Kisah Cinta Nabi Sulaiman dan Keislaman Ratu Balqis menurut Al-Qur'an
Nabi Sulaiman berhasil memberikan hidayah pada Ratu Balqis sebelum menjadikannya istri
25 Februari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nabi Sulaiman a.s. adalah salah satu nabi yang mendapatkan berbagai mukjizat dari Allah SWT. Nabi Sulaiman a.s. dapat berbicara dengan hewan dan memimpin kerajaan dari segala jenis makhluk hidup, termasuk jin.
Nabi Sulaiman a.s. juga merupakan keturunan dari seorang nabi, yakni Nabi Daud. Sebagaimana tercantum dalam Surah Sad ayat 30 yang menyatakan demikian.
وَوَهَبۡنَا لِدَاوٗدَ سُلَيۡمٰنَ ؕ نِعۡمَ الۡعَبۡدُ ؕ اِنَّـهٗۤ اَوَّابٌ ؕ
"Dan kepada Dawud Kami karuniakan (anak bernama) Sulaiman; dia adalah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah)." QS Sad 38:30
Banyak kisah yang menceritakan tentang perjalanan Nabi Sulaiman a.s. Salah satunya dalam Surah An-Naml ayat 20 sampai 44 yang menceritakan bagaimana pertemuan antara Nabi Sulaiman a.s. dan Ratu Balqis.
Nah, kali ini Popmama.com akan membagikan kisah tentang awal dari kisah cinta Nabi Sulaiman dan keislaman Ratu Balqis yang terdapat dalam Al-Qur'an.
Yuk, disimak fakta kisah cintanya!
1. Berawal dari kabar yang disampaikan oleh burung hud-hud
Ketika dalam perjalanan menuju suatu negeri yang diketahui adalah Yaman, Nabi Sulaiman menyadari jika burung hud-hud tidak berada di dalam barisan pasukannya. Ia pun bertanya-tanya tentang hal tersebut.
وَتَفَقَّدَ الطَّيۡرَ فَقَالَ مَا لِىَ لَاۤ اَرَى الۡهُدۡهُدَ ۖ اَمۡ كَانَ مِنَ الۡغَآٮِٕبِيۡنَ ٢٠
"Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata, 'Mengapa aku tidak melihat Hud-hud, apakah ia termasuk yang absen (tidak hadir)?'" QS An-Naml 27:20
لَاُعَذِّبَـنَّهٗ عَذَابًا شَدِيۡدًا اَوۡ لَا۟اَذۡبَحَنَّهٗۤ اَوۡ لَيَاۡتِيَنِّىۡ بِسُلۡطٰنٍ مُّبِيۡنٍ ٢١
"Pasti akan ku hukum ia dengan hukuman yang berat atau ku sembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas." QS An-Naml 27:21
Tidak lama kemudian, burung hud-hud pun datang membawa jawaban. Ia datang dari negeri Saba. Di sana ia menemukan negeri yang dipimpin oleh seorang perempuan.
فَمَكَثَ غَيۡرَ بَعِيۡدٍ فَقَالَ اَحَطْتُّ بِمَا لَمۡ تُحِطۡ بِهٖ وَ جِئۡتُكَ مِنۡ سَبَاٍۢ بِنَبَاٍ يَّقِيۡنٍ ٢٢
"Maka tidak lama kemudian (datanglah Hud-hud), lalu ia berkata, 'Aku telah mengetahui sesuatu yang belum engkau ketahui. Aku datang kepadamu dari negeri Saba` membawa suatu berita yang meyakinkan.'" QS An-Naml 27:22
اِنِّىۡ وَجَدتُّ امۡرَاَةً تَمۡلِكُهُمۡ وَاُوۡتِيَتۡ مِنۡ كُلِّ شَىۡءٍ وَّلَهَا عَرۡشٌ عَظِيۡمٌ ٢٣
"Sungguh, ku dapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar." QS An-Naml 27:23
وَجَدْتُّهَا وَقَوۡمَهَا يَسۡجُدُوۡنَ لِلشَّمۡسِ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيۡطٰنُ اَعۡمَالَهُمۡ فَصَدَّهُمۡ عَنِ السَّبِيۡلِ فَهُمۡ لَا يَهۡتَدُوۡنَۙ ٢٤
"Aku (burung Hud) dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allah; dan setan telah menjadikan tampak indah bagi mereka perbuatan-perbuatan (buruk) mereka, sehingga menghalangi mereka dari jalan (Allah), maka mereka tidak mendapat petunjuk," QS An-Naml 27:24
Editors' Pick
2. Nabi Sulaiman a.s. mencari tahu kebenaran info yang diberikan oleh burung Hud-hud
Mendengar kabar dari burung Hud tersebut, Nabi Sulaiman a.s. tidak lantas langsung percaya. Ia pun mencoba mencari tahu kebenaran tersebut dengan mengirimkan surat ke negeri yang dimaksud.
قَالَ سَنَـنۡظُرُ اَصَدَقۡتَ اَمۡ كُنۡتَ مِنَ الۡكٰذِبِيۡنَ ٢٧
"Dia (Sulaiman) berkata, 'Akan kami lihat, apa kamu benar, atau termasuk yang berdusta.'" QS An-Naml 27:27
اِذۡهَبْ بِّكِتٰبِىۡ هٰذَا فَاَلۡقِهۡ اِلَيۡهِمۡ ثُمَّ تَوَلَّ عَنۡهُمۡ فَانْظُرۡ مَاذَا يَرۡجِعُوۡنَ٢٨
"Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkanlah kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan." QS An-Naml 27:28
Surat tersebut langsung sampai pada pemimpin negeri tersebut, yakni Ratu Balqis. Surat tersebut bukan berisi ancaman, melainkan berisi ajakan datang kepada Nabi Sulaiman a.s. dalam keadaan berserah diri.
اِنَّهٗ مِنۡ سُلَيۡمٰنَ وَاِنَّهٗ بِسۡمِ اللّٰهِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِيۡمِۙ ٣٠
"Sesungguhnya (surat) itu dari Sulaiman yang isinya, 'Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,'" QS An-Naml 27:30
اَلَّا تَعۡلُوۡا عَلَىَّ وَاۡتُوۡنِىۡ مُسۡلِمِيۡنَ٣١
"janganlah engkau berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri." QS An-Naml 27:31
3. Ratu Balqis meminta pendapat para pembesar dan mengirimkan hadian untuk Nabi Sulaiman a.s.
Ratu Balqis nampak kebingungan dalam menentukan keputusan dan tindakan apa yang selanjutnya diambil untuk merespons surat tersebut. Ia pun meminta pendapat pada para pembesar di negeri itu.
قَالَتۡ يٰۤاَيُّهَا الۡمَلَؤُا اَفۡتُوۡنِىۡ فِىۡۤ اَمۡرِىۡۚ مَا كُنۡتُ قَاطِعَةً اَمۡرًا حَتّٰى تَشۡهَدُوۡنِ ٣٢
"Dia (Balqis) berkata, 'Wahai para pembesar! Berilah aku pertimbangan dalam perkaraku (ini). Aku tidak pernah memutuskan suatu perkara sebelum kamu hadir dalam majelis(ku).'" QS An-Naml 27:32
Para pembesar pun menjawab jika negerinya memiliki kekuatan dan keberanian yang luar biasa. Namun, mereka menyerahkan kembali keputusan final kepada Ratu Balqis dan mengingatkannya untuk mempertimbangkan apa yang akan dia perintahkan.
Ratu Balqis mengira jika kerajaan Nabi Sulaiman a.s. merupakan kerajaan yang memiliki sikap yang sama dengan kerajaan lainnya. Ia mengira bahwa apabila raja-raja menaklukkan suatu negeri, mereka tentu membinasakannya dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina.
Dengan begitu, Ratu Balqis mencoba untuk mengirimkan hadiah kepada Nabi Sulaiman a.s. melalui utusannya. Hal ini dilakukan untuk melihat apa yang akan diberikan kembali oleh Nabi Sulaiman a.s.
وَاِنِّىۡ مُرۡسِلَةٌ اِلَيۡهِمۡ بِهَدِيَّةٍ فَنٰظِرَةٌۢ بِمَ يَرۡجِعُ الۡمُرۡسَلُوۡنَ ٣٥
"Dan sungguh, aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan (membawa) hadiah, dan (aku) akan menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh para utusan itu." QS An-Naml 27:35
4. Nabi Sulaiman a.s. menolak hadiah yang diberikan dan membuat Ratu Balqis datang menemuinya
Ketika hadiah itu sampai pada Nabi Sulaiman a.s., ia merasa marah dan menolak hadiah tersebut. Ia pun memerintahkan utusan Ratu Balqis untuk kembali menyampaikan pesan.
فَلَمَّا جَآءَ سُلَيۡمٰنَ قَالَ اَتُمِدُّوۡنَنِ بِمَالٍفَمَاۤ اٰتٰٮنِۦَ اللّٰهُ خَيۡرٌ مِّمَّاۤ اٰتٰٮكُمۡۚ بَلۡ اَنۡـتُمۡ بِهَدِيَّتِكُمۡ تَفۡرَحُوۡنَ ٣٦
"Maka ketika para (utusan itu) sampai kepada Sulaiman, dia (Sulaiman) berkata, 'Apakah kamu akan memberi harta kepadaku? Apa yang Allah berikan kepadaku lebih baik daripada apa yang Allah berikan kepadamu; tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu.'"
اِرۡجِعۡ اِلَيۡهِمۡ فَلَنَاۡتِيَنَّهُمۡ بِجُنُوۡدٍ لَّا قِبَلَ لَهُمۡ بِهَا وَلَـنُخۡرِجَنَّهُمۡ مِّنۡهَاۤ اَذِلَّةً وَّهُمۡ صٰغِرُوۡنَ ٣٧
"Kembalilah kepada mereka! Sungguh, Kami pasti akan mendatangi mereka dengan bala tentara yang mereka tidak mampu melawannya, dan akan kami usir mereka dari negeri itu (Saba`) secara terhina dan mereka akan menjadi (tawanan) yang hina dina."
Tentu saja hal ini membuat Ratu Balqis harus menemui Nabi Sulaiman a.s. untuk menghindari konflik yang merugikan rakyatnya. Saat Ratu Balqis sedang dalam perjalanan, Nabi Sulaiman a.s. menyerukan sesuatu kepada pasukannya.
قَالَ يٰۤاَيُّهَا الۡمَلَؤُا اَيُّكُمۡ يَاۡتِيۡنِىۡ بِعَرۡشِهَا قَبۡلَ اَنۡ يَّاۡتُوۡنِىۡ مُسۡلِمِيۡنَ ٣٨
"Dia (Sulaiman) berkata, 'Wahai para pembesar! Siapakah di antara kamu yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku menyerahkan diri?'" QS An-Naml 27:38
Nabi Sulaiman a.s. pun mendapatkan beberapa jawaban. Salah satunya ada yang bisa melakukannya sebelum nabi beranjak dari tempat duudknya, lalu ada juga yang menyanggupinya dalam sekali kedipan mata.
قَالَ عِفۡرِيۡتٌ مِّنَ الۡجِنِّ اَنَا اٰتِيۡكَ بِهٖ قَبۡلَ اَنۡ تَقُوۡمَ مِنۡ مَّقَامِكَۚ وَاِنِّىۡ عَلَيۡهِ لَـقَوِىٌّ اَمِيۡنٌ٣٩
"Ifrit dalam golongan jin berkata, 'Akulah yang akan membawanya kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu; dan sungguh, aku kuat melakukannya dan dapat dipercaya.'" QS An-Naml 27:39
قَالَ الَّذِىۡ عِنۡدَهٗ عِلۡمٌ مِّنَ الۡـكِتٰبِ اَنَا اٰتِيۡكَ بِهٖ قَبۡلَ اَنۡ يَّرۡتَدَّ اِلَيۡكَ طَرۡفُكَؕ فَلَمَّا رَاٰهُ مُسۡتَقِرًّا عِنۡدَهٗ قَالَ هٰذَا مِنۡ فَضۡلِ رَبِّىۡۖ لِيَبۡلُوَنِىۡٓ ءَاَشۡكُرُ اَمۡ اَكۡفُرُؕ وَمَنۡ شَكَرَ فَاِنَّمَا يَشۡكُرُ لِنَفۡسِهٖۚ وَمَنۡ كَفَرَ فَاِنَّ رَبِّىۡ غَنِىٌّ كَرِيۡمٌ ٤٠
"Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, 'Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip." Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, "Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Barang siapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barang siapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya, Mahamulia.'" QS An-Naml 27:40
5. Ratu Balqis berkunjung ke istana Nabi Sulaiman a.s. dan beriman kepada Allah Swt.
Tidak hanya memindahkan, Nabi Sulaiman a.s. juga memerintahkan agar memodifikasi istana Ratu Balqis. Hal itu ditujukan untuk menunjukkan kuasa Allah SWT dan membuat Ratu Balqis menerima firman-Nya.
قَالَ نَكِّرُوۡا لَهَا عَرۡشَهَا نَـنۡظُرۡ اَتَهۡتَدِىۡۤ اَمۡ تَكُوۡنُ مِنَ الَّذِيۡنَ لَا يَهۡتَدُوۡنَ ٤١
"Dia (Sulaiman) berkata, 'Ubahlah untuknya singgasananya; kita akan melihat apakah dia (Balqis) mengenal; atau tidak mengenalnya lagi.'"
فَلَمَّا جَآءَتۡ قِيۡلَ اَهٰكَذَا عَرۡشُكِؕ قَالَتۡ كَاَنَّهٗ هُوَۚ وَاُوۡتِيۡنَا الۡعِلۡمَ مِنۡ قَبۡلِهَا وَ كُنَّا مُسۡلِمِيۡنَ٤٢
"Maka ketika dia (Balqis) datang, ditanyakanlah (kepadanya), 'Serupa inikah singgasanamu?' Dia (Balqis) menjawab, 'Seakan-akan itulah dia.' (Dan dia Balqis berkata), 'Kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).'"
Kemudian, Nabi Sulaiman a.s. mengajak Ratu Balqis untuk memasuki istana tersebut. Di dalamnya, Ratu Balqis dibuat kagum dengan keindahan yang belum pernah ia temukan. Hal itu pun membuatnya berserah diri kepada Allah Swt.
قِيۡلَ لَهَا ادۡخُلِى الصَّرۡحَ ۚ فَلَمَّا رَاَتۡهُ حَسِبَـتۡهُ لُـجَّةً وَّكَشَفَتۡ عَنۡ سَاقَيۡهَا ؕ قَالَ اِنَّهٗ صَرۡحٌ مُّمَرَّدٌ مِّنۡ قَوَارِيۡرَ ۙ قَالَتۡ رَبِّ اِنِّىۡ ظَلَمۡتُ نَـفۡسِىۡ وَ اَسۡلَمۡتُ مَعَ سُلَيۡمٰنَ لِلّٰهِ رَبِّ الۡعٰلَمِيۡنَ٤٤
"Dikatakan kepadanya (Balqis), 'Masuklah ke dalam istana.' Maka ketika dia (Balqis) melihat (lantai istana) itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya (penutup) kedua betisnya, Dia (Sulaiman) berkata, 'Sesungguhnya ini hanyalah lantai istana yang dilapisi kaca.' Dia (Balqis) berkata, 'Ya Tuhanku, sungguh, aku telah berbuat zalim terhadap diriku. Aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan seluruh alam.'"
Tidak berhenti sampai di sana, dikisahkan dalam beberapa riwayat jika nantinya Ratu Balqis akan menjadi salah satu istri dari Nabi Sulaiman a.s. Kedua kerajaan pun akhirnya dapat bersatu.
Nah, seperti itulah awal dari kisah cinta Nabi Sulaiman dan keislaman Ratu Balqis yang terdapat dalam Al-Qur'an. Semoga kisah tersebut dapat menginspirasi dan menambah keimanan kita, ya.
Baca juga:
- Kisah Cinta Nabi Adam dan Siti Hawa, Terpisah selama Ratusan Tahun
- Kisah Cinta Nabi Yusuf dan Zulaikha, Cinta yang Datang di Waktu Tepat
- Kisah Cinta Nabi Ibrahim AS dan Siti Hajar