7 Tahun Bersama, Maya Septha Punya Resep Harmonis Membina Pernikahan
Resep harmonis dari Maya Septha bisa diterapkan bersama pasangan nih, Ma!
25 Juni 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Maya Septha termasuk seseorang yang seringkali memberikan cerita-cerita positif mengenai pengalaman hidupnya sendiri. Jika diperhatikan belum lama ini, deskripsi foto Instagram pribadinya bertuliskan beberapa cerita mengenai kehidupan pernikahan.
Bahkan pengikut Instagram dari Maya pun dapat belajar melalui berbagai cerita dirinya yang sudah lebih berpengalaman termasuk masalah kehidupan berumah tangga. Tak jarang, banyak warganet yang terkesan dengan kata-kata Maya karena memberikan inspirasi tersendiri terhadap kehidupan mereka.
Seperti yang Mama ketahui kalau Maya telah menikah selama 7 tahun dengan Krisna Wardhana Sidarta sejak 16 Juni 2012 lalu. Kehidupan pernikahan yang sudah cukup dijalani dengan cerita suka dan duka membuat Maya ingin berbagi pandangan mengenai pasangan suami istri agar tetap harmonis.
Berikut rangkuman dari cerita-cerita Maya Septha yang diunggah melalui Instagram. Untuk Mama yang penasaran, kali ini Popmama.com sudah merangkumnya.
Semoga beberapa cerita dari Maya ini bisa dijadikan pembelajaran hidup dalam kehidupan berumah tangga ya, Ma!
Editors' Pick
1. Komunikasi harus terjalin saling bergantian
Saya banyak belajar dari Pak Krisna Sidarta tentang simplicity. Pernikahan kami jadi simple karena belajar menyederhanakan hal-hal terutama dalam berkomunikasi. Nggak usah dibikin ribet pake taktik bilang begini biar begitu atau ngomong A supaya maksudnya B. Ngomong ya ngomong aja seadanya.
Bicara tanpa urat apalagi otot. Mengendalikan emosi dan memilah milah kata supaya nggak memperparah pembicaraan. Komunikasi itu mengutarakan isi hati tapi nggak perlu menyakiti. Mencari solusi dan bukan melampiaskan emosi.
Semua yang nggak perlu terucap ya nggak usah. Tapi yang mengganggu pikiran ya harus diomongin. Meskipun perlu waktu untuk mengolah kata dan juga rasa supaya nggak malah runyam.
Bagi Maya sendiri, komunikasi antar pasangan harus dilakukan secara bergantian. Mama tiga orang anak ini pun mengatakan bahwa dalam komunikasi ketika pasangan sedang berbicara, maka sebaiknya yang lain diam dan mendengarkan.
“Untuk mendengarkan dengan baik harus belajar. Untuk bicara yang baik juga harus belajar. Tenang belajarnya bisa dicicil seumur hidup kok. Yang penting mau belajar terus jangan semaunya sendiri,” tulis Maya.
Melalui komunikasi yang baik, maka dapat membantu meningkatkan kualitas hubungan. Sederhana, namun perlu dilakukan.
Baca juga: 10 Kata Bijak Maya Septha yang Mengajarkan Makna Kehidupan
2. Kedewasaan menjadi salah satu kunci keharmonisan
Banyak pernikahan sulit dinikmati karena komunikasinya nggak sehat. Perlu kedewasaan untuk bisa bicara tanpa menyakiti dan mendengarkan tanpa menghakimi.
Suami saya orangnya apa adanya banget. A ya A. B ya B. Nggak ada tebak tebakan. Nggak perlu terawang menerawang isi hati. Yang perlu buat diomongin ya diomongin. Yang nggak perlu dipermasalahin ya nggak usah. Fair.
Ngomongin hal hal juga apa adanya aja nggak pakai emosi. Benar salah aja. Nggak pakai baper. No drama.
Melalui ceritanya di Instagram, Maya mengingatkan bahwa kedewasaan diperlukan selama menjalani sebuah hubungan pernikahan. Bisa dikatakan bahwa kedewasaan menjadi salah satu kunci.
Dari sebuah kedewasaan tanpa disadari perlahan-lahan membantu diri sendiri untuk bisa menghormati pasangan. Dengan menghormati keberadaan pasangan membuat semua merasa sangat dihargai.
Bahkan tidak peduli apakah pasangan berusia lebih tua atau lebih muda yang terpenting perilaku saling menghormati serta kedewasaan dapat menjaga hubungan semakin terjalin lebih harmonis.
Baca juga: Penuh Perjuangan, Begini Kisah Maya Septha Saat Melahirkan Anak Ketiga
3. Berusaha untuk terus beradaptasi dalam setiap momenĀ
Buat yang baru menikah aku selalu menganjurkan pacaran dulu aja baru punya anak. 6 bulan - 1 tahun ideal untuk saling beradaptasi sebagai suami dan istri. Saling memahami masing-masing yang mungkin sebelum menikah nggak jadi masalah.
Karena perlu banyak penyesuaian diri setelah menikah dan kalau sambil punya anak nanti jadi double-double masalahnya. Kalau lagi hamil kan juga ada perubahan hormon dan bentuk tubuh yang kita sendiri aja nggak ngerti. Kalau kita aja bingung apalagi pasangan kita kan. Nah, begitu juga pas anak lahir, hidup kita berubah lagi. Perlu penyesuaian lagi. Belajar lagi.
Idealnya sih kita udah penyesuaian dulu setelah menikah oh begini. Baru berubah lagi ada anak, penyesuaian lagi. Anak kedua. Penyesuaian lagi. Dst dst dst.
Tulisan di atas termasuk salah satu nasihat dari Maya untuk semua pasangan yang baru menikah. Apalagi proses adaptasi menjadi sangat penting untuk dilakukan karena antara hubungan pacaran dan saat sudah resmi menjadi suami istri tentu akan berbeda.
Dalam fase adaptasi, suami istri yang telah menikah perlu memahami pasangannya masing-masing mulai dari visi misi ketika sudah hidup satu atap hingga meminimalisir segala kebiasaan buruk selama pacaran. Walau terbilang klise, namun cara seperti ini dapat membantu kehidupan rumah tangga menjadi lebih harmonis.
Intinya proses adaptasi ini harus terus berjalan mulai dari awal pernikahan bahwa ketika si Kecil lahir dan bertambah dewasa. Setiap momen tentu akan memberikan banyak perubahan baru, sehingga membutuhkan berbagai penyesuaian atau adaptasi kembali.
Itulah beberapa rangkuman resep harmonis dalam membina pernikahan yang sempat dibagikan oleh Maya Septha. Semoga pengalaman 7 tahun pernikahan Maya bersama sang Suami dapat memberikan inspirasi untuk banyak orang ya, Ma.
Baca juga:
- Jelang Persalinan, Maya Septha Menemani Anak Ikut Child Dedication
- Maya Septha Bagikan Tips Ketika Memiliki Anak Lebih dari Satu