Meskipun kamu sudah memiliki pasangan yang sah dalam pernikahan, tentu ada saja alasan untuk tidak bisa berhubungan seksual. Kelalahan karena pekerjaan, mood, dan juga hal lainnya yang membuat aktivitas kesehatan tersebut terhambat.
Ketika kamu mengalaminya di rumah dengan pasanganmu, tentunya kamu ingin meluapkan hasrat seksualmu dengan masturbasi. Ya hal yang satu ini tentunya memiliki keasyikan tersendiri. Namun kamu harus tahu perbedaan antara dirimu saat melakukan senggama dan melakukan masturbasi.
Keduanya adalah hal berbeda bila ditinjau ulang, pastinya kamu selama ini menanggapnya hal yang sama bukan. Agar lebih memahami hal tersebut mari simak ulasan khas Popmama.com berikut ini.
1. Pengertian masturbasi
Unsplash/Dainis Graveris
Masturbasi merupakan aktivitas seksual yang dilakukan dengan cara merangsang diri sendiri. Masturbasi bisa dilakukan menggunakan alat bantu maupun tidak. Ada beragam alasan seseorang melakukan masturbasi, dari melampiaskan nafsu, menghindari hubungan seks sembarangan, sampai mengisi kebosanan.
Banyak orang yang melakukan masturbasi gak sampai sekali dalam sehari, Namun, sebagian orang bisa bermasturbasi hingga berkali-kali dalam sehari.
2. Batas jumlah masturbasi yang masih sehat dilakukan dalam sehari berbeda-beda tergantung orangnya
Freepik/Luis_Molinero
Lantas, berapa jumlah masturbasi yang aman dan sehat dalam sehari? Dilansir dari consumerhealthdigest.com, sebenarnya hingga saat ini, belum ada hasil penelitian pasti yang bisa menyebutkan berapa batas jumlah masturbasi seseorang yang masih tergolong sehat. Hal ini karena kondisi fisik dan mental seseorang benar-benar berbeda satu dengan lainnya.
Beberapa faktor penentu dari amannya seseorang dalam melakukan ritual memuaskan diri sendiri ini masturbasi mungkin adalah: asupan gizi kesehariannya, kandungan air di tubuhnya, kesehatannya saat itu dan masih banyak lagi. Meskipun begitu, para ahli tetap masih mencari tahu batas jumlah masturbasi yang aman secara rata-rata.
Editors' Pick
3. Meskipun keseringan masturbasi itu bukan hal serius tapi tetap bisa mengganggu kehidupanmu
Unsplash/Dainis Graveris
Dilansir dari youngmenshealthsite.org, memang masturbasi yang terlalu sering tidak akan menyebabkanmu rabun/buta, mandul, keropos tempurung lututnya atau bahkan jadi tumbuh rambut di telapak tanganmu.
Tetapi banyak dari kesempatan saat melakukannya di waktu yang tidak tepat, misalnya sebelum beraktivitas produktif, akan membuatmu merasa kelelahan apalagi jika kamu pria (hormon berpengaruh) yang justru menjadikanmu mengantuk saat harus mengerjakan sesuatu.
Selama masturbasi yang kamu lakukan secara tertutup (bukan di tempat umum) atau kamu tidak menggunakan alat-alat bantu maupun cara yang berisiko, masturbasi itu sehat kok. Kamu lah yang harus mengontrol situasi dan kondisi yang tepat untuk melakukannya.
4. Parameter bahwa masturbasi yang kamu lakukan sudah berlebihan
Unsplash/Dainis Graveris
Untuk membuat tidur nyenyak, masturbasi memang bisa bermanfaat. Namun sebelum berkegiatan rutin, itu justru akan membuatmu lelah dan sangat tidak produktif. Dilansir dari askmen, masturbasi sebagian besar mempengaruhi justru kehidupan sosialmu, apalagi kalau kamu lebih memilih menghibur diri dengan masturbasi dibanding hal lainnya.
Selain itu, tanda-tanda fisik juga bisa jadi parameternya, misalnya: alat kelaminmu yang terlalu sering atau lama dimainkan sampai lecet, terluka, memerah jauh lebih dari biasanya, terasa ngilu ataupun susah lagi terangsang. Itu tandanya kamu sudah terlalu sering masturbasi melebihi batas toleransi untuk tubuhmu.
Dengan kondisi fisik dan mental yang prima, setidaknya batas jumlah masturbasi yang dianjurkan adalah rata-rata 2-3 kali dalam sehari.
5. Beda masturbasi dengan hubungan seksual langsung
Unpslash/Womanizer WOW Tech
Pria bisa merasakan orgasme melalui masturbasi, tetapi belum tentu bisa mendapatkan kepuasan seksual dari aktivitas tersebut. Pasalnya, dalam proses masturbasi tidak disertai keterlibatan emosional yang berperan penting dalam tercapainya kepuasan seksual.
Sebenarnya masturbasi sama dengan hubungan seksual. Bedanya terletak pada rangsangan seksual yang diterima. Rangsangan seksual secara fisik pada masturbasi diberikan oleh diri sendiri, ditambah rangsangan psikis berupa erotisme dalam dunia khayalan.
6. Untuk mengetahui apakah kamu masturbasi melebihi batas atau tidak, kamu bisa menjawab beberapa pertanyaan berikut ini
Pexel/Helmi Lutvyandi
Dilansir dari thehealthorange, terdapat kasus-kasus tertentu di mana kebiasaan masturbasi sudah dianggap pada taraf kecanduan, sama halnya dengan kecanduan seks. Untuk mengetahui apakah kamu mengalami kecanduan itu, tanyakan empat pertanyaan berikut pada dirimu sendiri:
Apakah kamu lebih memilih menghabiskan waktu dengan kocokan dan belaian tanganmu sendiri dibandingkan menghabiskan waktu bersama teman-temanmu?
Apakah kamu sering kepikiran soal dampak dan efek masturbasi sampai-sampai membuatmu cemas?
Apakah kamu sering terlambat sesuatu, ingkar/membatalkan janji atau lupa waktu karena kamu sibuk masturbasi?
Apakah saking seringnya kamu masturbasi sampai membuat jadwalmu kacau dan rencana harianmu banyak yang berantakan serta tak terurus?
Kalau kamu menjawab “ya” walaupun hanya satu pertanyaan saja, besar kemungkinan bahwa kamu telah masturbasi melampaui batas dirimu. Pembahasan ini terutama dari aspek kehidupan sosialmu. Jika memang kamu mengalaminya, segeralah berkonsultasi pada ahli medis atau tenaga ahli terkait, agar kamu mendapatkan penanganan yang sesuai.
Nah Ma sudah tahu kan bedanya masturbasi dengan berhubungan seksual langsung, beserta efek yang ditimbulkan jikalau kamu terpaksa ingin melakukannya. Oleh karena itu, jika kamu memang harus masturbasi, pastikan masih dalam batas wajar, ya!