6 Pelajaran dari Karakter Film Bila Esok Ibu Tiada, Banyak Pesan Haru
Film ini mengajarkan agar selalu menyisihkan waktu untuk keluarga, terutama kepada sosok mama
5 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Adaptasi novel best seller, film Bila Esok Ibu Tiada sukses memikat hati penonton dan menjadi salah satu film drama Indonesia yang paling dinantikan.
Film Bila Esok Ibu Tiada mengisahkan tentang sosok mama yang harus berjuang membesarkan keempat anaknya setelah kehilangan suami tercinta. Tetapi, keempat anaknya itu mulai sibuk dengan kehidupan masing-masing, yang menyebabkan hubungan mereka perlahan merenggang.
Dengan dibintangi oleh sederet aktor dan aktris ternama, film ini menyajikan kisah keluarga yang penuh makna. Di balik film Bila Esok Ibu Tiada, terdapat sejumlah pelajaran berharga tentang cinta, keluarga, dan kehidupan yang dapat diambil. Kira-kira apa saja, ya?
Berikut Popmama.com telah merangkum terkait pelajaran dari karakter film Bila Esok Ibu Tiada.
Yuk, simak pelajaran dari film yang satu ini!
Deretan Pelajaran Cinta Film Bila Ibu Esok Tiada
1. Rahmi adalah sosok mama yang selalu menyayangi anak-anaknya
Rahmi, mama dari keempat anak di film Bila Esok Ibu Tiada itu merupakan sosok mama yang sangat menyayangi anak-anaknya. Rahmi ingin menjadi sosok mama yang tak mau membebani anak-anaknya, apalagi kondisi kesehatannya yang kian memburuk.
Ia juga menjadi sosok penengah untuk anak-anaknya ketika tengah ribut dalam suatu perkara dan akhirnya bisa mendamaikan mereka.
Editors' Pick
2. Ranika adalah anak pertama yang selalu berkorban untuk keluarganya
Ranika, anak pertama sekaligus kakak sulung dari empat bersaudara itu selalu mengorbankan segala sesuatu untuk keluarganya, terutama kepada mamanya.
Semenjak kepergian sang papa, Ranika harus menjadi tulang punggung keluarga dan fokus pada pekerjaannya tanpa peduli dengan dirinya sendiri, bahkan untuk urusan asmaranya.
Sedari kecil, Ranika juga diajarkan papanya untuk selalu bekerja keras dan selalu memantau serta bertanggung jawab kepada adik-adiknya. Hal ini diungkapkan oleh Ranika ketika dirinya diundang ke dalam acara talkshow.
3. Rangga adalah anak kedua yang ingin membuat mama dan istrinya bangga terhadap dirinya
Rangga, anak kedua dari empat bersaudara itu mempunyai mimpi yang tinggi, yakni menjadi seorang musisi yang terkenal. Alasan dirinya ingin menjadi seorang musisi karena ia mau membuat bangga mama serta istrinya.
Namun, semua itu harus dilalui dengan berbagai tantangan. Sang istri juga selalu mendukung Rangga di segala situasi, baik itu suka maupun duka.
Setelah mamanya meninggal, impiannya sebagai musisi baru terwujud. Impiannya itu juga berhasil tercapai berkat doa sang mama dan usahanya.
4. Rania adalah anak ketiga yang bekerja keras membantu keluarganya
Rania, anak ketiga dari empat bersaudara itu juga menjadi sosok yang bekerja keras untuk membantu keluarganya, sama dengan Ranika. Rania yang memiliki karier sebagai artis biasa, mempunyai impian sebagai artis ternama dan ingin menunjukkan kepada keluarganya.
Rania juga menjadi sosok yang sangat mengkhawatirkan mamanya, seperti saat mamanya pergi meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan dia dan saudara-saudaranya yang lain.
Ketika mamanya meninggal dunia, Rania menjadi satu-satunya anggota keluarga yang tidak bisa melihat mamanya untuk terakhir kalinya dikarenakan dia dibawa oleh polisi.
5. Hening adalah anak keempat yang selalu hadir untuk mamanya
Hening, anak keempat sekaligus anak bungsu dari empat bersaudara itu menjadi sosok anak yang senantiasa menemani serta menyisihkan waktunya untuk sang mama di rumah.
Namun, di balik itu semua sebenarnya Hening juga mempermasalahkan mengapa kakak-kakaknya tidak bisa memberikan waktu untuk sang mama. Hal ini dikarenakan ketiga kakaknya itu sibuk dengan urusannya masing-masing.
Hening sendiri menjadi anak yang selalu ada ketika mama dan kakaknya membutuhkannya. Bahkan, di saat-saat terakhir mamanya pergi meninggalkan dunia untuk selama-lamanya, Hening menjadi anak yang tetap berada di samping mamanya.
6. Sebagai anak harus peduli dengan kondisi orangtua, terutama kepada seorang mama
Dalam film Bila Esok Ibu Tiada, keempat anaknya itu dikisahkan fokus pada dunianya masing-masing. Bahkan, ketika Rahmi sakit dan ingin berobat, tak ada satu pun anaknya menemani dirinya ke dokter.
Apalagi dirinya hanya bisa mengandalkan anak-anaknya dikarenakan suaminya telah meninggal dunia.
Walaupun begitu, Rahmi tidak ingin membebani keempat anaknya itu. Namun, dengan kondisinya yang seperti itu seharusnya keempat anaknya itu bisa sadar dan peduli dengan kesehatan sang mama.
Pelajaran yang bisa diambil dari film ini ialah di tengah kesibukan sekali pun, sebagai anak harus bisa membagi waktunya untuk fokus dan peduli dengan kondisi orangtua, terutama kepada orang yang telah melahirkan kita.
Itulah rangkuman terkait pelajaran cinta film Bila Esok Ibu Tiada. Selagi seorang mama masih ada di dalam hidupmu, cobalah luangkan waktumu untuknya, ya.
Baca juga:
- 9 Fakta dan Sinopsis Film Do Patti, Ada Kriti Sanon dan Shaheer Sheikh
- 5 Fakta dan Sinopsis Film Cinta dalam Ikhlas
- 7 Fakta dan Sinopsis Film Bila Esok Ibu Tiada, Kisah Haru Keluarga