Buku Tak Kenal Maka Taaruf karya Mim Yudiarto mendapatkan mendapat perhatian dari beberapa kampus. Hal ini membuatnya diundang ke beberapa kampus, di antaranya UIN Jakarta, Universitas Muhammadiyah Malang, dan Universitas Brawijaya.
Alasan mengapa dirinya diundang untuk menggelar acara bedah isi bukunya. Tak hanya itu, karena memiliki tema cerita yang menarik, buku Tak Kenal Maka Taaruf akan diadaptasikan sebagai film.
Apa yang membuat buku tersebut menjadi menarik untuk orang-orang, ya? Kali ini Popmama.com telah merangkum terkait beberapa fakta buku Tak Kenal Maka Taaruf karya Mim Yudiarto.
Yuk, simak isi bukunya!
Kumpulan Fakta Buku Tak Kenal Maka Taaruf Karya Mim Yudiarto
1. Zoya dan Faris jadi tokoh utama buku Tak Kenal Maka Taaruf
Youtube.com/IPBPRESS1
Zoya, mahasiswi kedokteran. Zoya begitu menawan mirip artis Korea Kim Jisoo dan anggun seperti Putri Indonesa. Sebagai perempuan muda, Zoya memegang teguh kaidah-kaidah agama. Ia memiliki prinsip kuat tentang konsep pernikahan tanpa pacaran.
Suatu hari Zoya bertemu dengan Faris, mahasiswa teknologi kelautan, ganteng, tinggi, vokalis band, pintar dan unik. Zoya benci pada pandangan pertama kepada Faris. Zoya merasa sangat terganggu dengan suara bising motor Faris setiap kali pergi salat ke masjid kampus.
Melalui kisah-kisah yang terangkai di dalamnya, kita akan menyadari bahwa takdir sering kali bersembunyi di balik setiap perjumpaan. Dengan hati yang terbuka, temukanlah keindahan dalam perbedaan dan kita juga akan menemukan makna mendalam dibalik setiap "tak kenal" yang terucap.
Semoga novel Tak Kenal Maka Taaruf tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sebuah perjalanan rohaniah yang mendalam. Mari bersama-sama merenung, terharu, tertawa, dan ikut menyelami, seiring kita menelusuri liku-liku cerita yang mengajarkan bahwa cinta sejati sering kali dimulai dari taaruf.
Editors' Pick
2. Proses penulisan buku oleh Mim Yudiarto
Pexels/Emily
Mim Yudiarto, selaku penulis buku Tak Kenal Maka Taaruf menjelaskan proses kreatif buku tersebut beserta apa yang menginspirasinya. Pada awal ia menulis buku ini karena untuk menjawab dari tantangan teman-temannya.
Apalagi Mim Yudiarto dikenal sebagai penulis novel thriller. Tetapi, karena sebuah tantangan, Mim Yudiarto dipaksa untuk menulis buku yang tidak biasanya ia tulis, yakni komedi romantis. Pada akhirnya menulis novel dengan balutan judul yang terkesan religius semakin cocok dibaca untuk anak muda.
Tak perlu memakan waktu lama, penulis dengan gaya nyentrik dan berambut gondrong ini menjelaskan proses penulisan buku Tak Kenal Maka Taaruf hanya memakan waktu 8 hari. Alasan mengapa ia bisa cepat dalam menyusun bukunya karena telah memilih latar tempat yang sudah sangat dikenalnya, sehingga memudahkannya dalam menyusun alur cerita.
3. Isi buku Tak Kenal Maka Taaruf yang hanya condong ke ranah agama
Youtube.com/IPBPRESS1
Buku yang menjadi novel inspiratif dan edukatif yang dibalut dengan humor ini membahas tentang taaruf. Tak hanya condong ke agama Islam, tetapi juga relate dengan kehidupan anak muda saat ini.
Walau terkandung pesan religi yang positif, buku ini dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami.
Buku Tak Kenal Maka Taaruf dengan paduan nuansa religi, romansa, komedi ini dianggap sebagai jendela dunia yang memperlihatkan bagaimana pencarian jodoh dapat dilakukan dalam kehidupan anak muda dengan lebih menyenangkan.
4. Buku ini terbit dengan 226 halaman
Pexels/Pixabay
Buku ciptaan Mim Yudiarto ini terdiri sebanyak 226 halaman. Buku yang berjudul Tak Kenal Maka Taaruf telah diterbitkan sejak 2023 oleh Penerbit IPB Press.
Buku ini menggambarkan taaruf sebagai sebuah proses seru dalam mencari jodoh, dengan sedikit konflik, namun dekat dengan kehidupan mahasiswa.
5. Buku Tak Kenal Maka Taaruf akan segera diadaptasikan sebagai film
Pixabay/Iqbalstock
Ketenaran buku karya Mim Yudiarto ini akhirnya akan segera diadaptasikan sebagai sebuah film setelah menggemparkan dunia sastra tanah air karena menghadirkan tema-tema berkesan yaitu religi, romansa, komedi, dan memiliki nilai edukasi.
Rencananya, film ini akan disutradarai oleh sutradara film Dilan alias Fajar Bustomi. Kehadiran Fajar Bustom memberi harapan agar film adaptasinya tetap setia pada esensi dan pesan novelnya.
Film ini akan dibintangi oleh Saskia Chadwick, Fadi Alaydrus, Dinda Mahira, Ika Dihardjo, Maghara Adipura hingga Wina Marrino.
Selama proses pembuatan film, Mim Yudiarto berharap pengalaman dan kepekaan Whida terhadap materi cerita, keikutsertaannya menjadi jaminan nuansa dan karakter novel benar-benar tersampaikan dalam versi film. Film ini diperkirakan tayang di bioskop pada akhir tahun 2024.
Itulah rangkuman terkait fakta buku Tak Kenal Maka Taaruf karya Mim Yudiarto. Untuk kamu yang masih berada di fase belum menikah, apakah tertarik untuk membaca buku ini?
