Pahala Mencium Istri dalam Islam, Jadi Bentuk Kasih Sayang
Dalam membangun rumah tangga, seharusnya suami istri bisa saling rukun
13 Juli 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam kehidupan rumah tangga, Islam tidak hanya mengatur tugas dan tanggung jawab suami istri, namun juga menekankan pentingnya kehangatan, kasih sayang, dan keintiman suatu hubungan. Salah satu bentuk kemesraan yang kerap dianggap sepele, namun bernilai besar adalah mencium istri.
Perbuatan sederhana ini, jika dilakukan dengan niat baik dan dalam konteks yang benar, tidak hanya mempererat hubungan suami istri, tetapi juga bisa menjadi sumber pahala. Mencium seorang istri sebagai ungkapan kasih sayang bukan hanya sekadar tindakan fisik, tetapi juga merupakan perbuatan baik yang akan dibalas pahala oleh Allah SWT.
Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum tentang pahala mencium istri dalam Islam.
Editors' Pick
Memberikan Kasih Sayang dan Kebaikan kepada Istri
Istri pastinya membutuhkan kasih sayang suaminya. Memberikan kasih sayang secara lemah lembut termasuk mencium istri merupakan bagian dari akhlak baik yang dianjurkan dalam Islam. Seperti yang dijelaskan oleh dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُول اللَّه صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ : أَكْمَل الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهمْ خُلُقًا، وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ
Artinya:
“Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya di antara mereka. Dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya” (HR. At-Tirmidzi No. 1162)
Selain dari hadis di atas, ada juga hadis lain yang meriwayatkan untuk berbuat baik kepada istri. Adapun hadisnya berikut ini:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: خياركم خياركم لنسائهم
Artinya:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap perempuannya (istrinya).” (HR. Ibnu Majah No. 1978)
عن النبي صلى الله عليه وسلم، قال: خيركم خيركم لأهله، وأنا خيركم لأهلي
Artinya:
“Dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap keluarganya (istrinya). Dan aku adalah orang terbaik di antara kalian terhadap keluargaku (istriku).” (HR. Ibnu Majah No. 1977)
Pahala dalam Hubungan Suami Istri
Ada sebuah hadis yang secara spesifik membahas tentang hubungan suami istri, bukan mencium istri. Namun, jika dipahami lagi kalau setiap keintiman dalam bentuk apa pun yang dilakukan dengan niat baik dan dalam ikatan pernikahan bisa memperoleh pahala. Seperti yang dijelaskan dalam hadis satu ini:
قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَأْتِى أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ قَالَ « أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِى حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِى الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ
Artinya:
“Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah (jika) salah seorang di antara kami memenuhi syahwatnya, ia mendapat pahala?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tahukah engkau jika seseorang memenuhi syahwatnya pada yang haram, dia berdosa. Demikian pula jika ia memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, ia mendapat pahala.” (HR. Muslim no. 2376)
Berbuat Kasar kepada Istri Membuat Pahala Berkurang
Sesungguhnya manusia diciptakan berpasang-pasangan, maka dari itulah laki-laki dan perempuan hendaknya menikah dan membangun keluarga bersama secara rukun. Begitu pula hubungan suami istri, jangan sampai terlibat cekcok karena bisa-bisa pahalanya berkurang. Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah SWT:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَن تَرِثُوا۟ ٱلنِّسَآءَ كَرْهًا ۖ وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا۟ بِبَعْضِ مَآ ءَاتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّآ أَن يَأْتِينَ بِفَٰحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوهُنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ ۚ فَإِن كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَيَجْعَلَ ٱللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (Q.S. An-Nisa:19)
Itulah rangkuman terkait pahala mencium istri dalam Islam. Apakah Papa sudah melakukan amal baik ini kepada pasangan?
Baca juga:
- Hukum Suami Perhitungan terhadap Istri dalam Islam
- Hukum Suami Tidur di Pangkuan Istri Menurut Islam, Sangat Dianjurkan
- Hukum Suami Meninggalkan Istri Lebih dari 3 Hari, Boleh atau Tidak?