Eksklusif Hari Ibu: Telah Bertransformasi, Begini Kisah Masa Kecil Andien Aisyah dan Sosok Mama di Matanya
Ada banyak cerita bahagia yang diingat Andien di masa kecilnya bersama sang Mama
22 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hari Ibu Nasional setiap tahunnya dirayakan pada 22 Desember di Indonesia. Banyak cara untuk menjadikan hari spesial sebagai sebuah pengingat akan jasa-jasa sang Mama di kehidupan mereka, begitu juga dengan Andien Aisyah.
Menurut Andien, seorang Mama di dalam keluarga termasuk salah satu orang yang paling mahir multitasking. Bahkan untuknya para Mama di seluruh dunia pasti tidak akan pernah lelah memberikan kasih dan cinta mereka ke keluarga, terutama ke anak-anaknya.
Berbagai rasa yang dihadapinya dalam hidup membuat Andien banyak belajar dan bertumbuh, sehingga ia pun dapat belajar menjadi sosok Mama dari putra kecilnya.
Sejak kecil sebelum tidur, Andien selalu dinyanyikan oleh sang Mama sehingga membuat tidurnya semakin pulas. Kebiasaan bonding sebelum tidur inilah pada akhirnya pun dilakukan kembali kepada Kawa, sehingga semakin meningkatkan kualitas hubungan antara orangtua dan anak.
"Mamaku biasa nembang sebelum saya tidur. Saya pun melakukan ini ke Kawa semenjak dia masih di kandungan. Ada satu lagi berjudul Tak Lelo Lelo Ledung, itu adalah semacam lagu Nina Bobo dari daerah Jawa. Kawa suka sekali lagunya dan sayaakhirnya memasukkan tembang tersebut sebagai track pembuka di album Metamorfosa," ucap penulis buku Belahan Jantungku.
Terkait Hari Ibu yang diperingati setiap tahun, kali ini Popmama.com telah merangkum cerita menarik dari Andien Aisyah melalui wawancara eksklusif disela-sela pemotretan Millennial Mama of the Month edisi Desember 2019.
Penasaran seperti apa cerita Andien mengenai sang Mama dan masa kecilnya dulu? Cari tahu yuk, Ma!
1. Andien memiliki masa kecil yang menyenangkan bersama keluarga dan sang Mama
Andien yang menjadi anak sulung dari tiga bersaudara memiliki kedekatan kepada adik-adiknya. Hal ini dikarenakan jarak usia mereka yang terbilang cukup dekat.
"Jadi pas usia 3 tahun lebih, saya sudah punya 2 adik. Coba bayangkan tuh betapa hebohnya rumahku. Jadi memang kami banyak menghabiskan waktu bersama-sama. Lalu yang pasti, dari dulu kecil saya memang sudah jatuh cinta dengan seni terutama musik dan menyanyi. Bisa diliat di video-video hasil rekaman Papa, termasuk bagaimana saya selalu berimajinasi nyanyi di atas panggung dengan banyak penonton. Heboh pokoknya," tutur Andien.
Walau sang Mama memang cenderung memanjakan, namun Andien tumbuh menjadi sosok yang selangkah lebih mandiri serta bertanggung jawab di antara adik-adiknya.
Sebagai seorang yang dulu pernah menjadi anak-anak, Andien pun tentu memiliki momen masa kecil yang paling diingat ketika bersama sang Mama. Andien mengaku kalau dari dulu, keduanya memang selalu berusaha meluangkan waktu bersama.
"Kami sering meluangkan waktu bersama dalam berbagai kegiatan mulai dari ke salon, olahraga, belajar masak dan beberapa hal yang lainnya. Di luar itu, Mamaku adalah seorang karyawan yang kemudian melakukan bisnis sendiri. Jadi bisa dibilang kadang saya juga merasa ingin bersama Mamaku lebih lama, tetapi nggak bisa karena kesibukannya. Tapi di sisi lain, saya bisa merasakan kesungguhan Mama dan Papa ketika mereka memang sedang mendedikasikan waktunya untuk kami bertiga. Mama selalu mengantar anaknya ke sekolah setiap hari, no matter what," ucap Andien.
Berbagai momen masa kecil yang tercipta dulu, tentu akan membentuk kepribadian seseorang di masa mendatang. Bahkan pengalaman indah dan bahagia di masa kecil pun bisa menjadi nostalgia menyenangkan seiring usia yang beranjak dewasa.
2. Semua orang pernah melakukan transformasi, termasuk Andien
Sempatku merasa kecil dan tak berdaya. Tak menerima diriku apa adanya.
Begitulah salah satu penggalan lirik lagu Andien berjudul Metamorfosa. Ketika ditanya mengenai metamorfosa yang dijalani oleh Andien dari masa kecilnya hingga sekarang, Mama satu ini mengatakan bahwa transformasi terbesarnya yakni ketika mulai memiliki sudut pandang berbeda dalam segala hal.
"Selain dari transformasi yang terlihat, mungkin beda gaya, beda penampilan dan beda status. Saya juga merasa makin memiliki sudut pandang yang berbeda dalam segala hal. Pastinya hal itu juga membuatku jadi punya respon yang berbeda dalam menghadapi situasi. Tetapi saya rasa hampir semua orang pasti melalui transformasi ini, tetapi bagaimana jalannya tentu akan beda-beda cerita. Akhirnya kita juga jadi punya prioritas yang berbeda di saat sudah mengalami beberapa fase kehidupan," jelas Andien.
Sama seperti individu lainnya, Andien pun berproses menjadi seseorang yang lebih baik. Dirinya pun mencintai setiap sisi positif dan negatif, sehingga mencintai berbagai proses hidup.
Editors' Pick
3. Pasca menikah dan memiliki anak, Andien memaklumi jika ada perbedaan pendapat bersama sang Mama
Rumah tangga Andien bersama Irfan Wahyudi alias Ippe menjadi semakin terlihat bahagia dari hari ke hari apalagi dengan kehadiran Anaku Askara Biru (Kawa) di keluarga kecil mereka.
Walau jarak usia keduanya cukup jauh yakni 9 tahun, namun pasangan yang menikah pada 27 April 2015 lalu ini menjadi bukti kalau cinta tidak mempermasalahkan soal usia.
Menuju usia pernikahan ke-5 tahun, Andien dan Ippe memiliki berbagai pengalaman yang menyenangkan serta harmonis sebagai sebuah keluarga.
Sebagai seorang Mama dari Kawa, Andien merasakan bahwa ada perbedaan komunikasi yang terjadi pada dirinya bersama sang Mama ketika sudah membangun kehidupan rumah tangga.
"Agak berbeda ya. Sebelum menikah mungkin Mama merasa bahwa saya adalah tanggung jawab beliau. Sementara setelah menikah, saya udah jadi tanggung jawabnya suamiku sehingga Mama memang nggak banyak memberikan komentar seperti dulu. Karena posisinya saat ini kami sama-sama seorang Mama dan sama-sama seorang istri, jadi selayaknya orangtua dan istri lain yakni bisa saling mendukung," kata Andien.
Bahkan Andien dan sang Mama sempat memiliki perbedaan pendapat dalam hal mengurus Kawa.
"Perbedaan pendapat itu biasa dan yang pasti setiap keluarga pasti memegang nilai yang berbeda," tambahnya.
4. Ada pembelajaran berharga yang dipetik Andien dari sang Mama
Dukungan yang diberikan oleh sang Mama usai Andien menikah dan memiliki satu putra begitu besar. Menurut Andien, sang Mama begitu berbesar hati untuk percaya serta mendukung keputusannya sebagai seorang orangtua walau memang sempat sesekali berbeda pendapat.
"Saya paham ini pasti nggak mudah untuk seseorang dengan usia yang lebih tua serta mengenyam pengalaman lebih banyak. Saya sangat salut dengan beliau yang selalu mau berbesar hati dan berkepala dingin setiap ada perbedaan pendapat denganku, sehingga kami bisa menyelesaikan dengan baik," jelas Andien.
Perbedaan pendapat yang terjadi di antara keduanya bukanlah sesuatu masalah besar karena selalu dapat diselesaikan dengan baik.
Kepada Popmama.com, Andien pun mengatakan bahwa ada kata-kata nasihat yang begitu diingatnya dari sang Mama. Andien seolah selalu dinasihati untuk selalu "eling" dan berpijak di bumi.
"Andien, kamu kalau di panggung itu milik semua orang, maka hiburlah mereka. Tapi kalau kamu udah turun panggung dan pulang ke rumah, kamu adalah anak dari Mama Papa, kakak dari Diego dan Dias. Begitupula kalau kamu di sekolah, kamu adalah seorang murid. Berperanlah sebaik-baiknya atas peran yang kamu punya," begitulah satu nasihat dari sang Mama kepada Andien saat dirinya baru menjadi seorang penyanyi.
Menurut Andien, kata-kata tersebut selalu terngiang karena harus memiliki banyak peran dalam bermasyarakat serta perlu mengingat bahwa ada tanggung jawab lain khususnya di keluarga.
5. Andien pernah merasa takut tak bisa menjadi sosok Mama yang baik
Anaku Askara Biru atau yang lebih dikenal dengan sapaan Kawa ini membuat hidup Andien berubah apalagi saat sudah berperan menjadi seorang Mama. Meskipun begitu, Andien sempat merasa khawatir serta takut tak bisa menjadi sosok Mama yang baik untuk anaknya.
Saat tim Popmama.com menanyakan kepadanya mengenai sempat mempertanyakan ke diri sendiri mengenai "bisa nggak ya saya menjadi Mama yang baik?" membuat Andien menyadari bahwa ada hal yang lebih parah daripada itu.
"Justru lebih parah dari itu. Bukan pertanyaan bahkan lebih ke pernyataan: 'Kayaknya saya nggak bisa jadi ibu yang baik'. Tapi saya sangat bersyukur, ketika menikah dengan Mas Ippe dan akhirnya hamil, kami berdua sepakat untuk menjalani proses ini bersama dan tidak pernah berhenti untuk saling belajar. Selain itu, saya pun bersyukur sekali karena di perjalanan hamilku, saya juga banyak bertemu dengan orang-orang yang ahli yang terus membekali kami dengan pengetahuan. Bahkan orang-orang yang selalu ada untuk memberikan support emosional dan kasih mereka," jelas Andien.
Menjalani peran sebagai seorang Mama yang hampir 3 tahun pun membuat Andien banyak belajar banyak hal. Menurutnya, menjadi orangtua itu seperti sekolah karena dijalani dari hari ke hari.
"Saya merasa masih perlu banyak belajar. Menjadi orangtua ini seperti sekolah setiap hari. Semakin saya mengenal anakku, semakin pula saya mengenal diri sendiri, sehingga semakin dalam saya mengenal hidup. Semuanya berjalan paralel dan saling terkonstelasi. Nggak ada hari tanpa belajar bahkan mengobservasi dan merefleksi," ungkap Andien.
Walau sempat merasakan perasaan negatif sama seperti manusia lainnya, namun keceriaan dari Kawa membuat Andien menjadi lebih bahagia. Seolah rasa lelahnya terbayarkan dengan melihat Kawa tumbuh menjadi sosok yang sehat serta bahagia.
"Bukan hanya keceriaannya, tetapi juga bagaimana ia tumbuh menjadi anak yang sehat, percaya diri dan sangat intuitif," tambahnya.
Semangat terus untuk Mama Andien!
6. Makna Hari Ibu untuk seorang Andien Aisyah
Sebagai seorang Mama dari satu anak, Hari Ibu untuk Andien tentu sangat bermakna. Berbagai pengalaman baik suka dan duka saat menjadi seorang Mama tentu tak akan pernah dilupakan oleh Andien.
"Hari Ibu sepertinya buatku lebih terasa ketika memposisikan diri sebagai anak dibanding menjadi seorang Mama itu sendiri. Karena saya rasa mungkin juga sama dengan banyak Mama lainnya, ketika kita menjadi Mama kita benar-benar seperti apa yang digambarkan pada lagu itu “hanya memberi tak harap kembali”. Namun, ketika memposisikan diri sebagai anak, disitu kita selalu diingatkan betapa ternyata Mama kita selama ini telah banyak memberikan kita cinta kasih yang tiada henti selama ini. Hari Ibu itu adalah simbol dan pengingat terhadap sebuah cinta yang seperti sinar mentari yang nggak pernah lelah," jelas Andien.
Andien pun berpesan bahwa menjadi orangtua untuk tidak perlu memperlihatkan dirinya selalu kuat atau sempurna. Kadang perasaan “harus kuat” muncul karena kita merasa memiliki sebuah tanggung jawab yang harus diselesaikan. Namun perlu diingat bahwa perasaan lemah, rapuh dan yang lainnya pun sangat manusiawi untuk dirasakan.
Pelantun lagu Gemintang ini mengingatkan bahwa tak perlu mengabaikan serta mengesampingkan berbagai perasaan negatif.
“Penting untuk orang-orang di sekitar dan tentunya anak untuk mengerti bahwa orangtua pun bisa saja lemah, bisa saja punya salah, bisa saja nggak kuat. Penting untuk anak merasa bahwa orangtua itu sama-sama manusia seperti dirinya,” kata Andien.
Andien pun memiliki pesan untuk semua perempuan yang merayakan Hari Ibu.
“Saya berpesan kepada para Mama di luar sana untuk saling mendukung satu sama lain. Perlu diingat bahwa dukungan sesama perempuan itu penting adanya. Ibu yang percaya diri dan bahagia dalam mengasuh anaknya, akan tercermin pada seperti apa anaknya nanti," tutup Andien.
Nah, itulah beberapa cerita menarik dari Andien mengenai masa kecilnya hingga menceritakan kedekatan ia bersama sang Mama.
Dari wawancara eksklusif yang telah dilakukan oleh Popmama.com bersama Andien, semoga ceritanya bermanfaat dan menginspirasi untuk semua orangtua lain saat sedang berjuang menjadi sosok Mama terbaik di keluarga.
Semangat dan jangan lupa untuk selalu bahagia ya, Ma!
Baca juga:
- Jalani Rumah Tangga dengan Ippe, Andien Aisyah Punya Ruang untuk Belajar dan Bertumbuh
- Eksklusif: Jadi Sosok Mama Bahagia, Andien Belajar Mencintai Diri Sendiri dan Banyak Bersyukur
- Sempat Ingin Tinggalkan Kawa, Ini Cerita Menarik Andien Saat Menyapih
#MillennialMama of the Month Edisi Desember 2019 – Andien Aisyah
Production - Popmama.com
Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Fashion & Beauty Editor - Onic Metheany
Lifestyle Editor - Novy Agrina
Fashion Stylist – Onic Metheany & Sarrah Ulfah
Reporter – Sarrah Ulfah, FX Dimas Prasetyo
Social Media - Sekar Retno Ayu
Photographer - Teddy Eka Prathama/ Pixels Photo & Videography
Videographer - Arbi Anwar Habibi/ Pixels Photo & Videography
Art Designer – Astika Alivia Pramesti
Makeup – Rossy Pramita
Hair Do – L Sofyan Harry
Andien’s Wardrobe – Danjyo Hiyoji & Ratnatrm (Siti Ratna)
Andien's Sunglasses - IZIPIZI
Kawa’s Wardrobe - Ginegersnap
Location – Pixels Studio, Jl. KH. Hasyim Asharu No. 28 A Petojo Utara, Jakarta Pusat