Seks bisa membuat hubungan rumah tangga lebih harmonis. Dalam hubungan suami istri, seks merupakan salah satu faktor penting yang harus dijaga kualitasnya.
Akan tetapi, terkadang seks tidak membuat kedua belah pihak terpuaskan dan membuat adanya gap antara kepuasan suami dan istri. Kesenjangan ini apabila dibiarkan dapat mengganggu beberapa aspek dalam hubungan.
Untuk mencegah hal itu terjadi, kamu perlu mengetahui apa sebenarnya yang membuat adanya kesenjangan kepuasan seksual antara suami dan istri. Setelah mengidentifikasi penyebabnya, kamu bisa menemukan solusi yang tepat untuk mengatasinya.
Durex dalam acara perilisan lagu 'Come Closer' (16/2/2023) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pun membahas hal tersebut mulai dari penyebab yang mungkin terjadi hingga bagaimana mengatasinya. 'Come Closer' dipercaya dapat membantu pasangan kekasih dalam mengekspresikan keintiman dengan lebih baik.
Berikut adalah pembahasan tentang penyebab dan cara mengatasi kesenjangan kepuasan seksual suami istri yang akan Popmama.com sampaikan pada kamu.
1. Pleasure Gap Study tahun 2022
Freepik/ijeab
Terciptanya 'Come Closer' berawal dari Pleasure Gap Study yang dirilis Durex pada tahun 2022. Studi tersebut melibatkan 535 responden laki-laki dan peremuan di berbagai kota di Indonesia yang berusia 18 sampai 34 tahun.
Hasil dari studi tersebut menunjukkan adanya kesenjangan kepuasan antara laki-laki dan perempuan. Mayoritas responden (96 persen) setuju bahwa kepuasan yang sama di ranjang adalah hal penting.
Namun, pada kenyataannya, 1 dari 3 perempuan di Indonesia pernah memalsukan orgasme saat berhubungan dengan pasangannya. Selain itu, 89 persen pasangan menginginkan sesi foreplay yang lebih lama untuk mendapatkan kepuasan yang lebih baik.
Studi tersebut juga mengungkapkan jika 92 persen perempuan lebih menginginkan sesi foreplay yang lebih lama daripada laki-laki 86 persen. Lebih-lebih, 93 persen perempuan juga ingin bereksplorasi dengan pasangannya.
Penggunaan kondom menjadi salah satu aspek menarik dari studi ini. Sebanyak 75 persen perempuan merasa lebih aman ketika menggunakan kondom, sehingga mereka dapat lebih menikmati aktivitas romantis dan mencapai kepuasan. Namun hanya 25 persen pria yang ingin menggunakan kondom secara rutin setiap kali berhubungan seksual dengan pasangan.
Penggunaan kondom yang bervariasi diyakini oleh 84 persen responden dapat membantu meraih pengalaman seksual yang berbeda, sedangkan 17 persen responden lainnya ragu memakai kondom karena dapat menghalangi kepuasan.
Hal yang telah disebutkan di atas semakin menegaskan bahwa kesenjangan kepuasan masih banyak dialami oleh mayoritas pasangan. Masalah itu bisa terjadi karena pasangan enggan untuk mendiskusikan preferensi dan keinginan mereka sehingga ekspektasi terhadap pasangan hanya menjadi angan.
2. Ketidakpuasan seksual akibat faktor medis
Pexels/RODNAE Productions
Faktor pertama dari kesenjangan seksual adalah faktor medis. Faktor ini biasanya dikaitkan dengan kondisi fisik dari salah satu pasangan sehingga tidak bisa memuaskan pasangan atau mencapai kepuasaannya sendiri.
Seperti yang kita ketahui, seks adalah kegiatan yang dilakukan oleh dua individu. Itu berarti ada dua pihak yang dapat memengaruhi penuruan kepuasan seksual. Untuk mencapai kepuasan, kedua pihak ini haruslah sinkron.
Pada laki-laki, hal yang biasanya terjadi adalah disfungsi ereksi, varikokel, dan kanker prostat. Sementara itu, pada perempuan, ada beberapa penyakit atau kelainan yang dapat mengganggu, seperti endometriosis, miom, dan kanker.
Beberapa penyakit atau kelainan di atas dapat mengurangi kepuasan seks bagi pasangan dan dirinya sendiri. Gangguan tersebut mengurangi rasa nyaman saat berhubungan seks dan bisa menimbulkan rasa sakit.
Editors' Pick
3. Ketidakpuasan seksual akibat faktor psikis
Freepik/Jcomp
Faktor medis tadi juga bisa berdampak pada psikis sepasang kekasih yang mengalaminya. Mereka akan menjadi frustasi, tidak tega, dan kesakitan.
Selain berasal dari gangguan tadi, psikis juga dapat terganggu karena stigma yang berada di masyarakat. Masyarakat tidak bisa membedakan pengetahuan seks dan melakukan seks.
Contohnya ketika para lelaki membahas tentang seks, orang-orang akan mewajarkan hal tersebut. Perlakuan yang berbeda diterima oleh perempuan jika membahas hal berbau seks, mereka akan dianggap mesum dan dicap perempuan nakal.
Meski masih dalam satu ranah yang sama, tetapi perempuan mendapatkan respon yang berbeda. Hal ini bisa berdampak pada kebiasaan perempuan yang selalu mengutamakan kepuasan laki-laki di ranjang, seperti berpura-pura orgasme dan menuruti kemauan pasangan tanpa dituruti kembali.
Padahal, seks itu milik semua, termasuk perempuan. Kurangnya pemahaman seks pada perempuan dapat berpengaruh pada kepuasan seksual. Untuk itu, perempuan harus memosisikan diri sebagaimana mestinya, setara dan adil, sehingga kepuasan tidak condong pada salah satu pihak.
4. Dampak negatif yang dapat terjadi akibat kesenjangan kepuasan seksual
Freepik/freepik
Jika kesenjangan kepuasan seksual ini berlangsung lama, hal ini bisa berdampak pada hubungan suami istri. Kehidupan seksual itu penting dalam rumah tangga, apabila tidak mendapatkan kualitas yang baik, urusan seksual ini dapat berdampak ke mana-mana, seperti KDRT, perceraian, dan masalah self esteem.
Ada baiknya kamu segera memperbaiki hal tersebut agar hal-hal tersebut tidak terjadi padamu. Segeralah memperbaiki kehidupan seksual kamu dan pasangan agar menurunkan kesenjangan kepuasan seksual di antara kalian.
5. Cara memperbaiki kesenjangan kepuasan seksual
Freepik/Jcomp
Ada tiga hal yang penting dalam hubungan, yaitu komitmen, intimacy, dan passion. Kamu tidak boleh naif dan harus mengusahakan ketiganya tanpa ada aspek yang tertinggal dan lebih unggul.
Kemudian, banyak benefit yang bisa didapat dari kepuasan seksual, seperti menurunkan depresi, membuat rileks, baik untuk kardiovaskular, baik untuk imunitas, hingga baik untuk mental health. Kamu bisa memaksimalkan seks untuk mendapatkan itu semua.
Kamu pun perlu mengetahui siklus respons seksual yang terdiri dari libido, plateau, orgasm, dan resolution. Baik laki-laki dan perempuan umumnya mengalami siklus ini. Mengetahui bagaimana tubuh merespons selama setiap fase siklus dapat menentukan penyebab kurangnya kepuasan seksual.
Pada setiap tahapan, komunikasi itu penting. Komunikasi adalah pilar rumah tangga dan keintiman. Kamu perlu mendiskusikan apa yang disuka dan apa yang tidak disuka saat sedang melakukuan hubungan intim dengan pasangan.
Pahamilah dirimu sendiri sebelum berbicara, apa yang diinginkan dan dirasakan. Kemudian, banyak orang lupa jika setengah dari komunikasi adalah mendengarkan. Kita sering kali lupa jika pasangan juga perlu dipahami.
Penting bagi kita menunjukkan sikap mendengarkan dan tidak judgement terhadap pasangan. Cara lain untuk berkomunikasi adalah tanpa menuduh. Tipsnya selalu awali kalimat kamu dengan kata "sayang," contohnya seperti "Sayang, aku kurang suka kalau kamu seperti itu, tolong kamu ubah, ya."
Kepuasan seksual juga berhubungan dengan rasa aman. Ketika ada rasa aman, akan sangat efektif untuk memperbaiki kepuasan seksual karena menghindari pikiran telat mens atau hamil yang tidak diinginkan.
6. Hubungan musik dengan seks
Freepik
"Kalau dijelaskan secara neurological, ada yang beranggapan bahwa area pada otak yang memproses musik memiliki kesamaan dengan area otak yang memproses aktivitas seksual," ujar Inez Kristanti, seorang psikolog klinis, dalam keterangannya.
Kemudian, orang-orang berspekulasi, jangan-jangan musik itu bisa menunjang gairah bercinta dan membantu mood itu menjadi lebih terbangun. Namun, memang sebenarnya penelitiannya masih terbatas. Jadi, hal itu masih harus diteliti secara lebih lanjut.
Akan tetapi, dengan adanya penjelasan secara neurogical tadi, membuatnya masuk akal dan menarik untuk menghubungkan antara musik dan aktivitas seksual. Banyak orang yang menggunakan musik untuk membangun mood-nya supaya ketika bercinta bisa lebih ekspresif.
Musik juga dipercaya bisa membuat seseorang lebih percaya diri, bercinta jadi lebih luwes, dan musik dapat membantu mengatur ritme dengan tepat. Selama ini, penelitan yang anekdotal terkait hal tersebut memang banyak. Namun, hal itu perlu ditinjau lebih lanjut.
7. 'Come Closer' membantu pasangan dalam mengekspresikan kebutuhan seksualnya
Popmama.com/Iqbal Ramadhan
Berdasarkan apa yang telah disampaikan di atas, seperti pasangan yang enggan mengkomunikasikan apa yang diinginkan dan hubungan antara musik dengan aktivitas seksual, 'Come Closer' hadir untuk membantu pasangan dalam mengekspresikan kebutuhannya.
"Saya rasa ini sangat unik, kolaborasi kontrasepsi dan musik. Saya rasa itu adalah ide yang indah. Jadi, dengan adanya eksplor yang baru ini, semoga pasagan juga dapat lebih eksplor untuk mencari kira-kira sexual intimacy-nya kira-kira nyambungnya di mana dan bisa berkomunikasi agar tek-tokan-nya lebih enak" ujar dr. Darrel Fernando, Sp.OG terhadap peluncuran 'Come Closer'.
"Di dalam intimacy butuh kesetaraan, laki-laki yang menginisiasi, perempuan yang menginisiasi, berperan bersama-sama jangan sampai ada kesenjangan. Saya pikir di video klipnya itu keliatan banget setaranya," tambah Inez Kristanti.
Tidak lupa, Soundwave yang membawakan lagu ini juga memberikan harapannya terhadap lagu yang dirilis ini.
"Semoga lagu 'Come Closer' ini benar-benar bisa dinikmati sama banyak orang, bisa dinikmati pada situasi apa pun, tidak cuma saat berhubungan saja, tetapi juga saat bangun tidur, di mobil, dan di mana pun," ungkap Rinni.
Nah, itulah penyebab dan cara mengatasi kesenjangan kepuasan seksual suami istri yang dibahas dalam acara tersebut. Kamu juga bisa mendengarkan 'Come Closer' untuk mendapatkan pengalaman seksual yang baru.
