Ma, ada yang sudah menonton film Keluarga Cemara di bioskop? Jika sudah pasti ada banyak pembelajaran berharga yang bisa didapatkan dari film ini.
Film keluarga yang sudah tembus lebih dari satu juta penonton ini seolah memberikan banyak pesan moral. Usia penonton lintas generasi mulai dari orangtua dan anak-anak bahkan bisa mendapatkan banyak pelajaran baru atau sekedar diingatkan.
Akting yang ditunjukkan oleh Abah (Ringgo Agus Rahman), Emak (Nirina Zubir), Euis (Zara JKT48) dan Ara (Widuri Putri) membuat film Keluarga Cemara bisa dikatakan sukses karena banyak penonton terbawa suasana haru.
Jika diperhatikan, konflik dari film ini sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari dan mengambarkan bahwa 'harta yang paling berharga adalah keluarga'.
Untuk Mama yang ingin kembali mengingat beberapa pembelajaran berharga yang diajarkan oleh para pemain dalam film Keluarga Cemara.
Berikut beberapa rangkuman dari Popmama.comuntuk film Keluarga Cemara.
1. Belajar untuk tidak gengsi
Youtube.com/Visinema Pictures
Anak-anak di rumah sering merasa gengsi nggak nih, Ma?
Rasa gengsi kerap kali terjadi saat seseorang ingin meminta maaf, mengucapkan terima kasih atau rasa sayang. Secara tidak langsung, rasa gengsi bisa membuat niat baik seseorang menjadi terhalang. Perasaan yang awalnya ingin dikeluarkan menjadi tidak jadi disampaikan.
Film Keluarga Cemara yang diperankan oleh Ringgo Agus dan Nirina Zubir ini seolah ingin memberikan banyak pesan moral.
Salah satunya mengajarkan penonton untuk belajar tidak gengsi saat ingin melakukan sesuai, sesederhana mengucapkan maaf atau menunjukkan rasa kasih sayang ke sesama anggota keluarga.
Terkadang anak-anak merasa menyesal atas perbuatannya, namun hanya gengsi atau sulit mengutarakan perasaannya saja.
Sikap berani dalam menyampaikan pendapat atau perasaan seolah perlu dipupuk kepada anak-anak sejak dini. Ini secara tidak langsung dapat membantu dirinya untuk tidak mudah gengsi.
Sebagai seorang istri, Emak dalam film Keluarga Cemara bisa menjadi sosok pendengar yang baik.
Di saat Abah mengalami masa-masa buruk di kehidupannya, Emak berusaha tetap menerima keadaan dengan sabar. Dirinya pun bisa menjadi sosok istri yang mampu mendampingi suaminya saat berada dalam kondisi tersulit sekalipun.
Dukungan yang diberikan Emak kepada Abah bukan hanya mendengarkan keluh kesah sang Suami saja, melainkan bisa memberikan beberapa saran untuk menyelesaikan masalah yang ada.
Selain itu, sosok Emak juga memberikan contoh sebagai orangtua yang pengertian dan menyayangi anak-anaknya. Bahkan dirinya tetap memberikan pengertian untuk kedua anaknya dalam kondisi tertentu, sehingga membantu Euis dan Ara dalam beradaptasi.
Tidak sampai di situ, peran seorang Emak dalam keluarga juga sangat total karena ikut ambil andil dalam menyokong perekonomian keluarga ketika Abah memiliki keterbatasan karena sebab tertentu. Kamu harus nonton langsung untuk ketahui bagian ini, Ma.
Setiap anggota keluarga di rumah tentu memiliki aktivitas dan kesibukannya masing-masing. Tak jarang, beragam kesibukan yang dijalani memicu masalah tersendiri.
Walaupun begitu, penting sekali untuk belajar memahami kondisi atau perasaan yang sedang dihadapi orang lain.
Dalam film Keluarga Cemara juga diajarkan untuk berusaha mengungkapkan masalah yang sedang dihadapi agar bisa memberikan solusi terbaik.
Perlu diingat nih Ma, memendam masalah hanya akan membuat diri sendiri stres atau depresi. Biasakanlah untuk bercerita atau sekedar mengungkapkan perasaan sendiri ke orang terdekat khususnya keluarga.
Terkadang usia anak-anak yang masih belum memiliki pemikiran dewasa bisa membuat dirinya kurang menerima keadaan. Padahal konsep bersyukur perlu dilakukan sejak dini sebagai modal dasar dalam menjalani hidup ke depannya.
Dalam film Keluarga Cemara, Euis yang diperankan oleh Zara JKT48 sempat merasa sulit beradaptasi saat kondisi keluarganya berubah drastis. Padahal dirinya harus bisa belajar memahami kondisi kedua orangtuanya.
Saat kondisi seperti ini terjadi pada Mama, ada baiknya untuk berdiskusi kepada anak-anak.
Beri pemahaman mengenai arti kehidupan yang sesungguhnya, seperti konsep rasa syukur. Apalagi hidup itu tidak selamanya bahagia dan selalu senang-senang saja, ada beberapa bagian yang membuat dirinya sedih bahkan marah.
5. Pentingnya memikirkan dana keuangan dalam keluarga
Youtube.com/Visinema Pictures
Dalam film Keluarga Cemara, penonton diajarkan mengenai pentingnya memikirkan finansial di dalam keluarga. Bila dilihat dari kasus di keluarga Abah dan Emak, dana darurat yang dimiliki mereka nyatanya semakin berkurang dan tidak mencukupi kehidupan sehari-hari.
Padahal dana darurat dalam sebuah rumah tangga sangat diperlukan agar kehidupan keluarga menjadi lebih terjamin.
Dana pendidikan anak juga cukup penting untuk dipikirkan sejak awal kehamilan. Saat mulai menabung dari jauh-jauh hari, dana pendidikan anak bisa terkumpul akan semakin lebih banyak. Mengingat dana pendidikan akan semakin bertambah setiap tahunnya.
Selain itu, film Keluarga Cemara juga membuka mata untuk lebih memahami pentingnya asuransi kesehatan, diversifikasi aset dan memahami hak legal.
Wah, banyak sekali pembelajaran yang didapat dari film ini.
Setiap anak tentu memiliki potensi atau bakat yang berbeda-beda. Sama seperti halnya Ara dan Euis dalam karakter di film Keluarga Cemara, keduanya menunjukkan bakat masing-masing di depan keluarga.
Saat anak-anak berusaha menunjukkan potensi atau bakatnya, Mama perlu memberikannya apresiasi atas segala potensi yang ada.
Mengapresiasi anak-anak bisa menjadi bentuk ungkapan tulus dari orangtua. Dengan adanya apresiasi, tanpa disadari si Kecil akan merasa dihargai usahanya.
7. Pentingnya saling menolong meski sesulit apapun keadaan kita
Dok. Popmama.com
Dalam film garapan Visinema Pictures ini, Abdurrahman Arif atau yang biasa kita kenal Abdul berperan sebagai Romli, sepupu dari Abah. Saat Abah mengalami kesusahan, Romli selalu ada dan siap membantu.
Pelajaran berharga, seperti diingatkan, sesusah apapun keadaan, semiskin apapun, kita tetap harus saling menolong. Meski kita orang susah, kita tidak akan kesusahan jika kita mau saling menolong orang-orang yang ada di sekitar kita.
Itulah kekuatan cinta dari sebuah keluarga.
Abdul juga memerankan porsinya dengan sangat baik. Sangat menghibur, para penonton dibuat ingin menyaksikan film Keluarga Cemara ini lebih dari sekali.
Film Keluarga Cemara di Mata Nirina Zubir
Dok. Popmama.com
Nirina Zubir yang berperan sebagai sosok Emak sempat hadiru di IDN Media untuk mempromosikan filmnya. Menurut Mama dari dua anak ini, film Keluarga Cemara termasuk cukup berkesan untuk dirinya dan para penonton.
"Film Keluarga Cemara termasuk salah satu film keluarga yang penuh dengan segudang rasa dan berlapis dalam arti ada banyak sekali sudut pandangnya. Jadi, kalau penonton adalah seorang suami pasti akan memiliki sudut pandang tersendiri. Bahkan suami aku pun juga bisa merasakannya banyak hal dari film ini. Bisa dibilang, film Keluarga Cemara untuk para suami benar-benar menyentuh apalagi jika memiliki anak perempuan. Untuk seorang istri pun juga sama karena akan melihat ketegaran sosok Emak yang menjadi 'tiang keluarga' saat menghadapi berbagai masalah di dalam keluarganya," jelas Nirina Zubir.
Kepada Popmama.com, Nirina Zubir juga mengaku bahagia saat melihat anak laki-lakinya menangis saat menonton film Keluarga Cemara. Dirinya mengaku bahagia karena beruntung kalau Elzo Jadden Anvaya termasuk anak yang perasa.
"Di keluarga kami, kiss bye dari film Keluarga Cemara berlaku dan ditambahkan variasi sama anak-anak. Jadi film ini cukup melekatlah untuk aku dan keluarga," ucap Nirina Zubir.