Hukum Suami Istri Ciuman di Bulan Puasa, Bisa Mubah dan Makruh
Hukum suami istri ciuman saat puasa menjadi hal yang sering diperbedabatkan ketika Ramadan
20 Februari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa hal kerap menjadi peredebatan setiap kali menjelang bulan Ramadan. Salah satu di antaranya mengenai pendapat bermesraan pada waktu berpuasa.
Pada hakikatnya, kita harus menghindari segala hal yang membatalkan puasa. Salah satu yang membatalkan puasa ialah inzal atau ejakulasi dan juga bersetubuh meski tanpa ejakulasi.
Mencium istri tidak akan membatalkan puasa. Namun, hal tersebut bisa berujung pada interaksi seksual lainnya yang membuat pembahasan hukumnya tidak bisa sederhana lagi.
Menurut beberapa mayoritas ulama, bermesraan dengan istri sah saat berpuasa adalah makruh karena dapat merusak kesempurnaan puasa jika tidak dapat mengontrolnya. Akan tetapi, hal tersebut juga bisa menjadi haram apabila inzal.
Berikut pembahasan tentang hukum suami istri ciuman di bulan puasa yang sudah Popmama.com secara lebih detail. Informasi ini bisa membantu kamu memahami perkara tersebut.
Yuk, disimak!
Dibolehkan untuk Menunjukkan Kasih Sayang
Tidak menjadi masalah jika seorang suami mencium istri atau sebaliknya tanpa disertai nafsu. Ciuman tersebut misalnya ketika kamu ingin menunjukkan kasih sayang dan berpamitan.
Para ulama pun menggolongkan ciuman ke dalam perkara yang dimakruhkan ketika berpuasa jika ciuman itu membangkitkan nafsu. Tentunya, ini berlaku hanya untuk pasangan suami istri. Selain itu, jelas hukumnya haram.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا، قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «يُقَبِّلُ وَهُوَ صَائِمٌ، وَيُبَاشِرُ وَهُوَ صَائِمٌ، وَلَكِنَّهُ أَمْلَكُكُمْ لِأَرَبِهِ. وَفِيْ رِوَايَةٍ لِمُسْلِمِ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَبِّلُ فِي شَهْرِ الصَّوْمِ
"Dari Aisyah RA, ia berkata: Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam pernah menciumku ketika beliau sedang puasa dan pernah mencumbuku ketika sedang puasa, namun beliau memang seorang yang paling bisa mengendalikan nafsunya di antara kalian.'" (HR. Muslim).
Editors' Pick
Perbedaan Usia Memengaruhi
وعَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه: أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآله وَسَلَّمَ عَنْ الْمُبَاشَرَةِ لِلصَّائِمِ، فَرَخَّصَ لَهُ، وَأَتَاهُ آخَرُ فَسَأَلَهُ فَنَهَاهُ، فَإِذَا الَّذِى رَخَّصَ لَهُ شَيْخٌ، وَالَّذِى نَهَاهُ شَابٌّ
"Dari Abu Hurairah RA, beliau berkata: seorang lelaki menanyakan hukum bercumbu dengan istri saat puasa, dan Rasul membolehkannya. Namun, saat lelaki lain menanyakan hal yang sama, beliau melarangnya. Orang yang dibolehkan adalah seorang tua, dan yang dilarang seorang anak muda.” (HR. Abu Dawud)
Para ulama melakukan istinbat hukum tersebut dari hadis riwayat Abu Dawud yang bersumber dari Abu Hurairah. Dalam hadis tentang memberi ciuman tersebut, Rasulullah melarang kaum muda dan memperbolehkan orangtua yang telah lanjut usia.