengan anak. Seiring perkembangan anak-anak yang semakin tumbuh dewasa, orangtua pun perlu mengimbanginya dengan pola komunikasi sesuai dengan usia anak.
Komunikasi memang terkesan sederhana karena mudah dilakukan, namun perlu disadari bahwa memiliki banyak manfaat positif bagi perkembangan serta kualitas hubungan.
Sebagai yang menginisiasikan sebuah komunitas Single Moms Indonesia, Maureen mengingatkan bahwa penting sekali menjalin komunikasi yang baik kepada anak. Bukan seberapa sering berkomunikasi, namun kualitas komunikasinya pun harus diperhatikan.
"Biasanya orangtua di dalam komunitas Single Moms Indonesia, anak-anaknya bisa saja menjadi korban bullying. Oleh sebab itu, kami berusaha menyarankan para anggota di dalam komunitas untuk selalu membuka serta memupuk komunikasi dengan anak. Diharapkan ketika anak mengalami bullying atau masalah di sekolah dapat terbuka dengan orangtuanya," ucap Maureen ketika diwawancarai oleh Popmama.com secara eksklusif.
Komunikasi yang terjalin dengan baik, tentu akan membuat anak-anak menjadi nyaman ketika menceritakan semua masalah hingga pengalaman buruk kepada orangtuanya sendiri.
Dengan begitu jika ada bullying yang terjadi di sekolah, para ibu tunggal bisa lebih dulu mengetahuinya sehingga permasalahan dapat diselesaikan.
2. Perlu berhubungan baik dengan pihak sekolah
Sebuah komunitas tentunya diisi oleh anggota yang memiliki ceria suka dan duka dalam menjalankan hidupnya.
Sama seperti orangtua lain, para anggota yang tergabung dalam komunitas Single Moms Indonesia diharapkan bisa mengatasi masalah yang terjadi di keluarganyaa termasuk saat anak menjadi korban bullying di sekolah.
Tak jarang, anak-anak yang memiliki satu orangtua dianggap berbeda sehingga menjadi korban bullying oleh temannya yang lain.
Saran lain yang diberikan oleh komunitas Single Moms Indonesia ketika diwawancarai oleh Popmama.com yaitu dengan menyarankan bahwa perlu sekali menjalin hubungan baik dengan semua pihak di sekolah, mulai dari guru hingga staf di sekolah. Ini dikarenakan semua pihak di sekolah termasuk bagian dari orang-orang yang memberikan dukungan para ibu tunggal.
Maureen ingin hubungan antara ibu tunggal dan pihak sekolah terjadi baik agar lebih mudah mengontrol perkembangan anak-anak mereka ketika berada di luar rumah.
Baca juga:
3. Mengajarkan anak dalam menghargai segala perbedaan
Dalam setiap kehidupan anak-anak akan menemukan banyak perbedaan, hal inilah yang membuat hidup itu unik. Sebagai orangtua perlu sekali menerapkan anak-anak dalam menghargai perbedaan yang dijumpainnya.
Sikap menghargai dan toleransi seolah sangat mendasar sekali untuk dimiliki oleh seorang anak, sehingga ia memiliki bekal tersendiri dalam bersosialisasi dengan teman-teman sebanyanya.
"Saat mendidik anak, kita harus mengingatkan mereka untuk lebih berhati-hati dalam mengucapkan sesuatu atau bercanda. Jangan sampai menyakiti orang lain. Jadi kita perlu mengajarkan anak untuk menghargai perbedaan," kata Maureen.
Sebagai orangtua satu anak, Maureen berharap para anak dari anggota di dalam komunitas Single Moms Indonesia tidak mengalami masalah bullying.
Dirinya ingin komunitas ini bisa menjadi wadah yang tepat untuk belajar dan saling berbagi tips bersama anggota lain agar dapat menjadi contoh ibu tunggal yang hebat.
Semoga beberapa tips di atas bisa membantu dalam mengurangi persentase anak-anak yang menjadi korban bullying ya, Ma.
Untuk semua ibu tunggal yang ada di Indonesia, tetap semangat dalam menjalani hidup dan terus menjadi kebanggaan anak-anak!
Baca juga: Komunitas Single Moms Indonesia Ingin Merangkul Semua Ibu Tunggal